Sukses


    Profil Klub Torabika SC 2016: Persipura Jayapura

    Bola.com, Jakarta - Persipura Jayapura adalah salah satu klub paling sukses di kancah sepak bola Indonesia selama 10 tahun belakangan ini. Selain meraih sejumlah gelar juara, tim ini juga selalu berada di orbit papan atas. 

    Tim berjuluk Mutiara Hitam ini mengoleksi tiga gelar Liga Super Indonesia (2009, 2011, 2013), plus gelar Liga Indonesia 2005. Persipura juga meraih gelar Community Shield 2009 dan Inter Island Cup 2011.

    Kelebihan Persipura adalah materi pemain yang solid. Bakat alam khas Papua seperti tak pernah habis. Setelah era Eduard Ivakdalam di era awal tahun 2000-an yang berjaya, Persipura dipimpin oleh Boaz Solossa hingga sekarang.

    Pada masa vakum kompetisi, Persipura tampil di dua turnamen. Namun hasil yang dicapai oleh Persipura yang dilatih Oswaldo Lessa ini tak terlalu memuaskan.

    Turnamen pertama yang diikuti Persipura adalah Piala Jenderal Sudirman. Pada turnamen ini Persipura hanya sampai di babak delapan besar.

    Skuat Persipura di Torabika Bhayangkara Cup 2016 bakal dirombak. (Bola.com/Iwan Setiawan)

    Setelah itu, Ian Kabes dkk. kembali tampil di Piala Bhayangkara. Hasilnya, Persipura gagal di babak penyisihan karena menjadi juru kunci grup B.

    Sebagai tim yang biasa berada di papan atas, prestasi Persipura itu bisa dibilang sebagai kegagalan. Namun, jika melihat persiapan tim dan materi pemain, hasil tersebut bisa dimaklumi.

    Persipura tampil tanpa sang pemimpin Boaz Solossa dan Imanuel Wanggai. Keduanya keburu memilih untuk bermain di Liga Timor Leste pada masa jeda kompetisi. Begitu juga dengan Bio Paulin, bek naturalisasi yang sempat memperkuat PS Polri di Piala Bhayangkara.

    Tanpa Boaz, pelatih Lessa mengandalkan sejumlah pemain muda minim pengalaman. Hanya saja, faktor persiapan yang tak terlalu lama membuat Persipura tidak bisa tampil dengan permainan terbaik.

    Kini, jelang bergulirnya Torabika Soccer Championship 2016 presented by IM3 Ooredoo, Persipura berbenah. Status sebagai tuan rumah pertandingan pembukaan tentu membuat Persipura tak mau kehilangan muka.

    Pembenahan pertama yang dilakukan manajemen tim adalah mengganti pelatih. Sosok Jafri Sastra dipilih untuk menangani Boaz dkk.

    Kembalinya Boaz dan Immanuel dari Timor Leste bakal membuat kekuatan Persipura pulih. Jika Jafri bisa memadukan pemain asing, pemain muda, dan pemain senior macam Boaz, Imamanuel, Kabes, serta Bio Paulin, maka Persipura akan kembali jadi tim tangguh.

    Data Klub:
    Persipura
    Berdiri: 1 Mei 1963
    Kandang: Stadion Mandala, Jayapura
    Pelatih: Jafri Sastra
    Prestasi:
    Juara Liga Super Indonesia 2009, 2011, 2013
    Juara Liga Indonesia 2005
    Juara Community Shield 2009
    Juara Inter Island Cup 2011
    Pemain:
    Kiper: Ferdiansyah, Selsiuz Gebze, Dede Sulaiman
    Belakang: Roni Beroperay, Fandry Imbiri, Ricardo Salampessy, Ruben Sanadi, Daniel Tata, Yustinus Pae, Andri Ibo, Dominggus Fakdawer, Bio Paulin
    Tengah: Nelson Alom, Immanuel Wanggai, Gerald Pangkali, Ricky Kayame, m. Tahir, Ian Kabes, Sengbah Kennedy
    Depan: Lukas Mandowen, Boaz Solossa, Ferinando Pahabol

    Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

    2 dari 3 halaman

    Pemain Bintang

    PEMAIN BINTANG: BOAZ SOLOSSA

    Rasanya tak ada yang menyangkal jika Boaz Solossa disebut sebagai pemain yang terbaik di generasinya. Pemain yang kini berusia 30 tahun itu adalah kapten tim sekaligus roh permainan Persipura.

    Bersama tim Mutiara Hitam, Boaz sudah berkarir sejak tahun 2004. Ia sempat memperkuat Pusamania Borneo FC di Piala Jenderal Sudirman dan Carsae FC di Liga Timor Leste. Hal itu terpaksa dilakukan Boaz karena kompetisi resmi Indonesia sedang berhenti menyusul pembekuan PSSI oleh Pemerintah.

     Boaz Solosa saat berlatih bersama Persipura Jayapuran di Lapangan Pertamina Simprug, Jakarta. (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

    Boaz membawa Persipura tiga kali menjadi juara ISL (2009, 2011, 20130) dan Liga Indonesia (2005). Buat gelar pribadi, ia menjadi pemain terbaik sekaligus pencetak gol tersubur di kompetisi sebanyak tiga kali. Semua prestasi itu diraih berbarengan dengan saat Persipura menjadi juara ISL.

    Kembalinya Boaz ke tim Persipura tentu membuat seluruh awak tim gembira. Tak terkecuali pelatih Jafri Sastra yang baru musim ini menangani tim menggantikan posisi Oswaldo Lessa.

    “Boaz Solossa adalah sosok pemain yang berpengalaman dan bisa memberikan motivasi buat pemain muda. Posisi Boaz dibanding kapten di Persipura. Apakah dia menjadi kapten atau tidak, lihat saja nanti. Saya masih melihat kemampuan seluruh pemain sebelum mengambil keputusan,” kata Jafri.

    3 dari 3 halaman

    Pelatih

    PELATIH: JAFRI SASTRA

    Jacksen Tiago meninggalkan pekerjaan yang sulit saat ia memutuskan untuk tak lagi menangani Persipura. Pelatih asal Brasil itu menangani Persipura pada 2008-2014 dan mempersembahkan sejumlah gelar.

    Sejak Jacksen tak lagi menangani tim, posisinya digantikan Oswaldo Lessa, yang tadinya berperan sebagai pengganti. Namun tak mudah untuk menggantikan Jacksen, karena ia pernah meraih berbagai gelar.

    Pelatih Mitra Kukar, Jafri Sastra, berteriak girang usai anak asuhnya menaklukan Semen Padang. Dirinya sukses membawa Naga Mekes kepuncak tertinggi. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

    Siapapun pelatih Persipura yang menggantikan Jacksen, maka prestasinya akan kerap dibandingkan. Hal itu yang terjadi pada Oswaldo dan kemungkinan besar Jafri Sastra yang menangani tim saat ini.

    Jafri sebelumnya menangani Mitra Kukar. Tim Naga Mekes diantarnya menjadi juara Piala Jenderal Sudirman. Kala melatih Semen Padang, Jafri sempat membawa tim Kabau Sirah menjuarai kompetisi LPI dan kemudian lolos ke babak perempatfinal Piala AFC 2013.

    Namun menangani Persipura tak semudah membalikkan telapak tangan. Meski dihuni sejumlah pemain berkualitas dengan bakat alam melimpah, pemain asal Papua terkenal punya karakteristik unik. Jika tak bisa menangani dengan tepat, sulit buat pelatih untuk mengeluarkan kemampuan maksimal dari pemain seperti Boaz Solossa atau Ian Kabes.

    "Ini tantangan buat saya. Selain itu, saya ingin mencoba sesuatu yang baru di Persipura Jayapura,” ujar Jafri Sastra.

     

    Video Populer

    Foto Populer