Plus Minus Skuat Timnas Indonesia Uji Coba ke Yordania

oleh Vincentius Atmaja diperbarui 09 Jun 2019, 07:45 WIB
Pelatih Timnas Indonesia, Simon McMenemy, tengah memberikan instruksi kepada para pemainnya dalam latihan di Lapangan ABC, Senayan, Jakarta, Jumat (7/6/2019). (Bola.com/Yoppy Renato)

Bola.com, Solo - Timnas Indonesia akan beruji coba melawan tuan rumah Yordania, Selasa (11/6/2019). Pertandingan yang digelar sebagai ajang pemanasan Tim Garuda untuk menghadapi kualifikasi Piala Dunia 2022 sekaligus kualifikasi Piala Asia 2020 itu melibatkan 21 pemain terbaik pilihan Simon McMenemy.

Sebanyak 21 pemain asuhan Simon McMenemmy telah tiba di negara Timur Tengah tersebut pada Sabtu (8/6/2019). Para pemain yang dibawa ke Yordania merupakan pilihan sesuai kebutuhan pelatih berkebangsaan Skotlandia. Mereka belum lama ini menggelar pemusatan latihan di Cikarang selama satu pekan.

Advertisement

Deretan pemain-pemain terbaik Indonesia menghiasai skuat Merah-Putih dalam kunjungan ke Amman, Yordania. Penjaga gawang Andritany Ardhiyasa, bek sayap Rizky Pora, gelandang Andik Vermansyah, hingga bomber Alberto Goncalves merupakan pemain yang kerap menjadi langganan di Timnas.

Darah muda turut disertakan Simon McMenemmy dalam skuatnya, seperti Awan Setho dan Febri Hariyadi. Sementara pemain yang sudah cukup lama absen membela Timnas akhirnya dipanggil kembali, satu diantaranya adalah striker Bali United, Irfan Bachdim.

Pengamat Timnas Indonesia, Aris Budi Sulistyo memiliki komentar mengenai plus minus skuat yang dimiliki Simon McMenemmy. Menurut mantan pelatih Persik Kediri ini, ke-21 pemain yang dibawa Timnas dalam uji coba ke Yordania merupakan nama-nama yang tepat sesuai performa masing-masing pemain di tim.

"Nama-nama yang dipilih itu saya rasa sudah mewakili yang terbaik sesuai penampilan mereka di klub. Pelatih Simon yang tahu akan situasi timnas senior. Masing-masing punya peranan penting," terang Aris Budi Sulistyo kepada Bola.com, Sabtu (8/6/2019).

Pria asal Solo ini juga berharap Timnas Indonesia dapat menimba ilmu sebanyak mungkin dari Yordania. Tim-tim asal Timur Tengah memang dikenal memiliki permainan cepat, sehingga dibutuhkan organisasi permainan yang baik ketika bertahan maupun menyerang.

"Timnas Indonesia bisa memanfaatkan uji coba nanti untuk mematangkan skema yang diinginkan pelatih. Para pemain muda juga perlu diberikan banyak jam terbang," imbuhnya.

Berikut ini plus dan minus skuat Timnas Indonesia dalam uji coba melawan Yordania menurut Aris Budi Sulistyo yang dijabarkan kepada Bola.com:

 

2 dari 3 halaman

Sisi Positif

Pemain Timnas Indonesia, Andik Vermansah, mengontrol bola saat latihan di Lapangan ABC Senayan, Jakarta, Jumat (7/6). Latihan ini persiapan jelang laga persahabatan melawan Yordania. (Bola.com/Yoppy Renato)

Deretan Pemain Berkualitas

Pelatih Simon McMenemmy telah melakukan keputusan yang tepat memanggil nama-nama langganan di tim nasional. Andritany Ardhiyasa, Rizky Pora, Andik Vermansyah, hingga Alberto Goncalves merupakan deretan langganan di skuat Merah-Putih dalam beberapa kesempatan terakhir.

Pemain-pemain tersebut selalu menghiasi berbagai pertandingan di level internasional yang diikuti Timnas Indonesia, baik turnamen, kualifikasi, hingga uji coba. Mereka akan menjadi kunci dari permainan Tim Garuda saat menghadapi Yordania.

Kekuatan Lini Tengah

Aris Budi Sulistyo menilai lini tengah yang dimiliki Timnas senior Indonesia menjadi yang terkuat di antara lini lainnya. Zulfiandi, Arthur Bonai, Rizky Pellu, Evan Dimas, Febri Hariyadi, Ramdani Lestaluhu, Andik Vermansyah, dan Riko Simanjuntak adalah pemain yang memiliki karakter kuat.

Nama Riko Simanjuntak diakuinya sebagai pemain paling menonjol di lini kedua Timnas Indonesia. Penampilannya saat bersama Persija Jakarta, dapat ditularkan di tim nasional. Memiliki kecepatan dan dribel bola yang baik menjadikan Riko Simanjuntak bakal menjadi pilihan pertama di sektor gelandang sayap.

Mental Para Pemain Senior

Nama Alberto Goncalves dan Yustinus Pae menjadi dua pemain paling senior di Timnas Indonesia yang dibawa ke Yordania. Beto Goncalves merupakan pemain paling gaek dengan usia 38 tahun, sementara Yustinus Pae berumur 35 tahun.

Namun bagi Aris Budi Sulistyo, usia bukanlah persoalan bagi dua pemain tersebut. Kecepatannya berlari sudah pasti kalah dibandingkan pemain muda lainnya, seperti Riko Simanjuntak ataupun Febri Hariyadi. Namun, berbicara soal mental dan pengalaman, menjadi nilai plus Beto dan Pae untuk membimbing pemain lain.

Kembalinya Irfan Bachdim

Irfan Bachdim cukup lama tidak berseragam Timnas Indonesia, setelah pertama kali bersinar ketika menjadi wonderkid pada gelaran Piala AFF 2010. Irfan Bachdim sempat absen lama di Timnas Indonesia karena cedera, sehingga memaksanya absen pada Piala AFF 2014 dan 2016.

Irfan Bachdim sempat dipanggil dalam laga persahabatan internasional yang dijalani Tim Garuda pada 2017. Namun, sejak itu Irfan belum kembali mendapatkan panggilan. Kini, dirinya mendapatkan kepercayaan untuk membuktikan diri setelah penampilannya apik di level klub.

Aris Budi Sulistyo memberikan penilaian pengalaman Irfan Bachdim dengan pernah bermain di berbagai negara, merupakan nilai lebih bagi seorang pemain di Timnas. Irfan Bachdim tercatat sempat berkarir di kompetisi Liga Thailand hingga Liga Jepang, adalah catatan yang positif.

 

3 dari 3 halaman

Sisi Negatif

Pelatih Timnas Indonesia, Simon McMenemy, memperhatikan pemainnya saat latihan di Lapangan ABC Senayan, Jakarta, Jumat (7/6). Latihan ini persiapan jelang laga persahabatan melawan Yordania. (Bola.com/Yoppy Renato)

Fisik Pemain Senior

Adanya beberapa pemain senior yang hadir di Timnas Indonesia memang membuat tim ini memiliki sedikit kekurangan, terutama pada kualitas stamina. Alberto Goncalves, Yustinus Pae, dan Achmad Jufriyanto mungkin bakal sedikit keteteran jika harus beradu cepat dengan para pemain Yordania. 

Permainan Individual Pemain Muda

Pemain-pemain yang usianya relatif masih muda kerap bermain lebih individual ketimbang mengandalkan kolektivitas. Aris Budi Sulistyo menyoroti nama Febri Hariyadi, yang memang memiliki kecepatan.

Namun, dalam beberapa kesempatan terakhir di level Timnas Indonesia, winger Persib Bandung tersebut sering bermain secara individual. Justru akan lebih banyak kerugian yang didapat ketika satu dua orang pemain kehilangan bola hanya karena ego untuk bermain individu.

Menurutnya, pelatih Simon McMenemmy wajib memainkan permainan kolektivitas ketimbang mengandalkan skill individu, ketika meladeni permainan cepat Yordania.

Berita Terkait