Bola.com, Jakarta - Pelatih Manchester United, Ruben Amorim, bicara blak-blakan terkait prediksi nasib tim asuhannya di akhir musim 2024/2025. Fans jangan berharap banyak karena Ruben Amorim emoh janji-janji manis.
Menurutnya, Setan Merah tak ubahnya rollercoaster yang naik turun. Namun, sebagai pelatih, ia akan berusaha meraih banyak kemenangan di sisa laga Premier League musim ini.
Advertisement
"Bakal sulit sampai akhir musim. Tapi, kami harus terus maju," kata Ruben Amorim, seperti dilansir ESPN.
Saat ini, Setan Merah masih terus berjuang agar bisa beranjak dari posisi ke-13 klasemen sementara. Hingga pekan ke-21, Red Devil baru mengepak 26 poin hasil dari tujuh kemenangan, lima kali seri, serta sembilan kekalahan.
Tidak bermaksud menafikan kerja keras Ruben Amorim dan pasukannya, besar kemungkinan Manchester United kembali gagal menjadi yang terbaik musim ini.
Muskyil rasanya bagi tim yang bermarkas di Old Trafford ini untuk mengejar ketinggalannya dari dua rival teratas, Arsenal dan Liverpool.
Berita video pelatih anyar Timnas Indonesia, Patrick Kluivert tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, pada Sabtu (11/1/2025) malam WIB. Puluhan suporter Garuda sambut kedatangannya dengan meriah.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Belum Ada Perubahan Signifikan
Kendati Red Devils berikhtiar menata ulang mesin perangnya via jendela transfer musim panas lalu, masuknya sejumlah pemain baru diragukan bisa membawa perubahan signifikan mengingat persaingan yang begitu sengit.
Manchester United terakhir kali memenangkan Premier League pada musim 2012/2013, saat masih ditukangi pelatih legendaris mereka, Sir Alex Ferguson.
Setelah kepergian Ferguson, Manchester United tak pernah lagi menjadi yang terkuat di kasta tertinggi Inggris. Padahal, sederet pelatih top telah datang ke sana.
Berikut tiga pelatih beken yang punya nama besar yang gagal ketika menjadi bos di ruang ganti Setan Merah.
Advertisement
Louis van Gaal
Sebelum dikaitkan dengan Timnas Indonesia, Louis van Gaal pernah menjadi orang yang sangat dibutuhkan di Old Trafford.
Manajemen berharap, nama besar Louis van Gaal bisa mengembalikan kedigdayaan Setan Merah setelah ditinggal pergi Sir Alex Ferguson.
Louis van Gaal mendarat di Theatre of Dreams pada Mei 2014. Ia disambut hangat, terlebih fans garis setia Setan Merah. Target Louis van Gaal jelas, bisa kembali memenangkan Premier League.
Namun, nasib Louis van Gaal tak seindah yang dibayangkan. Mei, dua tahun berselang, ia dipecat.
Ironisnya, eks pembesut Barcelona dan Bayern Munchen itu dimakzulkan tak lama setelah ia mempersembahkan Piala FA, yang menjadi satu-satunya trofi yang bisa ditinggalkannya di Old Trafford.
Jose Mourinho
Banyak yang bilang, Jose Mourinho sosok pelatih 'The Spesial One'. Namun, itu tidak berlaku saat ia dipercaya menukangi Manchester United, dari 2016 hingga 2018.
Kisah heroik kesuksesannya kala membesut Chelsea, Inter Milan, dan Real Madrid ternyata tak tertular ke Old Trafford.
Seperti Louis van Gaal, Mourinho juga dituding gagal lantaran tak mampu memenangkan sebiji pun gelar Liga Inggris.
Seperti Louis van Gaal pula, Mourinho akhirnya kena pecat.
Mourinho tak pergi begitu saja membawa pesangon yang sangat banyak, melainkan juga meninggalkan tiga trofi sebagai kenang-kenangan kalau ia pernah menjadi bagian dari sejarah panjang Manchester United.
Ketiga trofi itu adalah Carabao Cup, FA Community Shield, dan Europa League. Lumayan apabila dibandingkan dengan Louis van Gaal.
Advertisement
Erik ten Hag
Memang masih bisa diperdebatkan jika Erik ten Hag masuk daftar pelatih dengan nama besar yang pernah menjadi bos Manchester United. Ia jelas masih kalah pamor dari Louis van Gaal dan Jose Mourinho.
Akan tetapi, melihat rekam jejaknya sebagai pembesut tim, Erik ten Hag bukanlah pelatih abal-abal. Terbukti, sebelum diangkut ke Old Trafford pada musim panas 2022, ia pernah berjaya kala mengotaki raksasa Belanda, Ajax.
Ia membawa Ajax tiga kali juara Eredivisie, dua trofi KNVB Cup, dan sebiji trofi Johan Cruyff Shield.
Hanya, Erik ten Hag juga bernasib malang di Machester United. Ia menambah panjang daftar pelatih top yang dipecat karena gagal mempersembahkan gelar Premier League bagi Manchester United.