Cerita Eks Kapten Timnas Indonesia dan Masa Kecilnya yang Mengidolakan Diego Maradona

oleh Vincentius Atmaja diperbarui 27 Nov 2020, 11:15 WIB
Agung Setyabudi ketika membela Timnas Indonesia menghadapi Sampdoria dalam laga persahabatan. (Bola.com/Vincentius Atmaja)

Bola.com, Solo - Seluruh dunia seperti sedang berduka atas kematian legenda sepak bola asal Argentina, Diego Maradona. Ia disebut sebagai osok pemain terhebat yang pernah ada di muka bumi.

Maradona membawa tim Tango juara Piala Dunia 1986 di Meksiko. Selain itu, sosoknya yang memang dibekali teknik bermain bola yang mumpuni, hingga menyihir penonton.

Advertisement

Maradona meninggal dunia pada usianya ke-60 tahun. Ia dikabarkan mengalami henti jantung di Buenos Aries, Rabu (25/11/2020) malam. Sebelumnya, Maradona sempat menjalani operasi otak.

Mantan kapten Timnas Indonesia, Agung Setyabudi punya cerita tersendiri mengenai sosok Diego Maradona. Terutama di hari-hari pada masa kecilnya yang turut mengidolakan legenda Napoli tersebut.

"Kalau urusan di lapangan hijau, sosok Maradona tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata lagi. Semua yang ada di dalam seorang pesepakbola ada di dalam dirinya," beber Agung Setyabudi berbincang dengan Bola.com, Kamis (26/11/2020).

"Saya tahu dia (Diego Maradona) dan ikut terkesima dengan Maradona saat di bangku SD. Puncaknya saat dia membawa Argentina juara Piala Dunia 1986. Melewati banyak pemain Inggris dan gol tangan Tuhan yang bersejarah itu," kenang pria asal Solo itu.

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Istimewa

Pemain sepak bola Napoli Diego Maradona (tengah) mencoba menghindari tekel pemain Bordeaux Jean Tigana (kanan) disaksikan Alain Roche pada pertandingan final UEFA di Bordeaux, Prancis, 23 November 1988. Sebelum meninggal, Maradona dilaporkan menjalani operasi otak. (AFP PHOTO AFP/AFP/sjw)

Agung Setyabudi saat masih aktif bermain memiliki posisi sebagai bek kanan. Ia mengidolakan sosok Diego Maradona yang berperan sebagai penyerang. Skill individu dan teknik kaki kirinya, membuat orang lain termasuk Agung ikut terkesima.

Postur tubuh Maradona tergolong pendek dan gempal. Namun, Maradona memiliki keistimewaan dalam hal kelincahan, kecepatan berlari, hingga akurasi tendangan kaki kiri.

"Terutama skill dan cara bermain di lapangan sesuai posisinya ia bermain. Latihan saja bisa menarik perhatian banyak orang atau penonton di stadion. Apalagi aksinya di lapangan saat permainan," ujarnya.

Pemilik 53 penampilan bersama Timnas Indonesia tersebut mengaku ikut kehilangan Maradona. Ia tak membantah Maradona masih merupakan pemain dengan nama besar yang bakal sulit terlupakan.

"Seluruh dunia pasti kehilangan Maradona. Di luar gaya hidupnya yang membuat dirinya sakit, tapi hasil karyanya di lapangan hijau terlalu sulit dilupakan banyak orang," jelas Agung.

Berita Terkait