Sukses


Kenapa Mourinho Rela Tidur di Lantai Pesawat Pemain MU?

Bola.com — Manajer Manchester United (MU), Jose Mourinho, dikabarkan Daily Mail, Jumat (9/9/2016), rela tidur di lantai pesawat agar dapat "sejajar" dengan para pemain The Red Devils. 

Mourinho bergabung dengan MU dengan kontrak tiga tahun pada 27 Mei lalu. Sebelumnya, keputusan merekrut Mourinho sempat dipertanyakan, mengacu terhadap berbagai kontroversi yang pernah dibuat manajer asal Portugal itu. 

Namun, Mourinho dikabarkan mampu beradaptasi dengan baik di balik berbagai permasalahan tersebut. Salah satu cara yang dilakukan mantan manajer Inter Milan dan Real Madrid tersebut dengan menarik hari para pemain. 

Menurut Daily Mail, ketika skuat MU sedang menjalani tur pra musim, Mourinho membuat suasana pesawat yang ditumpangi para pemain cair. Ia dikabarkan menolak duduk di kelas bisnis karena para staf dan pemain MU berada di kelas ekonomi. 

Bahkan, Mourinho sempat tidur di lantai pesawat Airbus A300 tersebut. 

"Para pemain berada di kelas ekonomi, tetapi suasana berubah dengan apa yang dia (Mourinho) lakukan. Mereka melihat tidak perlu segan dengan manajer baru dan itu sangat membuat mereka (para pemain) terkesan," ujar salah satu sumber. 

Ekspresi bintang Manchester United, Zlatan Ibrahimovic saat bersama pelatih Jose Mourinho sebelum laga Community Shield di Stadion Wembley (7/8/2016). MU menang 2-1.(Reuters/Eddie Keogh).

Pernyataan sumber tersebut dianggap menjadi salah satu faktor kunci sukses Mourinho. Meski sering berseteru dengan para pemain, Mourinho selama ini memang dikabarkan cukup baik dalam memposisikan diri di dalam tim. 

Selain dengan duduk di lantai pesawat para pemain, bukti lain adalah ketika Mourinho memutuskan untuk membongkar sekat di ruang ganti Old Trafford. Ruang bersekat itu merupakan peninggalan era kepelatihan Louis van Gaal. 

Pada musim lalu, Van Gaal menggunakan ruangan tersebut untuk menjamu manajer klub lain yang berkunjung ke ruang ganti Old Trafford. Namun, langkah itu ditengarai justru menimbulkan ketidakharmonisan antar pemain dan staf pelatih. 

Belum lagi dengan berbagai aturan, di antaranya penempatan kamera CCTV di beberapa sudut ruangan Carrington untuk memantau kegiatan para pemain, atau jadwal pulang yang harus hingga waktu yang sudah ditetapkan. 

Salah satu sumber internal MU sempat mengungkapkan, berbagai aturan itulah yang menjadi faktor utama keretakan hubungan Van Gaal dengan David de Gea dan kawan-kawan Pada akhirnya, manajer asal Belanda itu pun dipecat.

Berbeda dengan Van Gaal, Mourinho selama ini ingin membuat keputusan dengan mengacu terhadap berbagai hal yang dilihat matanya sendiri. Dengan begitu,Mourinho secara tidak langsung memberikan tanggung jawab besar kepada pemain. 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 2 halaman

Fellaini dan Mata

Fellaini dan Mata

Posisi Marouane Fellaini dan Juan Mata dalam tim juga menjadi contoh cara Mourinho menarik hati para pemain dalam skuat. Fellaini, misalnya, yang sejak era kepelatihan David Moyes hingga Van Gaal dianggap menjadi "pembelian gagal". 

Setelah Van Gaal hijrah, Fellaini kemudian dikabarkan menjadi salah satu pemain yang bakal dibuang Mourinho. Namun, Mourinho menjungkirbalikkan kabar tersebut dengan menjadikan gelandang asal Belgia itu sebagai pemain inti.

Sementara itu, situasi Mata tidak jauh berbeda. Rumor Mata tidak akan masuk ke dalam rencana skuat MU berkembang karena Mourinho adalah pelatih yang membiarkan sang gelandang hijrah dari Stamford Bridge pada 2014. 

Prakiraan formasi Manchester United dengan Paul Pogba.

Akan tetapi, dalam tiga pertandingan awal Premier League 2016-17, Mata justru selalu menjadi pilihan utama di lini tengah. Hanya pada ajang Community Shield, mantan pemain Valencia itu hanya memulai laga dari bangku cadangan. 

Alhasil, Mata dan Fellaini pun memiliki kontribusi besar di lini tengah bersama Paul Pogba, Wayne Rooney, dan Anthony Martial. Menurut Squawka, Fellaini mampu mencatatkan akurasi umpan 91 persen, dan persentase memenangi duel mencapai angka 51.

Sementara itu, Mata memiliki catatan akurasi umpan hingga 88 persen, dan akurasi tembakan ke arah gawang sebesar 80 persen. Pemain berusia 28 tahun itu juga sudah menyumbang satu gol dari tiga pertandingan Premier League. 

Sumber: Daily Mail, Squawka

Derby Manchester_Grafis (Bola.com/Adreanus Titus).

Saksikan cuplikan pertandingan dari Liga Inggris, La Liga, Liga Champions, dan Liga Europa, dengan kualitas HD di sini

Video Populer

Foto Populer