Bola.com, Jakarta - Mabes Polri dan PSSI menggelar penandatanganan nota kesepahaman PSSI dengan Polri dan konferensi pers Satgas Antimafia Bola Polri di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (13/12/2023).
Mabes Polri diwakili oleh Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dan Satgas Antimafia Bola Polri. Sementara, PSSI membawa Ketua PSSI, Erick Thohir, beserta Satgas Independen Antimafia Bola.
Baca Juga
Piala Asia U-17 Putri 2024 Segera Digelar: Skuad Satoru Mochizuki Siap Memberikan yang Terbaik!
Alfeandra Dewangga Disebut Gantikan Justin Hubner di Timnas Indonesia U-23, Bos PSIS: Belum Ada Surat dari PSSI, Tapi Aman Lah
Komentar Ketua Umum PSSI usai Timnas Indonesia U-23 Kalah dari Irak: Bismillah, Peluang Tampil di Olimpiade Masih Terbuka!
Advertisement
"Saya dan PSSI siap diperiksa jika memang diperlukan dalam pengungkapan mafia sepak bola ini. PSSI akan selalu transparan," ujar Erick Thohir dinukil dari laman PSSI.
Dengan adanya Satgas Antimafia Bola, Erick Thohir mengatakan bahwa Presiden RI, Jokowi dan Presiden FIFA, Gianni Infantino, menginginkan sepak bola Indonesia bersih dan berprestasi.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Ungkapan Erick Thohir
"Hal yang luar biasa terjadi hari ini bahwa cita-cita sebagai bangsa yang ingin memiliki sepakbola bersih dan berprestasi dilakukan terus-menerus oleh Presiden Jokowi dan Presiden Gianni Infantino," imbuh Erick Thohir.
"Mereka percaya sepak bola Indonesia bisa menjadi yang terbaik di Asia Tenggara, Asia, dan bahkan di dunia."
Advertisement
"FIFA dan pemerintah ingin mendorong sepakbola Indonesia tidak terindikasi adanya pengaturan skor," kata pria yang mempunyai banyak jabatan, termasuk Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) RI tersebut.
Advertisement
Tanggapan Kapolri
Sementara itu, Kapolri Listyo Sigit buka suara terkait penandatanganan nota kesepahaman PSSI dengan Polri dan konferensi pers Satgas Antimafia Bola Polri.
"Kami concern terhadap kebijakan Presiden dan Ketua PSSI untuk membawa sepak bola Indonesia ke arah yang lebih baik," ungkap Listyo Sigit.
Advertisement
"Selain itu, juga menciptakan atlet yang berprestasi dan membawa sepak bola indonesia berkualitas ke kancah internasional," ucap Listyo Sigit.
Dugaan Match Fixing di Liga 2
Sebelumnya, Satgas Antimafia Bola Polri telah mengumumkan dua tersangka baru berinisial VW dan DR buntut sangkaan match fixing di Liga 2 pada November 2018.
Sebelum VW dan DR, Satgas Antimafia Bola Polri telah menetapkan enam tersangka kasus dugaan pengaturan skor di Liga 2. Keenamnya terdiri dari empat wasit dan dua perantara suap.
Advertisement
Masing-masing berinisal K selaku laison officer (LO) dan A selaku kurir pengantar uang. Selain itu, M sebagai wasit tengah, P asisten wasit 1, R asisten wasit 2, dan A wasit cadangan.
Advertisement