Sukses


BRI Liga 1: Eduardo Almeida Tertekan Usai Rentetan Hasil Buruk di Arema, Milomir Seslija Ternyata Pernah Beri Peringatan

Bola.com, Jakarta - Pelatih Arema FC, Eduardo Almeida bakal sulit tidur nyenyak dalam beberapa waktu ke depan. Karena banyak kritikan yang diterimanya setelah Arema meraih hasil negatif di tiga laga awal BRI Liga 1 2021/2022.

Tercatat dua hasil imbang dan sekali kalah sudah cukup membuat Aremania menuntutnya mundur dari jabatan pelatih tim berjuluk Singo Edan.

Sudah jadi rahasia umum jika Aremania masuk kategori suporter kritis. Meski kompetisi digelar tanpa penonton, mereka bisa melampiaskan di media sosial. Kini, pelatih asal Portugal itu sudah mematikan kolom komentar di unggahan Instagram pribadinya.

Sebenarnya, Almeida sudah dapat peringatan dari mantan pelatih Arema di awal BRI Liga 1. Yakni Milomir Seslija. Kebetulan pelatih asal Bosnia itu menangani tim yang jadi lawan pertama Arema di BRI Liga 1 2021/2022, PSM Makassar.

"Jadi pelatih Arema itu tidak mudah. Jangan membuat kesalahan sekecil apapun,” pesannya waktu itu. Ternyata, Almeida termasuk sudah melakukan kesalahan besar. Terutama kekalahan dari PSS Sleman di pekan ketiga BRI Liga 1. 

 

 

 

2 dari 4 halaman

Kesan Bagus Diawal

Sebenarnya pesan yang dilontarkan Milomir Seslija juga sempat meluncur dari mantan pemain Arema dan Timnas Indonesia, Arif Suyono. Dia paham apa yang harus dilakukan setiap pelatih baru Arema.

"Intinya, pelatih baru Arema harus mendapatkan hati Aremania. Buat kesan yang bagus di awal,” jelas pemain yang kini membela Persekat Tegal tersebut.

Artinya, pelatih baru wajib memberikan kemenangan lebih cepat di awal musim. Sehingga suporter bakal percaya dan banyak memberi dukungan. Tapi jika diawal sudah ada kesan negatif, perjuangan dapat hati suporter akan lebih berat.

 

3 dari 4 halaman

Belajar dari Robert Alberts dan Milo

Untuk pelatih asing, sementara baru ada dua nama yang harum di mata Aremania. Pertama Robert Rene Alberts yang kini menangani Persib.

Kedua, Milomir Seslija yang kini menangani PSM Makassar. Karena dua pelatih asing itu memberi kesan bagus sejak awal musim dan memberikan gelar juara.

Robert mempersembahkan juara ISL 2010. Sementara Milo, dia memang tidak mempersembahkan juara di kompetisi kasta tertinggi. Namun dia dikenang karena beberapa trofi juara pramusim. Seperti Piala Presiden, Bhayangkara Cup, hingga Bali Island Cup.

Karena itu, dua pelatih ini nasibnya tidak dipecat di tengah jalan. Bahkan Milo dua periode melatih Arema yaitu tahun 2016 dan 2019.  

 

4 dari 4 halaman

Di Mana Posisi Arema Saat Ini?

Video Populer

Foto Populer