Ritual Pebulutangkis Kanada Mendengarkan Coldplay Sebelum Bertanding di Indonesia Masters 2020

oleh Muhammad Adi Yaksa diperbarui 17 Jan 2020, 20:45 WIB
Pebulutangkis asal Kanada, Rachel Honderich (AFP/Johannes Eisele)

Bola.com, Jakarta - Pebulutangkis asal Kanada, Rachel Honderich punya ritual mendengarkan lagu Coldplay sebelum bertanding, termasuk di Indonesia Masters 2020.

Honderich selalu mendengarkan Viva La Vida. Lagu yang dirilis pada 8 Mei 2008 sangat berarti buatnya.

Advertisement

Honderich pertama kali mendengar Viva La Vida ketika menonton babak final Wimbledon 2008 antara Rafael Nadal melawan Roger Federer. Pada pengujung laga, lagu tersebut berkumandang.

Nadal, yang merupakan idola Honderich, harus susah payah mengalahkan Federer melalui pertarungan lima gim, 6-4, 6-4, 6-7, 6-7, 9-7.

"Saya selalu mendengarkan Viva La Vida sebelum bertanding karena saya ingat, pertama kali mendengarkannya saat Nadal memenangi Wimbledon 2008," ujar Honderich.

"Sejak saat itu, lagu tersebut selalu terngiang di kepala saya dan menjadi ritual. Saya selalu bersemangat ketika mendengarnya sebelum bertanding, meski hanya sedikit," tuturnya.

2 dari 2 halaman

Menjadi Kebiasaan

Mendengarkan lagu Viva La Vida milik Coldplay telah menjadi tradisi bagi Rachel Honderich. Namun, perjuangannya di Indonesia Masters 2020 harus terhenti di babak kedua.

Berpasangan dengan Kristen Tsai, keduanya kalah 19-21 dan 10-21 dari ganda putri tuan rumah, Greysia Polii/Apriyani Rahayu. Alhasil, Rachel Honderich terpaksa mengepak kopernya lebih awal.

Meski begitu, Rachel Honderich masih optimistis dapat lolos ke Olimpiade 2020 di Tokyo, Jepang. Selain mengejar medali, pebulutangkis berusia 23 tahun ini turut membidik perbincangan pertama dengan Nadal.

"Saya pernah melihat Nadal bertanding dan berlatih serta mendapatkan tanda tangannya, tetapi belum pernah berbincang. Semoga bisa di Olimpiade 2020 nanti," jelas Rachel Honderich.

Berita Terkait