Kondisi Satu Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia Bermasalah Jelang Menghadapi Malaysia

oleh Muhammad Adi Yaksa diperbarui 03 Sep 2019, 14:00 WIB
Pemain Timnas Indonesia, Osas Saha, mengontrol bola saat berlatih di Stadion Pakansari, Bogor, Sabtu (24/8). Latihan ini merupakan persiapan jelang laga kualifikasi Piala Dunia 2020. (Bola.com/Yoppy Renato)

Bola.com, Jakarta - Osas Marvelous Saha membuat pelatih Timnas Indonesia, Simon McMenemy, khawatir. Pasalnya, kondisi penyerang naturalisasi itu bermasalah hanya beberapa hari menjelang pertandingan kontra Malaysia.

Timnas Indonesia akan meladeni perlawanan Malaysia pada partai pertama Grup G putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Kamis (5/9/2019).

Advertisement

Saat Timnas Indonesia melakukan persiapan di SUGBK, Senin (2/9/2019), Osas berlatih terpisah. Pelatih Simon McMenemy mengatakan, otot kaki pemain Tira Persikabo itu tertarik.

"Osas (ototnya) tertarik. Ia sudah dua hari istirahat. Harapan saya, sebenarnya hari ini (Senin), sudah latihan," kata McMenemy.

Pelatih asal Skotlandia itu berharap Osas sudah bisa kembali berlatih seperti biasa pada Selasa hari ini (3/9/2019).

Timnas Indonesia akan kembali menggelar sesi latihan pada Selasa malam nanti di Stadion Madya, Jakarta, dengan status latihan tertutup alias tak bisa diakses publik maupun media.

Pemain Timnas Indonesia, Osas Saha, saat berlatih di Stadion Pakansari, Bogor, Sabtu (24/8). Latihan ini merupakan persiapan jelang laga kualifikasi Piala Dunia 2020. (Bola.com/Yoppy Renato)
2 dari 2 halaman

Perkembangan Otavio Dutra

Mengenai perkembangan proses naturalisasi Otavio Dutra, McMenemy mengaku tak banyak mendapatkan informasi. Bek berusia 35 tahun itu sudah dipulangkan ke Persebaya Surabaya, namun telah kembali ke Jakarta untuk mengurus proses pergantian warga negaranya

"Kami sudah pulangkan Dutra karena dokumennya belum lengkap. Tapi, ketika kami pulangkan, dia memilih untuk tetap bertahan di Timnas Indonesia," imbuh McMenemy.

"Kami juga sudah diskusi dan mengirim surat kepada Persebaya, mengapa proses naturalisasinya belum juga rampung. Dokumen apa yang kira-kira kurang. Ketika kami bilang ke Dutra untuk dia pulang ke Persebaya, dia lebih memilih di sini. Mungkin sudah tercipta persaudaraan yang kuat akhirnya dia mau mendukung teman-temannya di sini," tutur pelatih berusia 41 tahun itu.

Berita Terkait