Sukses


5 Pemain Naturalisasi Gaek yang Diberdayakan Simon McMenemy di Timnas Indonesia

Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia asuhan Simon McMenemy akan bertarung di Kualifikasi Piala Dunia 2022. Untuk persiapan menuju event tersebut, pelatih Simon McMenemy memanggil 24 pemain.

Menariknya, dalam daftar pemain yang dipanggil terdapat nama-nama yang sudah memasuki usia senja. Ukuran usia yang tak lagi muda di sini adalah pemain dengan angka 32 tahun ke atas.

Meski begitu, dalam sepak bola pemain-pemain 'berpengalaman' seperti ini sangat dibutuhkan sebagai penyeimbang. Nama-nama pemain yang sudah tak muda itu mayoritas berasal dari pemain naturalisasi.

Keputusan yang cukup berani diambil pelatih Simon McMenemy. Padahal, Indonesia memiliki segudang pemain muda berbakat yang siap pakai karena sudah dipoles Timnas kelompok umur.

Namun, Simon McMenemy tentu memiliki alasan untuk memanggil pemain-pemain gaek tersebut. Selain memiliki beban berat untuk meloloskan Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2022, pemain-pemain tersebut dianggap sudah punya mental yang tangguh.

Timnas Indonesia tergabung di Grup G pada Kualifikasi Piala Dunia 2022. Tim Merah Putih berada satu grup dengan Malaysia, Thailand, Uni Emirat Arab, dan Vietnam. Pada laga perdana, mereka akan menjamu Malaysia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Kamis (5/9/2019).

Lantas, siapa sajakah pemain-pemain tersebut? Berikut ini lima pemain berusia senja yang dipanggil untuk memperkuat Timnas Indonesia:

2 dari 6 halaman

Osas Saha (32 Tahun)

Osas Saha adalah pendatang baru di Timnas Indonesia. Jika dipercaya pelatih Simon McMenemy, maka Kualifikasi Piala Dunia 2022 melawan Malaysia akan menjadi laga debutnya.

Pemanggilan Osas Saha dilakukan tak terlepas dari penampilan apiknya musim ini di Liga 1 2019. Bersama Tira Persikabo, pemain berusia 32 tahun itu sudah mencetak enam gol dalam 13 laga.

Meskipun sudah berusia di atas 30 tahun namun ternyata Osas masih mampu bersaing. Osas Saha bisa menjadi pilihan lain buat pelatih Simon McMenemy di lini depan Timnas Indonesia.

3 dari 6 halaman

Greg Nwokolo (33 Tahun)

Greg Nwokolo merupakan opsi untuk membuat lini sayap Timnas Indonesia lebih bervariatif. Meskipun sudah berusia 33 tahun, namun Greg memiliki kecepatan dan mampu bersaing di lini tengah.

Tak hanya dalam urusan assist, Greg juga bisa diandalkan untuk mencetak gol. Musim ini bersama Madura United, Greg sudah mencetak dua gol dalam 10 laga yang dimainkannya.

Kehadiran Greg di lini tengah bisa menjadi warna di Timnas Indonesia. Terlebih sang pemain memiliki umpan-umpan akurat dan tembakan kencang.

4 dari 6 halaman

Victor Igbonefo (33 Tahun)

Victor Igbonefo menjadi opsi bagus di lini belakang untuk Timnas Indonesia. Pemain berusia 32 tahun itu berani berduel untuk menjaga area pertahanan timnya.

Musim ini, Igbonefo menjadi pemain inti di klub Thailand, PTT Rayong. Hal itu menjadi bukti kemampuan Igbonefo sudah diperhitungkan secara internasional.

Memiliki postur tubuh 183 cm, Igbonefo juga berguna untuk menghalau bola-bola udara. Jadi, ini adalah keuntungan yang besar buat Timnas Indonesia.

5 dari 6 halaman

Otavio Dutra (34 Tahun)

Penampilan apik Otavio Dutra di lini belakang menjadi pertimbangan Simon McMenemy memanggilnya ke Timnas Indonesia. Pemain berusia 34 tahun itu memiliki karakter kepemimpinan sehingga cocok untuk mengawal lini belakang.

Dutra juga memiliki postur tubuh yang jangkung yakni 190 cm. Kelebihan itu bisa digunakan Dutra untuk mengalau bola-bola udara.

Selain itu, Dutra juga bisa diandalkan untuk mencetak gol. Pemain Persebaya Surabaya itu dikenal dengan tandukan yang mematikan.

6 dari 6 halaman

Alberto Goncalves (38 Tahun)

Alberto Goncalves menjadi pemain paling tua yang dipanggil Timnas Indonesia asuhan Simon McMenemy. Pemain naturalisasi Indonesia itu masih mendapatkan kepercayaan meski sudah berumur 38 tahun.

Sejak mendapatkan status WNI pada 2018, Alberto Goncalves tercatat sudah tampil sebanyak 10 pertandingan. Meski sudah berumur, nyatanya pemain yang akrab disapa Beto itu masih mampu bersaing dan mencetak 10 gol.

Alasan inilah yang diyakini memperkuat keputusan pelatih Simon McMenemy memanggil Beto. Apalagi sampai saat ini belum ada pemain muda yang mampu tampil produktif jika memperkuat Timnas Indonesia senior.

Video Populer

Foto Populer