AFC Pilih Bersikap Hati-Hati soal Nasib Iran di Piala Dunia 2026

Menanggapi situasi ini, Sekretaris Jenderal AFC, Datuk Seri Windsor Paul John, menilai masih terlalu dini untuk berspekulasi mengenai nasib Timnas Iran di turnamen mendatang.

Ia merujuk pada pernyataan Presiden AS, Donald Trump, yang baru-baru ini mengumumkan tercapainya kesepakatan gencatan senjata antara AS dan Iran.

"Kami akan temukan solusinya ketika waktunya tiba," ujar Windsor singkat, menunjukkan sikap menunggu perkembangan lebih lanjut.

FIFA memang memiliki preseden dalam menyikapi konflik antarnegara. Rusia, misalnya, hingga kini masih menjalani larangan tampil di seluruh kompetisi FIFA akibat invasi ke Ukraina.

Pada era 1990-an, FIFA dan UEFA juga pernah menjatuhkan sanksi larangan bermain kepada Yugoslavia sebagai dampak dari perang di kawasan Balkan.

Timnas Iran memastikan tiket ke putaran final Piala Dunia 2026 usai bermain imbang 2-2 melawan Uzbekistan dalam laga putaran ketiga kualifikasi zona Asia yang digelar di Teheran, 25 Maret 2025. 

Per 3 April 2025, Iran menempati peringkat ke-18 dalam ranking dunia FIFA.

Hingga kini, Iran telah tampil di tujuh edisi Piala Dunia: 1978, 1998, 2006, 2014, 2018, 2022, dan 2026. Namun, belum sekali pun mereka berhasil melangkah melewati fase grup.

Dengan situasi politik yang masih rentan dan belum adanya keputusan resmi dari FIFA, AFC memilih bersikap tenang sambil memantau perkembangan.

Keputusan akhir terkait status Iran di Piala Dunia 2026 kemungkinan baru akan diambil menjelang pengundian grup, Desember 2025.

Sumber: NST