Andi Darussalam Tabusalla: PSSI dan PT LIB Harus Hapus Praktik Nepotisme

oleh Muhammad Adi Yaksa diperbarui 29 Apr 2020, 16:41 WIB
Ketum PSSI, Mochamad Iriawan dan Waketum PSSI, Iwan Budianto dan Cucu Somantri, foto bersama usai KLB PSSI di Hotel Shangri-La, Jakarta, Minggu (2/11/2019). Iwan akan memimpin PSSI selama empat tahun, dari 2019 hingga 2023. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Bola.com, Jakarta - Dugaan praktik nepotisme menyerang PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB). Masing-masing pemimpin tertinggi memasukkan anggota keluarganya dalam struktur organisasi.

Ketua PSSI, Mochamad Iriawan, telah lebih dulu menunjuk adik iparnya, Maaike Ira Puspita sebagai Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PSSI. Disusul Cucu Somantri, Direktur Utama (Dirut) PT LIB, yang memercayakan kursi General Manager (GM) perusahaan kepada putranya, Pradana Aditya Wicaksana.

Advertisement

Saat Sekjen PSSI, Ratu Tisha Destria mundur, Cucu sempat kepeleset lidah. Dia menyebut Maaike Ira akan promosi sebagai sekjen. Belakangan, anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Yunus Nusi, membantahnya.

Cucu juga mengelak Pradana Aditya telah resmi menjabat sebagai GM PT LIB. Dia berkilah bahwa nama sang anak diusulkan oleh stafnya untuk masuk ke dalam struktur perusahaan.

Tokoh sepak bola nasional sekaligus mantan manajer Timnas Indonesia, Andi Darussalam, menyarankan Ketua PSSI dan Dirut PT LIB untuk menghapus praktik nepotisme dalam tubuh organisasi. Langkah ini diambil supaya dukungan masyarakat tidak berubah menjadi bumerang.

"Adalah hak prerogatif Ketua PSSI atau Dirut PT LIB untuk menunjuk anggota keluarganya sebagai pengurus. Tapi secara etika itu tidak patut karena ada hubungan dengan keluarga. Bukan kah kita menantang praktik nepotisme?" ujar pria yang karib dipanggil ADS tersebut.

"Tidak ada jalan bagi Ketua PSSI dan Dirut PT LIB selain menghapus nepotisme. Tergantung dari nurani keinginan memperbaiki sepak bola Indonesia tanpa nepotisme. Jika ketua PSSI mencegah nepotisme, beliau pasti akan mendapat dukungan masyarakat sepak bola. Pandangan saya, Ketua PSSI saat ini benar-benar berusaha memperbaiki citra sepak bola Indonesia tidak hanya prestasinya tapi juga administrasinya," ucap ADS.

Mau ikuti challenge 5 tahun Bola.com dengan hadiah menarik? Klik Tautan ini.

 

Saksikan Video Pilihan Kami:

2 dari 2 halaman

Kecewa kepada Exco PSSI

Mantan Manajer Timnas Indonesia, Andi Darussalam, memberikan keterangan saat jumpa pers di Jakarta, kamis (20/12). Para pemain Timnas Indonesia membantah terlibat pengaturan skor di Piala AFF 2010. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

ADS juga kecewa dengan kinerja Exco PSSI. Seharusnya, pejabat teras PSSI tersebut dapat menentang praktik nepotisme di PSSI dan PT LIB.

"Saya hanya kecewa kenapa Exco tidak memberikan masukan kepada Ketua PSSI dan Dirut PT LIB. Exco tidak berusaha mencegah. Seharusnya berusaha mencegah adanya nepotisme, ini malah mendukung nepotisme itu terjadi. Saya sungguh amat kecewa," imbuh ADS, yang juga merupakan mantan Ketua Badan Liga Indonesia (BLI) ini.

Saat kabar Cucu mengangkat Pradana Aditya sebagai GM PT LIB meluas, internal PT LIB bergejolak. Dua direktur perusahaan, Rudy Kangdra dan Sujarno mengkritisi manuver Cucu.

Iriawan juga sempat angkat bicara mengenai dugaan praktik nepotisme di PT LIB. Pria yang karib dipanggil Iwan Bule ini menuntut operator Shopee Liga 1 dan Liga 2 2020 tersebut untuk fokus memikirkan kompetisi dibanding melanggengkan kegaduhan di perusahaan.

"Nepotisme bagaimana pun tidak boleh terjadi. Bukan kah satu di antara pesan Pak Jokowi untuk menghilangkan nepotisme. Saya setuju soal Pak Ketua PSSI minta PT LIB bekerja mempersiapkan kompetisi. Bukan kah manajemen sekarang menyimpan api dalam sekam. Lagi pula yang memberikan komentar keluar adalah dua direktur PT LIB," jelas ADS.

Berita Terkait