Rapor Pelatih Lokal di Timnas Indonesia dalam Dekade Terakhir

oleh Zulfirdaus Harahap diperbarui 20 Apr 2020, 09:45 WIB
Trivia - Pemain Rahmad Darmawan, Nilmaizar, Bima Sakti, Indra Sjafri, Fakhri Husaini, Aji Santoso (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia sudah sering kali berganti pelatih. Sosok yang dipercaya menukangi Tim Merah Putih pun beragam, asing dan juga pelatih lokal.

Dalam 10 tahun terakhir, ada empat pelatih lokal dipercaya memimpin Timnas Indonesia senior, baik sebagai pelatih kepala maupun pelatih sementara. Mereka adalah Aji Santoso, Nilmaizar, Rahmad Darmawan, dan Bima Sakti.

Advertisement

Namun, sederet nama pelatih lokal itu tak ada yang mampu memberikan prestasi. Begitu juga di level Timnas Indonesia U-22.

Sebanyak tiga nama yang ada tak mampu meraih prestasi di level SEA Games. Pencapaian paling mentok adalah medali perak untuk Timnas Indonesia U-22.

Pencapaian terbaik justru diraih timnas kelompok umur. Timnas Indonesia berhasil meraih tiga gelar di level U-16, U-19, dan U-22.

Bola.com mencoba menjabarkan rapor pelatih-pelatih lokal yang pernah menukangi Timnas Indonesia di semua level dalam 10 tahun terakhir. Indikatornya adalah pencapaian timnya dalam turnamen yang diikuti.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 7 halaman

Rahmad Darmawan

Rahmad Darmawan saat mendampingi Tira Persikabo melawan Kalteng Putra di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, Jumat (26/7/2019). (Bola.com/Yoppy Renato)

Rahmad Darmawan pernah dua periode menjabat sebagai pelatih Timnas Indonesia U-23. Pria yang akrab disapa RD itu hanya mampu mempersembahkan medali perak pada dua edisi SEA Games yakni 2011 dan 2013.

Pada SEA Games 2011, Timnas Indonesia U-23 asuhan RD kalah 3-4 melalui adu penalti dari Malaysia. Padahal, sepanjang babak penyisihan hingga semifinal Timnas Indonesia U-23 mampu tampil apik dengan membukukan 4 kali kemenangan dan sekali kalah.

Sementara itu, pada SEA Games 2013, kegagalan RD memberikan medali emas untuk Timnas Indonesia U-23 terjadi karena kalah 0-1 dari Thailand. Timnas Indonesia U-23 ketika itu meraih dua kemenangan dalam sepanjang turnamen, sekali imbang, dan sekali kalah di babak penyisihan sampai semifinal.

3 dari 7 halaman

Nilmaizar

Pelatih Persela Lamongan, Nilmaizar, memperhatikan timnya saat melawan Perseru Badak Lampung pada laga Shopee Liga 1 di Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi, Rabu (11/9). Perseru bermain imbang 1-1 atas Persela. (Bola.com/Yoppy Renato)

Nilmaizar sempat didapuk sebagai pelatih Timnas Indonesia pada 2012. Keberhasilannya mengangkat prestasi Semen Padang membuat PSSI tak ragu untuk menunjuknya sebagai arsitek Tim Garuda. Akan tetapi, pelatih asal Sumatra Barat itu gagal memberikan prestasi.

Pada Piala AFF 2012, Timnas Indonesia asuhan Nilmaizar babak belur. Bermain satu grup dengan Malaysia, Singapura, dan Laos, Timnas Indonesia hanya mampu finis di peringkat ketiga.

Timnas Indonesia ketika itu menang sekali, imbang sekali, dan kalah sekali. Raihan Timnas Indonesia ini menjadi satu yang terburuk ketika itu setelah edisi 2007.

4 dari 7 halaman

Bima Sakti

Pelatih Timnas Indonesia, Bima Sakti, memberikan instruksi saat melawan Thailand pada laga Piala AFF 2018 di Stadion Rajamangala, Bangkok, Sabtu (17/11). Thailand menang 4-2 dari Indonesia. (Bola.com/M. Iqbal Ichsan)

PSSI membuat keputusan mengejutkan pada semester kedua 2018 ketika menunjuk Bima Sakti sebagai pelatih sementara Timnas Indonesia. Padahal, ketika itu Tim Merah Putih akan berlaga di Piala AFF 2018.

Berbekal pengalaman menjadi asisten Luis Mila sejak 2017, Bima Sakti dipercaya menjadi juru racik Timnas Indonesia. Akan tetapi, keputusan tersebut ternyata keliru.

Timnas Indonesia asuhan Bima Sakti babak belur di Piala AFF 2018. Laju Timnas Indonesia hanya sampai babak penyisihan grup karena meraih sekali kemenangan, sekali imbang, dan dua kali kalah. Ini menjadi edisi keempat Timnas Indonesia gagal lolos dari fase grup pada Piala AFF setelah 2007, 2012, dan 2014.

5 dari 7 halaman

Fakhri Husaini

Pelatih Timnas Indonesia U-19, Fakhri Husaini. (Bola.com/Yoppy Renato)

Fakhri Husaini memang belum pernah dipercaya menukangi Timnas Indonesia senior. Sepanjang kariernya hanya memimpin timnas kelompok umur.

Pencapaian terbaik Fakhri Husaini adalah gelar juara Piala AFF U-16 2018. Gelar itu menjadi yang pertama diraih Timnas Indonesia U-16.

Ketika itu, Timnas Indonesia tampil gemilang karena tak terkalahkan dalam 7 laga sepanjang turnamen. Timnas Indonesia meraih gelar melalui drama adu penalti dengan skor 4-3 melawan Thailand.

Pada 2019, PSSI mempromosikan Fakhri Husaini ke Timnas Indonesia U-19. Namun, Fakhri gagal memberikan gelar di Piala AFF U-19 2019 karena kalah 3-4 dari Malaysia di semifinal.

6 dari 7 halaman

Indra Sjafri

Pelatih Timnas Indonesia U-22, Indra Sjafri, tertawa saat memimpin latihan di Stadion Rizal Memorial, Manila, Jumat (22/11). Latihan ini persiapan jelang laga SEA Games 2019. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Indra Sjafri bisa dikatakan sebagai pelatih lokal yang paling berprestasi di Timnas Indonesia dalam 10 tahun terakhir. Walaupun pencapaian tersebut diraih Indra Sjafri bersama Timnas Indonesia kelompok umur, yakni U-19 dan U-22.

Bersama Timnas Indonesia U-19, Indra Sjafri berhasil mempersembahkan gelar Piala AFF U-19 2013. Ketika itu, Timnas Indonesia U-19 meraih gelar pertama setelah mengalahkan Vietnam melalui drama adu penalti dengan skor 7-6.

Indra Sjafri kembali dipercaya menukangi Tmnas Indonesia U-19 sampai 2018. Namun, Indra gagal mempersembahkan gelar lagi karena Timnas Indonesia U-19 hanya mampu finis di peringkat ketiga Piala AFF pada edisi 2017 dan 2018.

Indra Sjafri kemudian dipromosikan ke Timnas Indonesia U-22. Pelatih asal Sumatra Barat itu langsung berhasil mempersembahkan gelar Piala AFF U-19 2019.

Gelar itu menjadi yang pertama buat Timnas Indonesia U-19. Namun, Indra Sjafri gagal mengawinkan gelar tersebut pada SEA Games 2019 karena meraih medali perak.

7 dari 7 halaman

Aji Santoso

Pelatih Arema, Aji Santoso, memeberikan arahan kepada anak asuhnya saat melawan Persija pada laga lanjutan liga 1 Indonesia di Stadion Patriot, Bekasi, Jumat (02/06/2017). Persija menang 2-0. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Aji Santoso sudah beberapa kali dipercaya menukangi Timnas Indonesia. Namun, semuanya terjadi di level Timnas Indonesia U-23 yakni pada edisi 2012 dan 2015.

SEA Games 2015 menjadi panggung Aji Santoso menukangi Timnas Indonesia U-23. Akan tetapi, Aji gagal memberikan prestasi untuk Tim Merah Putih.

Laju Timnas Indonesia U-23 terhenti di semifinal setelah kalah 0-5 dari Thailand. Pada perebutan medali perunggu, Timnas Indonesia U-23 kembali dipecundangi, yakni dari Vietnam berupa kekalahan 0-5.

Berita Terkait