Asri Akbar Merasa Jadi Biang Kegagalan SFC ke 8 Besar PJS

oleh Riskha Prasetya diperbarui 01 Des 2015, 07:30 WIB
Asri Akbar mengungkapkan rasa bersalah dan kekecewaannya karena gagal membawa Sriwijaya FC menembus babak 8 besar Piala Jenderal Sudirman. (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Bola.com, Palembang - Gelandang Sriwijaya FC, Asri Akbar, rupanya sangat terpukul dengan kegagalan Laskar Wong Kito menembus babak 8 besar turnamen Piala Jenderal Sudirman (PJS). Pemain asal Makassar ini merasa sedih dan bertanggung jawab atas performa tim yang tidak mampu lolos dari putaran Grup A.

Menurut Asri, bila penalti yang diambilnya saat laga melawan Persija Jakarta (25/11/2015) mampu berbuah gol, setidaknya SFC akan mampu meraih satu poin dan pertandingan akan diselesaikan dengan drama adu penalti.

Tambahan satu poin tersebut sebenarnya bisa menjadikan Sriwijaya FC sebagai salah satu tim yang bersaing memperebutkan tiket ke 8 besar dari slot dua tim peringkat tiga terbaik.

"Sejak memulai karier sepak bola, saya memang tidak pernah mengambil tendangan penalti di babak normal. Tetapi, saat itu kondisi di lapangan mengharuskan saya menjadi eksekutor dan mengambil tanggung jawab tersebut. Ternyata gagal," ungkap pemain yang sudah dua musim menjadi bagian SFC tersebut.

Saat kejadian hadiah penalti usai T.A. Musafri dilanggar OK Jhon itu, di lapangan sebenarya masih ada Osas Saha atau Ferdinand Sinaga yang biasanya menjadi eksekutor tendangan 12 pas.

"Saya lihat Ferdinand sedang membantu perawatan Musafri di pinggir lapangan, kemudian bola pun sudah dipegang oleh Osas, saya kemudian memberinya semangat untuk tenang saat mengambil penalti. Namun, Om Benny (Dollo, pelatih Sriwijaya FC) memberi instruksi agar saya yang menjadi penendang. sebagai pemain tentu saya harus patuh," jelasnya.

Advertisement

Usai pertandingan, Asri kecewa berat karena tidak dapat membantu SFC mendapatkan poin di laga yang berlangsung panas tersebut. Bahkan untuk beberapa waktu, gelandang pengangkut air tersebut hanya berada di kamar untuk menenangkan diri.

Manajer Sriwijaya FC, Nasrun Umar, tidak mempermasalahkan gagalnya penalti Asri saat melawan Persija dan angkat topi dengan keberanian ayah tiga putri tersebut mengambil beban berat itu.

"Pemain kelas dunia sekaliber Roberto Baggio, Maradona atau Lionel Messi juga pernah gagal, jadi itu manusiawi. Soal SFC, semua menjadi tanggung jawab saya," ungkap kepala Dinas Perhubungan dan Kominfo Sumsel ini

Diakui Nasrun, di ruang ganti usai pertandingan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Asri secara jantan sudah meminta maaf atas kejadian tersebut.

"Itu sikap yang sangat saya hargai, namun Asri tidak perlu merasa bersalah karena sebagai tim, SFC adalah sebuah kesatuan. Menang atau kalah, semua bersama-sama. Saya sudah ngobrol langsung dengannya dan semoga kejadian ini akan menjadi pelajaran serta membuat Sriwijaya FC lebih baik lagi," pungkasnya.