Bola.com, Semarang - Klub peserta Liga 1 2020 begitu antusias menantikan kelanjutan kompetisi musim ini. Sejumlah klub punya target tertentu sejak kompetisi digelar pada Maret lalu, tak terkecuali PSIS Semarang.
Tim berjulukan Mahesa Jenar itu memang memasang target cukup tinggi untuk kompetisi Liga 1 2020, yakni finis di papan atas klasemen akhir. Bahkan terhentinya kompetisi karena pandemi COVID-19 pada pertengahan Maret hingga baru akan berlanjut pada 1 Oktober nanti, PSIS Semarang tak mengubah targetnya.
Baca Juga
Deretan Momen Lucu Timnas Indonesia U-23 Vs Australia di Piala Asia U-23 2024: Waduh, Kelly Sroyer Dikeplak Shin Tae-yong
3 Kunci Sukses Timnas Indonesia U-23 Tundukkan Australia di Piala Asia U-23 2024
Erick Thohir Hujani Timnas Indonesia U-23 dengan Pujian Setelah Bekuk Australia: Ini Garuda Muda yang Sesungguhnya!
Advertisement
PSIS mengawali musim ini dengan cukup baik. Dari tiga laga yang sudah dilakoni, PSIS sukses merengkuh dua kemenangan dan satu kali kalah. Tim pujaan Panser Biru dan Snex itu berada di peringkat kelima dengan enam poin.
Pelaksanaan lanjutan Liga 1 2020 tidak akan dimulai sejak awal, tapi berlanjut mulai dari pekan keempat, yang artinya setiap tim masih akan melanjutkan 31 pertandingan, kecuali Persija Jakarta dan Persebaya Surabaya yang baru memainkan dua laga karena pertemuan kedua tim saat itu harus ditangguhkan.
CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi, mengatakan target yang diusung timnya cukup realistis. Seluruh elemen Laskar Mahesa Jenar diakui sangat optimistis raihan yang didapatkan sampai saat ini mampu dipertahankan hingga akhir kompetisi.
"Harapannya tentu kami bisa mempertahankan posisi sekarang ini. Pada akhir musim ingin bisa masuk ke lima besar, seperti target yang sudah kami tetapkan sebelum kompetisi," ujar Yoyok Sukawi, Senin (17/8/2020).
Video
Berusaha Terbaik Dalam Situasi Sulit
Namun, PSIS Semarang dan kontestan Liga 1 2020 lainnya harus menghadapi banyak keterbatasan dalam melanjutkan kompetisi. Semua itu tak lepas karena virus corona COVID-19 yang masih menjadi pandemi hingga saat ini.
Roda ekonomi klub dipastikan terpengaruh, di mana tidak akan ada pemasukan yang sama besar dengan ketika kompetisi berlangsung normal. Klub kali ini hanya mengandalkan subsidi dari operator kompetisi dan sponsor yang masih bersedia melanjutkan kerja sama.
Advertisement
Sementara itu, klub dipastikan bakal kehilangan pemasukan dari tiket pertandingan, di mana menurut sejumlah klub besar dengan basis suporter yang luar biasa, itu merupakan sumber pemasukan yang sangat besar.
"PSIS akan tetap berusaha memberikan penampilan terbaik, meski dalam situasi seperti ini. Semua berkompetisi dalam keterbatasan terutama finansial," tutur Yoyok Sukawi.
Advertisement