Sukses


Deretan Kapten Karismatik Arema Setengah Dekade Terakhir: Hamka Hamzah Tersukses, Alfarizi Paling Loyal

Bola.com, Malang - Liga 1 2021/2022 bakal bergulir satu bulan lagi. Arema FC pada musim ini akan mengandalkan barisan pemain muda setelah regenerasi dilakukan sejak 2020. Tentunya pemain berpengalaman juga dibutuhkan termasuk sosok kapten yang bakal memiliki peran sentral.

Musim ini, Ahmad Alfarizi akan memegang peran sebagai kapten tim Arema FC. Ia mendapatkan kehormatan tersebut karena saat ini berstatus sebagai pemain paling senior di tim Singo Edan.

Tak hanya itu saja, ia juga merupakan satu di antara beberapa pemain yang paling lama bertahan di Arema selain Dendi Santoso yang kini menjadi wakil kapten.

Dalam beberapa tahun terakhir, Arema FC memiliki kapten dengan kriteria yang hampir sama. Jika bukan pemain paling senior, pasti ia sudah lama membela Arema FC.

Kali ini Bola.com mencoba mengulas deretan kapten tim Arema FC dalam lima tahun terakhir. Ada yang sukses memberikan gelar juara dan ada pula pemain yang hanya sesaat dan kemudian digantikan pemain lain.

Berikut deretan kapten Arema FC yang paling menonjol dalam lima tahun terakhir:

 

Video

2 dari 6 halaman

Hamka Hamzah

Boleh dikatakan Hamka Hamzah adalah kapten tersukses yang pernah dimiliki Arema FC dalam setengah dekade terakhir. Ia menjabat sebagai kapten tim Singo Edan dalam dua periode, yaitu pada 2016 dan pada 2018 hingga 2019.

Pengalamannya sudah tidak diragukan lagi. Meski baru bergabung dengan Arema pada musim 2016, Hamka langsung ditunjuk pelatih dan manajemen sebagai pemimpin di lapangan.

Jabatan ini bukan hal baru bagi Hamka. Hampir di setiap klub dia selalu menjadi kapten tim, seperti di Persija Jakarta, Borneo FC, PSM Makassar, Sriwijaya FC dan yang lain-lain. Dalam kurun waktu itu, Hamka turut memberikan beberapa gelar turnamen bagi Arema, seperti Bali Island Cup, Bhayangkara Cup, hingga Piala Presiden.

Senioritas dan gaya yang blak-blakan membuatnya disegani di Arema, baik oleh rekan setimnya maupun oleh pemain lawan. Kelebihan lain, dia bisa dekat dengan pemain, pelatih, manajemen, hingga orang nomor satu di klub, sehingga Hamka bisa menjadi jembatan pemain ke semua elemen.

Sebenarnya Hamka Hamzah sempat punya rencana pensiun di Arema. Ia juga ingin membangun karier kepelatihannya bersama Singo Edan. Namun, pada pengujung 2019, ia memutuskan pindah ke Persita Tangerang karena pelatih baru Arema FC, Mario Gomez, tidak mencantumkan namanya dalam komposisi tim. Kini Hamka menjadi kapten sekaligus manajer tim Liga 2, RANS Cilegon FC.

3 dari 6 halaman

Ahmad Alfarizi

Ahmad Alfarizi menjadi pilihan utama di sektor kiri pertahanan Arema FC dalam satu dekade terakhir. Pemain yang karib disapa Jhon ini menjadi kapten tim Arema pada musim ini.

Namun, sebelumnya pemain berusia 31 tahun itu sudah pernah menjadi kapten Arema pada 2017. Saat itu Aji Santoso yang memberikan jabatan kapten untuk pertama kali kepadanya.

Saat itu Ahmad Alfarizi ikut meraih gelar Bhayangara Cup yang digelar dengan format trofeo di Stadion Manahan, Solo. Sayang, di Liga 1 Arema FC terseok-seok dan finis di urutan kesembilan.

Bisa dibilang momen Jhon menjadi kapten kurang tepat. Singo Edan kehilangan kiper utama, Kurnia Meiga, karena sakit di pertengahan musim, dan itu sangat memengaruhi performa tim.

Sedangkan dari kepemimpinan di lapangan hijau, Jhon terbilang mumpuni. Ketika itu masih ada pemain senior seperti Cristian Gonzales, tapi secara personal Jhon bisa menjadi pemimpin di antara pemain senior dan muda. Karakternya yang mudah tersulut emosi juga mulai lebih dewasa ketika menjadi kapten tim.

 

4 dari 6 halaman

Hendro Siswanto

Bisa dibilang Hendro Siswanto merupakan kapten tim yang tidak pernah menuntaskan tugasnya. Pada musim 2016, ia sempat menjadi kandidat utama. Pelatih Milomir Seslija melihat ada sosok kepemimpinan dari gaya permainannya. Hendro bisa menjadi teladan karena paling rajin saat latihan dan pertandingan. Program latihan fisik selalu dilahapnya.

Harapannya, dia menjadi contoh bagi pemain lain. Dalam pertandingan, dia juga tidak punya rasa lelah mengejar bola. Sebagai gelandang bertahan, dia bisa menjadi petarung sekaligus pembagi bola. Namun, Hamka Hamzah datang jelang kompetisi, sehingga jabatan Hendro diserahkan kepada Hamka.

Hendro kembali ditunjuk menjadi kapten utama Arema FC pada musim 2020. Kali ini pelatih Mario Gomez yang menunjuknya sebagai pemimpin di lapangan hijau. Alasannya sama, dia bisa menjadi teladan dari caranya bermain.

Namun, Liga 1 2020 hanya berjalan tiga pekan saja. Pada awal 2021, Hendro malah hengkang ke Borneo FC, jadi belum sempat ada gelar yang didapatkan di era kepemimpinannya di lapangan. Sebenarnya, Hendro pun lebih nyaman tampil tanpa ban kapten di lengannya, tapi ia tetap bersedia demi menjalankan tugas dari pelatih.

 

5 dari 6 halaman

Dendi Santoso

Hampir sama seperti Hendro Siswanto, Dendi Santoso ditunjuk sebagai kapten Arema FC pada musim 2018. Pelatih Joko Susilo yang memberikan jabatan tersebut.

Penunjukannya sangat beralasan, dia menjadi pemain paling setia di Arema. Sejak di tim akademi Arema hingga saat ini Dendi mengabdi untuk tim Singo Edan.

Namun, tugasnya tidak tuntas sampai akhir musim. Pada pertengahan musim, Hamka Hamzah didatangkan Arema dari Sriwijaya FC.

Dendi pun menjadi wakil kapten dan tetap menjadi jembatan bagi pemain dengan manajemen. Pada musim 2021, pemain berusia 31 tahun ini juga menjadi kandidat kapten hingga akhirna didapuk sebagai wakil dari Alfarizi.

Saat ini, Dendi Santoso juga menjadi pemain lokal paling senior di dalam tim. Dia tidak pernah pindah ke klub lain. Dendi juga belum sempat memberikan gelar juara saat menjadi kapten, tapi dia ikut memberikan berbagai gelar untuk Singo Edan sebagai pemain penting di sisi sayap.

 

6 dari 6 halaman

Victor Igbonefo

Victor Igbonefo menjadi kapten tim Arema pada musim 2015. Bek naturalisasi kelahiran Nigeria ini memimpin Arema ketika masih punya banyak pemain bintang, seperti Cristian Gonzales, Fabiano Beltrame, Kurnia Meiga, Ahmad Bustomi, dan masih banyak lainnya.

Saat berperan sebagai kapten tim, dia ikut memberikan gelar juara di Trofeo Persija, SCM Cup, dan Inter Island Cup. Namun, sayangnya kompetisi resmi terhenti setelah berjalan tiga laga. Sanksi FIFA dijatuhkan kepada Indonesia sehingga kompetisi pun mandek.

Tidak adanya kompetisi resmi membuat Victor Igbonefo melanjutkan kariernya di Liga Thailand. Sebenarnya bek jangkung itu cukup jarang menjadi kapten tim.

Namun, Igbonefo dianggap punya jiwa kepemimpinan. Selain penampilannya garang, dia sering memberi arahan dan semangat kepada rekan-rekannya.

Igbonefo sendiri bergabung bersama Arema pada 2013. Tapi, pada pengujung kariernya dalam Singo Edan, dia baru menjabat kapten tim. Mantan pemain Persipura Jayapura itu enggan berkomentar mengenai jabatan kapten pada saat itu. Alasannya karena kapten sebelumnya, Bustomi dan Meiga masih ada di dalam tim.

Namun, pelatih memberikan jabatan itu kepadanya karena pertimbangan lain. Bustomi yang musim sebelumnya menjadi kapten sering absen karena cedera. Sementara Meiga tetap menjadi wakil kapten.

 

Video Populer

Foto Populer