Bola.com, Solo - Tim anggar kursi roda atau wheelchair fencing Indonesia percaya diri menyambut Asian Para Games 2018, 6-18 Oktober di Jakarta. Mereka yakin mampu memberikan yang terbaik, termasuk menyumbang medali perunggu, meski anggar kursi roda merupakan cabang olahraga baru di event tersebut.
Advertisement
Baca Juga
Pelatih tim anggar Indonesia, Muhammad Hamim, menyatakan seluruh atlet menunjukkan perkembangan yang positif baik dari segi teknik dan mental. Padahal, anggar kursi roda baru diperkenalkan pada awal tahun ini.
"Sejauh ini persiapan kami sudah cukup matang. Meski cabor baru, namun para atlet cepat dalam hal menangkap teknik-teknik di olahraga anggar," ungkap Hamim saat berbincang dengan Bola.com, Sabtu (22/9/2018).
Pada perhelatan Asian Para Games, tim anggar Indonesia menurunkan masing-masing lima fencer putra dan putri. Mereka adalah Lestari Suwarsih, Elih, Survaya Dewi, Nanang Wijanarko, Agus Suprayitno, Suwono, Eko Jarot, Ahmad Saidah, Anton Hilman, dan Hendri Radilah.
Hamim memaparkan tiga pekan jelang terjun di Asian Para Games, tim pelatih mulai fokus memantapkan mental bertanding atlet. Para atlet harus benar-benar siap psikologis saat memasuki arena pertandingan, mengingat persiapan secara teknik sudah cukup matang.
"Kalau untuk teknik saya rasa sudah sangat siap. Tinggal bagaimana anak-anak siap menghadapi kompetisi dari segi mental. Karena ini ajang perdana mereka di Asian Para Games," tuturnya.
Pelatih asal Surabaya itu menambahkan tim anggar Indonesia tidak dibebankan target muluk-muluk. Dia berharap atlet tampil maksimal dan tak menutup kemungkinan meraih medali. Salah satunya Elih yang mampu berhasil masuk peringkat 16 dari 48 peserta untuk kategori sabel dalam Kejuaraan Dunia di Polandia, bulan lalu.
"Kami berkeyakinan akan memberikan yang terbaik untuk negara ini. Masing-masing atlet sudah punya target pribadi. Namun kalau tidak ada halangan, kami bisa mendapat perunggu di Asian Para Games 2018," ucap Hamim.