Sukses


    INASGOC Jawab Isu Model Panas Jadi Panitia Asian Games

    Bola.com, Jakarta - Anggota Komisi X DPR dari Fraksi Partai Amanat Nasional, Yayuk Basuki, menyayangkan masuknya nama Sendy Mamahit ke dalam susunan kepengurusan Asian Games 2018, INASGOC. Sendy selama ini dikenal sebagai presenter televisi dan model panas. 

    Dalam Kepengurusan INASGOC, Sendy ditempatkan di Divisi Arrival Departure and Hospitality Departement. Hal tersebut menurut Yayuk tidak pas. 

    "Sepulang dari US Open, saya melihat-lihat SK pengurus INASGOC. Banyak olimpian (atlet yang pernah tampil di Olimpiade) yang digeser, kok malah muncul begini, ada model majalah dewasa dengan inisial 'SM'. Saya tak ada masalah pribadi dengan SM, namun foto dan videonya dapat dengan mudah dilihat di Internet dengan pose tidak senonoh," kata Yayuk, saat dihubungi Bola.com, Sabtu (9/9/2017). 

    "Posisi Divisi Arrival Departure and Hospitality Departement itu kan sebagai PR (public relations) atau bisa juga disebut ikon. Untuk posisi itu kalau untuk model, kenapa bukan model yang papan atas sekalian. Artis yang bereputasi positif. Contoh lainnya, Asian Games kan digelar di Palembang, kenapa tidak menunjuk Abang-None saja, yang benar-benar kredibel," lanjut Yayuk. 

    Yayuk juga mempertanyakan jumlah panitia INASGOC yang mencapai 500 orang. Menurutnya, dalam kondisi negara yang sedang menggalakkan efisiensi, jumlah panitia yang terlalu besar tersebut seharusnya direvisi. 

    "Komisi X sudah curiga ketika panitia Asian Games membengkak jumlahnya dari 230 orang menjadi sekitar 500 orang. Coba investigasi latar belakang masing-masing orang yang tertera namanya pada SK Nomor 026/kep-panpel/pp-Inasgoc/VI/2017. Di dalamnya banyak nama-nama yang sangat diragukan kredibilitas dan kompetensinya," ujar Yayuk Basuki. 

    Yayuk juga meminta Ketua Dewan Pengarah Asian Games, Wapres Jusuf Kalla, perlu mengevaluasi kembali kepanitiaan Asian Games untuk menghindari kegagalan penyelenggaraan Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang.

    "Kami meminta pak JK sebagai Ketua Dewan Pengarah mengevaluasi kembali dan mencari tahu siapa yang bertanggung jawab terhadap banyaknya orang yang tidak pantas masuk kedalam kepanitiaan sebesar Asian Games (INASGOC) yang diharapkan akan membawa harum nama bangsa Indonesia.” ujar Yayuk yang juga mantan petenis kelas dunia asal Indonesia ini.

    "Saya juga berharap kepengurusan direvisi, jangan sembarangan memasukkan nama orang. Rangkul para olimpiaan, mereka punya kompetensi dan pengalaman. Mari bangun olahraga sama-sama. Ini suara saya sebagai anggota DPR sekaligus mantan atlet," imbuh Yayuk. 

    Dikonfirmasi terpisah, Wakil ketua umum Panita Pelaksana Asian Games 2018 (INASGOC), Muddai Maddang, angkat bicara soal masuknya model panas, Sendy Mamahit, ke dalam kepanitiaan. Menurut Muddai tak ada hal yang harus diributkan karena Sendy saat ini telah mengundurkan diri dari kepanitiaan Asian Games dan kepengurusan INASGOC.

    Sebelumnya Sendy ditempatkan di Divisi Arrival Departure and Hospitality Departement. Penempatan Sendy mendapat kritikan dari beberapa pihak, termasuk Anggota Komisi X DPR dari Fraksi Partai Amanat Nasional, Yayuk Basuki. Dia mempertanyakan proses seleksi panitia Asian Games 2018.

    "Soal Sendy Mamahit sudah tak ada yang perlu dibahas lebih lanjut. Dia sudah mengundurkan diri dan tak pernah menerima honor dari INASGOC," ujar Muddai ketika dihubungi Bola.com, Sabtu (9/9/2017).

    "Sendy sebetulnya memiliki kemampuan di bidang Arrival Departure and Hospitality Departement karena Asian Games tak hanya soal pertandingan," sambungnya.

    Mengenai proses seleksi Sendy, Muddai menyebut INASGOC selalu membuka kesempatan bagi siapapun yang ingin mendaftar dan bergabung dengan kepanitiaan. Bagi Muddai latar belakang Sendy yang merupakan model panas seharusnya tak menjadi penghalang bagi wanita kelahiran 1991 tersebut untuk menjadi bagian dari INASGOC.

    "Kita seharusnya mesti berpikir positif dan jangan memvonis orang dengan asumsi saja. Saat ini Sendy posisinya sudah mengundurkan diri dari kepanitiaan Asian Games 2018, jauh sebelum dikomentari," tutur Muddai.

     

    Video Populer

    Foto Populer