Kacau Balau! 5 Keputusan VAR Terburuk di Liga Inggris yang Bikin Melong: Wasit Sampai Minta Maaf

oleh Suharno diperbarui 08 Sep 2022, 16:50 WIB
Gol Maxwell Cornet dianulir karena wasit menganggap kiper Edouard Mendy dilanggar oleh Jarrod Bowen sebelum bola jatuh ke rekan setimnya itu. (AFP/Adrian Dennis)

Bola.com, Jakarta- Tidak selamanya penggunaan video assistant referee (VAR) dapat memuluskan pekerjaan wasit. Ada sejumlah keputusan wasit setelah melihat VAR ternyata sangat merugikan sebuah tim, termasuk terjadi di Liga Inggris

Bahkan banyak kritikan terhadap penggunaan VAR di Liga Inggris. Penikmat sepak bola juga ada yang menyebut penggunaan teknologi ini justru menghasilkan keputusan keliru.

Advertisement

Pihak Premier League juga mengakui ada sejumlah keputusan wasit yang salah usai melihat VAR. Situasi ini membuat penggunaan VAR untuk masa depan di Liga Inggris jadi hangat dibicarakan.

Lalu apakah VAR di Liga Inggris layak dihentikan karena ada sejumlah keputusan kontroversial? Sebelum memutuskan hal tersebut kita lihat dulu sejumlah momen kontroversial dari VAR.

 

2 dari 6 halaman

5. Takel Harry Kane

Menit ke-42, Tottenham sempat mencetak gol lewat Harry Kane. Namun gol itu segera dianulir, VAR mengonfirmasi Kane melanggar Thiago Silva dalam proses mencetak gol. (AP/Kirsty Wigglesworth)

Striker Tottenham Hotspur, Harry Kane, sangat beruntung tidak diusir keluar lapangan saat laga timnya melawan Liverpool, musim lalu. Di laga Desember 2021, Kane melakukan tekel keras kepada Andy Robertson.

Kane lolos dari hukuman, sedangkan Robertson mendapat kartu merah. Pada laga yang berkesudahan 2-2, Robertson mendapat kartu kuning kedua setelah wasit melihat VAR ketika dia melanggar Emerson Royal.

 

3 dari 6 halaman

4. Akting Edouard Mendy

Edouard Mendy gagal menjaga gawangnya tanpa kebobolan. Padahal, Leicester City hanya mampu melesatkan dua tembakan sepanjang pertandingan, dan salah satunya lewar James Maddison yang berbuah gol. (AFP/Glyn Kirk)

Manajer West Ham David Moyes sangat marah dengan keputusan VAR saat timnya menghadapai tuan rumah Chelsea, awal musim ini. Wasit tidak mengesahkan gol penyeimbang Maxwel Cornet, sehingga membuat timnya kalah 1-2.

Sebelum gol terjadi wasit menganggap pemain West Ham Jarred Bowen melanggar penjaga gawang Chelsea, Edouard Mendy. Padahal dari tayangan VAR minim sentuhan antara Bowen dan Mendy.

 

4 dari 6 halaman

3. Gol Bunuh Diri Tyrick Mitchell Dianulir

Keputusan kontroversial juga terjadi di Stadion St. James' Park saat Newcastle United bertemu Crystal Palace. Gol bunuh diri Tyrick Mitchell dianulir wasit karena Joe Willock dianggap melanggar kiper Vicente Guaita terlebih dulu. (AP via PA/Owen Humphreys)

Pekan lalu, VAR juga menganulir gol bunuh diri pemain Crystal Palace, Tyrick Mitchell. Saat bola yang Tyrick Mitchell sundul masuk ke gawangnya sendiri, ada benturan antara pemain Newcastle Joe Willock dengan kiper Palace, Vicente Guaita.

Banyak orang yang menyebut Guaita yang menabrak Willock dan seharusnya menjadi penalti bagi Newcastle. Tetapi wasit memutuskan Willock melakukan pelanggaran dan gol bunuh diri dianulir.

 

5 dari 6 halaman

2. Salah Mengidentifikasi

The Baggies memperbesar keunggulan lewat Mbaye Diagne yang berhasil mengoyak gawang Chelsea. (Foto: AFP/Pool/Mike Hewitt)

Pada awal 2021 gol West Brom atas Southampton dianulir karena keputusan VAR. Wasit salah mengidentifikasi bahwa pencetak gol yakni Mbaye Diagne tidak berada dalam posisi offside.

Pemain lain dari West Brom yaknu Kyle Bartley yang berada dalam posisi offside. Tetapi dia tidak berperan sama sekali saat gol bagi tim yang akhirnya terdegradasi ini terjadi.

 

6 dari 6 halaman

1. Handball Rodri

Rodri memegang peranan penting di lini tengah Manchester City. Ia mampu mengoper bola dengan akurasi 90%, termasuk satu umpan kunci dan empat umpan jauh. Pemain asal Spanyol itu juga menciptakan satu peluang emas untuk The Cityzens. Sebagai gelandang bertahan, Rodri sukses memenangkan tujuh dari 10 duelnya selama pertandingan. (AFP/Lindsey Parnaby)

Wasit Premier Inggris, Mike Riley Riley, harus meminta maaf kepada Manajer Everton, Frank Lampard. Hal ini karena keputusan VAR yang menyebut pemain Manchester City, Rodrigo, tidak menyentuh bola dengan tangan.

Padahal secara jelas, bola mengenai tangan Rodri dan penalti harus diberikan kepada Everton. Lampard bahkan sangat marah kepada pejabat VAR Chris Kavanagh yang dituding bekerja secara tidak profesional.

Sumber: Planet Football

 

Selama tiga tahun ke depan Elang Mahkota Teknologi (Emtek) Group menjadi pemegang hak siar English Premier League (EPL). Kompetisi bergengsi ini akan ditayangkan secara gratis di stasiun televisi SCTV dan bisa dinikmati secara live streaming dengan berlangganan di Vidio. Sobat Bola.com mau tahu detailnya? Klik tautan ini.

Berita Terkait