Bola.com, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali, menyerahkan kasus kerumunan The Jakmania dan vandalisme Bobotoh setelah babak final Piala Menpora 2021 pada Minggu (25/4/2021) malam WIB kepada kepolisian.
Massa The Jakmania merayakan pesta juara Persija Jakarta di Piala Menpora dengan turun ke sejumlah titik di Jakarta. Militan dari tim berjulukan Macan Kemayoran itu berkonvoi sambil bernyanyi dan menyalakan suar.
Baca Juga
Ulasan Lini Belakang Timnas Indonesia U-23 Vs Korsel di Piala Asia U-23 2024: Pertahankan Komposisi Terbaik!
Prakiraan Starting XI Timnas Indonesia U-23 Vs Korsel di Perempat Final Piala Asia U-23 2024: Nathan Kembali, STY Punya Opsi Lengkap
Timnas Indonesia U-23 Tampil Impresif di Piala Asia U-23 2024: Mentalitas yang Berbicara
Advertisement
Pantauan Bola.com di media sosial, massa The Jakmania melanggar protokol kesehatan karena berkerumun di kawasan Bundaran HI Jakarta Pusat dan beberapa wilayah lainnya.
Sementara di Bandung, ratusan Bobotoh meluapkan kekecewaannya setelah Persib Bandung gagal menjuarai Piala Menpora dengan menyerang Graha Persib dan sweeping kendaraan plat B.
Dari sejumlah pemberitaan di media, ratusan Bobotoh juga tidak mengindahkan protokol kesehatan dengan berkumpul dan melempari Graha Persib dengan batu dan suar. Loyalis tim berjulukan Pangeran Biru itu juga merusak mobil berplat B.
Celakanya, satu di antara mobil yang di-sweeping oleh Bobotoh adalah milik keluarga dari kiper muda Persib, Aqil Savik.
"Karena ini ranah kepolisian, maka saya tentu akan meminta tolong kepada pihak kepolisian untuk melihat siapa yang mulai dan ini jadi pelajaran. Kalau ada pelanggaran hukum, maka itu ranah kepolisian," kata Amali dalam konferensi pers virtual, Senin (26/4/2021).
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Piala Menpora Ternoda
Amali kecewa dengan The Jakmania dan Bobotoh karena menodai Piala Menpora. Padahal, menteri asal Gorontalo itu mengklaim penyelenggaraan turnamen berjalan baik sejak awal hingga akhir sesuai protokol kesehatan.
"Untuk kejadian ini, ada bagiannya, yaitu pihak kepolisian yang akan melakukan penyelidikan apa yang terjadi di luar sana setelah Piala Menpora ditutup. Kami tidak bisa menjangkau area itu karena yang kami lakukan selama 35 hari pelaksanaan Piala Menpora itu terjaga," imbuh Amali.
Advertisement
"Sekali lagi, saya prihatin. Saya meminta kepada kita semua untuk mencari apa penyebabnya dan yang paling punya kewenangan adalah kepolisian yang telah bekerja luar biasa ternyata masih ada kerumunan," jelasnya.
Advertisement