Liga Italia: Kecerdikan Allegri Jadi Kunci Kemenangan Juventus, Tumben Nih Enggak Bertahan?

Juventus memulai laga dengan formasi 4-4-2. Vlahovic bermain sebagai penyerang bersama Di Maria. Pada babak kedua, Allegri mengganti formasi menjadi 4-3-3. Juan Cuadrado dimainkan lebih menyerang, bermain bersama Di Maria dan Vlahovic.

"Saya mengubahnya untuk menciptakan ketertiban, kestabilan, dan bertahan dengan lebih baik. Dari situlah pertandingan yang kami inginkan dimulai," buka Massimiliano Allegri.

Sebelum mendapatkan gol pertama pada menit ke-26, Juventus sempat mendapat cemooh dari fans mereka. Akan tetapi, Juventus menjawab di lapangan. Mereka tampil cukup meyakinkan dengan mencetak tiga gol dan nirbobol.

"Entah saya melakukan dengan buruk di awal atau setelahnya. Kami bermain dengan baik pada babak kedua. Lalu, kami mencari dan mendapatkan gol ketiga," ucap mantan pelatih AC Milan tersebut.

Juventus tampil menyakinkan dan mengemas tiga poin. Akan tetapi, Allegri masih punya sejumlah catatan. Salah satu aspek yang disorot adalah transisi positif. Allegri merasa anak asuhnya bisa lebih baik dalam serangan balik.

"Kami bisa melakukannya lebih baik pada beberapa momen, tetapi secara keseluruhan ini adalah permainan yang bagus," katanya.

"Kami hanya bermain selama 90 menit dan kami harus bekerja dengan baik dan lebih sering. Saya senang dengan performa hari ini, para pemain melakukannya dengan baik dan itu bukan perkara yang mudah," kata Allegri.

Apa yang dilakukan Massimiliano Allegri memantik reaksi netizen. Banyak yang beranggapan kalau konsep taktik tersebut jarang terlihat.

Beberapa netizen beranggapan kalau Allegri biasa menerapkan sistem pertahanan rapat ketika Juventus sudah unggul.

Bahkan, keberaniannya menurunkan pemain muda mendapatkan apresiasi. "Tumben nih tetap menyerang pas unggul. Biasanya bertahan," ucap seorang fans Juventus di Twitter.

Sumber: Football Italia

Disadur dari: Bola.net (Asad Arifin, published 16/8/2022)