Bola.com, Jakarta Kylian Mbappe akhirnya panas juga! Setelah mencetak dua gol dalam kemenangan meyakinkan Real Madrid 4-1 atas UD Las Palmas, penyerang Prancis tersebut kini menjadi pencetak gol terbanyak kedua di LaLiga dengan 12 gol.
Mbappe tinggal berjarak 4 gol di belakang Robert Lewandowski, yang memimpin dengan 16 gol.
Baca Juga
Advertisement
Kontribusi Mbappe membantu Real Madrid ke puncak klasemen liga, memanfaatkan kekalahan Atletico Madrid dari CD Leganes di Butarque. Dalam 10 penampilan terakhirnya di semua kompetisi, Mbappe telah mencetak delapan gol. Performanya yang luar biasa.
Perpaduan antara kekuatan fisik, kecemerlangan teknis, dan kepercayaan diri membuatnya hampir tak terhentikan. Berkat performanya yang bangkit kembali, Real Madrid melaju di puncak klasemen, kini unggul dua poin dari Atletico de Madrid dan tujuh poin di atas Barcelona dan Athletic Club.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
18 gol dalam 30 pertandingan untuk Real Madrid
Sejak bergabung dengan Real Madrid musim panas ini, Mbappé telah mencetak 18 gol yang mengesankan dalam 30 pertandingan, dengan rata-rata 0,6 gol per pertandingan.
Setelah mengalami penurunan pada bulan-bulan terakhir tahun 2024, penampilannya baru-baru ini menunjukkan peningkatan yang stabil. Ia adalah pencetak gol terbanyak klub musim ini, mengungguli Vini Jr (14 gol dalam 25 pertandingan) dan Jude Bellingham (9 gol dalam 26 pertandingan).
Advertisement
Aura
Mbappe juga merupakan satu-satunya pemain dalam skuad yang mencetak gol di ketiga final Real Madrid musim ini.
Ia mencetak gol dalam kemenangan 2-0 atas Atalanta di Piala Super UEFA pada pertandingan pembuka musim, dalam kemenangan 3-0 atas Pachuca di final Piala Dunia Antarklub, dan juga mencetak gol pertama di final Piala Super Spanyol, pertandingan yang akhirnya membuat Real Madrid kalah dari rival abadi, Barcelona.
Sebagai pemain yang berkembang pesat di momen-momen berisiko tinggi, Mbappe mulai menunjukkan performanya tepat saat musim memasuki fase kritis.