Bola.com, Jakarta - Tak banyak yang seperti Pep Guardiola. Ia tak hanya sukses sebagai pemain, tapi juga sebagai pelatih. Ia memenangkan gelar kala menukangi Barcelona, Bayern Munchen, terlebih lagi bersama Manchester City (Man City).
Sepanjang kariernya sebagai juru taktik, terhitung semenjak 2008, pria Spanyol yang kini berusia 54 tahun telah melatih beberapa pemain sepak bola terhebat sepanjang masa.
Baca Juga
Advertisement
Perlu digaris bawahi juga, Guardiola menjadi satu-satunya pelatih yang memenangkan treble kontinental dua kali setelah akhirnya mengakhiri kutukan Liga Champions yang dirasakan Manchester City pada tahun 2023.
Lionel Messi, Erling Haaland, Andres Iniesta, dan Robert Lewandowski merupakan empat dari banyak talenta kelas dunia yang telah bermain di bawah asuhan Guardiola.
Tak terbantahkan lagi, Guardiola sukses membuat banyak pemain berkembang dan mencapai ketenaran. Wajar, kalau banyak pemain di seluruh dunia ingin menjadi anak didiknya.
Dilansir Givemesport, berikut enam pemain yang menurut Pep Guardiola terhebat sepanjang masa termasuk La Pulga.Â
Â
Berita video kontrak Kevin De Bruyne di Manchester City akan segera berakhir dalam enam bulan mendatang. Pep Guardiola mendesak pihak klub untuk memikirkan masa depan yang sangat penting baginya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Lionel Messi-Argentina
Lionel Messi tak pelak lagi masuk dalam daftar pemain terbaik dunia yang diberikan Guardiola, dan tentu saja ada alasannya.
Legenda Argentina ini telah bersinar di dunia sepak bola sepanjang kariernya yang sarat trofi, memenangkan Ballon d'Or sebanyak delapan kali.
Prestasi legendaris Barcelona dari pemain sepak bola paling berprestasi sebagian besar diraih di bawah asuhan Guardiola.
Ia mencetak 211 gol dan 94 assist dalam 219 pertandingan di bawah asuhan pelatih asal Spanyol itu, memenangkan treble kontinental pada tahun 2009.
Pemain depan legendaris ini mencapai puncak prestasi olahraga ini saat menjadi kapten Argentina di Piala Dunia pada tahun 2022.
Â
Advertisement
Cristiano Ronaldo-Portugal
Cristiano Ronaldo tidak pernah bermain di bawah asuhan Guardiola, tetapi ia telah menjadi duri dalam daging bagi sang pelatih asal Spanyol.
Mesin pencetak gol asal Portugal itu mencetak gol dengan mudah dalam pertandingan El Clasico melawan Barcelona selama tahun 2000-an.
Eks penggawa Manchester United itu telah menjadi pencetak gol terbanyak sepanjang masa, seorang pemain yang telah lama dikagumi Guardiola.
Persaingan pemenang Ballon d'Or lima kali itu dengan Messi telah mendominasi sepak bola sejak pergantian abad. Ia pernah berkata: "Cristiano Ronaldo adalah monster, dan bapak monster itu adalah Messi."
Â
Â
Â
Pele-Brasil
Pele meninggalkan jejaknya di dunia olahraga, dan Guardiola berterima kasih atas prestasinya yang luar biasa bersama Brasil selama kariernya yang fenomenal.
Penyerang ikonik itu memenangkan tiga Piala Dunia bersama Selecao, mencetak 77 gol dalam 92 pertandingan, sebuah rekor yang baru saja dipecahkan oleh Neymar.
Prestasi pahlawan Brasil ini dalam sepak bola melampaui lapangan, membantu memberikan lebih banyak pengakuan kepada orang kulit hitam dalam olahraga ini. Dunia sepak bola sangat sedih ketika ia meninggal pada tahun 2022.
Guardiola berkata:Â "Ini seperti film yang bagus, warisan yang masih kita bicarakan tentangnya, tentang film yang bagus, buku yang bagus, karena ia sangat hebat."
Advertisement
Diego Maradona-Argentina
Diego Maradona mirip dengan Pele karena ia sangat penting bagi Argentina selama masa bermainnya dan memenangkan Piala Dunia bersama tim nasionalnya pada tahun 1986.
Legenda Napoli ini adalah atlet sekali seumur hidup yang kejeniusannya dalam sepak bola memikat penggemar di seluruh dunia.
Kreativitas mendiang Maradona sangat mengagumkan, dan ia juga dapat diandalkan di depan gawang. Ia mencetak 32 gol dan 27 assist dalam 84 pertandingan internasional, dan ia memiliki warisan yang abadi karena karakternya yang misterius dan kemampuannya yang luar biasa dalam mengolah bola.
Â
Johan Cruyff-Belanda
Johan Cruyff harus disertakan dalam diskusi apapun tentang pilar-pilar utama sepak bola karena pemain hebat Barcelona itu adalah wajah dari 'Total Football'.
Kreativitas dan keanggunan yang ditunjukkan para pemain saat ini sebagian besar berkat pemain asal Belanda itu, yang sama tangguhnya di ruang ganti manajer seperti di lini tengah serang.
Pemenang tiga kali Ballon d'Or itu melakukan segalanya dengan gaya di lapangan, ahli menggiring bola yang keterampilannya biasanya luar biasa.
Ia memenangkan Piala Champions Eropa tiga kali bersama Ajax, di antara banyak trofi utama di klub masa kecilnya. Guardiola berkata pada tahun 2016: "Saya tidak tahu apa-apa tentang sepak bola sebelum mengenal Cruyff."
Â
Advertisement
Franz Beckenbauer-Jerman
Franz Beckenbauer adalah satu-satunya pemain non-penyerang yang masuk dalam daftar enam pemain terbaik Guardiola, tetapi legenda Jerman itu adalah pemain yang lengkap.
Sebagai pemain bertahan yang hebat, dia mungkin bek tengah terhebat sepanjang masa, dan tentu saja pemain nomor satu Bundesliga.
Dijuluki 'Sang Kaisar', Beckenbauer menjadi kapten Jerman di Piala Dunia 1974 sekaligus memenangkan dua Ballon d'Or.
Dia juga memenangkan Kejuaraan Eropa 1972, dan kepemimpinannya yang luar biasa serta kemampuan beradaptasi antara bertahan dan menyerang menghasilkan tiga gelar juara Eropa bersama Bayern Munich.
Sumber: Givemesport