Sukses


Luca Modric dan Kebangkitan Sepak Bola Kroasia

Jakarta Gelandang Real Madrid, Luka Modric, naik podium. Pemain asal Kroasia itu dinobatkan sebagai pemain Terbaik FIFA 2018 mengalahkan Cristiano Ronaldo dan Mohamed Salah.

Modric mengumpulkan 29,05 persen suara, unggul atas Ronaldo (19,08 persen) dan Salah (11,23 persen).

Gelar pemain terbaik ini merupakan yang pertama sepanjang karier profesionalnya. Menariknya, prestasi ini menghentikan dominasi Ronaldo dan Lionel Messi selama satu dekade terakhir.

Luka Modric diganjar gelar ini, setelah menjadi bagian penting dari keberhasilan Real Madrid dan timnas Kroasia di Piala Dunia 2018.

Ia berhasil mengantarkan Los Merengues meraih gelar ketiga secara beruntun di Liga Champions musim lalu. Setelah itu, ia membawa Vatreni, julukan timnas Kroasia, finis sebagai runner-up di Piala Dunia 2018.

"Trofi ini bukan hanya milik saya. Trofi ini juga untuk rekan setim saya di Real Madrid, timnas Kroasia, dan semua pelatih saya. Trofi ini juga untuk keluarga saya, tanpa mereka saya tidak akan menjadi pemain seperti saat ini," kata Luka Modric.

2 dari 3 halaman

Karier Profesional

Pencapaian prestasi ini, bukan hal gampang bagi pria kelahiran 9 September 1985. Modric meraihnya setelah melewati perjalanan panjang di dunia sepakbola.

Kariernya dalam dunia sepakbola dimulai pada 2003 saat dia bergabung dengan Dinamo Zagreb. Modric kemudian sempat dipinjamkan ke klub HSK Zrinjski dan Inter Zapresic.

Setelah itu, pada 2008, Modric hijrah ke klub Liga Inggris, Tottenham Hotspur. Hingga 2012 dia telah tampil sebanyak 127 di The Spurs. Pada Agustus 2012, Modric kemudian bergabung dengan tim raksasa Spanyol, Real Madrid.

Kiprahnya bersama Kroasia dimulai pada 2006, saat dia dipanggil untuk menjadi bagian timnas. Modric sebelumnya hanya tampil bersama timnas Kroasia U-21.

Modric telah membela Kroasia dalam berbagai ajang seperti Piala Dunia 2006, UEFA EURO 2008 dan Piala Dunia 2014. Dia juga masih menjadi bagian dari timnas Kroasia dalam Piala Dunia 2018 yang digelar di Rusia.

3 dari 3 halaman

Kesulitan Ekonomi

Modric kecil berasal dari daerah lereng pegunungan Velebit, Modrici, Yugoslavia. Ia tinggal bersama kakeknya karena kedua orangtuanya sibuk bekerja di pabrik.

Di usia anak-anak, Modric menjadi saksi sejarah perang Kroasia yang merenggut nyawa kakeknya dan menghalanginya untuk bermain sepakbola. Keluarga Modric akhirnya mendaftarkannya ke sekolah menengah dan akademi olahraga lokal dengan kesulitan ekonomi yang mereka derita karena perang.

Di usia 16 tahun akhirnya Modric diterima untuk bergabung di Dinamo Zagreb setelah menunjukkan performa yang baik selama bermain untuk skuat muda NK Zadar.

Bersama NZ Zadar, permainan Modric terus berkembang. Umur 12 tahun ia mendapat tawaran seleksi klub Hajduk Split. Klub yang sangat didambakan Modric semasa kecil.

Namun sayang, posturnya yang hanya bertinggi 172 cm dianggap tidak mampu bersaing untuk masuk klub tersebut. Sempat kecewa, kepercayaan Modric mulai pulih dan akhirnya masuk Dynamo Zagreb. Setelah itu, karier Modric terus melesat hingga sukses bermain di Inggris dan Spanyol.

Video Populer

Foto Populer