Sukses


Alasan Polusi Udara, Persebaya Menolak Bertanding di Palembang

Bola.com, Surabaya - Persebaya United meminta pada penyelenggara turnamen Piala Presiden 2015 Mahaka Sport & Entertainment mulai mencari alternatif lokasi pertandingan leg kedua babak perempat final, Minggu (27/9/2015). Pasalnya, jika dipaksakan digelar di Stadion Gelora Sriwijaya, Jakabaring, Palembang, mereka mengkhawatirkan kondisi kesehatan para pemain. Tingkat polusi di Kota Pempek karena kabut asap amat tinggi.

Berdasarkan data Balai Lingkungan Hidup (BLH) Palembang sepekan lalu (15/9/2015) tingkat indeks pencemaran udara (ISPU) di kota tersebut mencapai 208. Sesuai standar ISPU, polusi yang terjadi di Palembang ini masuk dalam kategori sangat tidak sehat. 

Dari data BLH Palembang terkini, level ISPU di Palembang memang sudah turun menjadi 133, namun berkurangnya pencemaran udara itu dianggap kubu Persebaya tetap berbahaya bagi pemain. Karena dalam standar ISPU, jika polusi itu masih berada di kisaran 101-199 masuk dalam kategori tidak sehat. 

Karena itu, dokter tim Persebaya Heri Siswanto meminta Mahaka untuk mengkaji ulang untuk menggelar pertandingan di Palembang sebelum terjadi hal buruk saat pertandingan berjalan. Persebaya United akan bertandang ke markas Sriwijaya FC dalam leg kedua perempat final Piala Presiden 2015.

“Pemain bola itu butuh menghirup oksigen yang sangat banyak, karena aktivitasnya menuntutnya seperti itu. Bisa dibayangkan sendiri jika udara yang mereka hirup seperti itu,” jelas Heri.

Saat ini, Heri terus memantau perkembangan level ISPU di Palembang. Kalau ternyata ada peningkatan tingkat pencemarannya, ia merekomendasikan manajemen Persebaya United untuk menolak bertanding di Palembang.

“Ini demi keselamatan semua. Bukan hanya pemain kami, tapi juga seluruh pemain yang bertanding di lapangan,” jelasnya.

Pelatih Persebaya Ibnu Grahan sendiri tak mau ambil risiko jika memang kondisinya membahayakan para pemainnya. “Hal ini harus menjadi pertimbangan penyelenggara. Kami tidak meminta hal buruk terjadi, namun bukankah lebih baik mencegah hal buruk terjadi sebelum ada pemain kolaps karena sesak napas,” terang Ibnu.

Baca Juga:

Slamet Nurcahyo Bawa Persebaya Atasi Sriwijaya FC dengan Skor 1-0

Kisah Supangat, MC Pertandingan Saksi Sejarah Persebaya

Wawancara Zulfiandi: "Hati Bonek Sama meski Cara Pandang Beda"

Video Populer

Foto Populer