Sukses


    Pengalaman Mendebarkan Arema Cronus Tur ke Pulau Madura

    Bola.com, Malang - Klub-klub Indonesia, terutama yang memiliki sejarah rivalitas antarsuporter sudah terbiasa menjalani tur laga tandang mendebarkan. Bola.com mengangkat cerita sisi lain perjalanan klub lewat rubrik Awaydays. Yuk, simak cerita dari pemain Arema Cronus bertualang ke markas Madura United, Kamis (5/5/2016) dan Jumat (6/5/2016)

    Pengalaman pertama Gustavo Giron

    Striker Arema Cronus Gustavo Giron dapat pengalaman baru lewat tur tandang pertamanya di Indonesia. Pemain 30 tahun berpaspor Australia ini pertama kali merasakan naik kendaraan militer (rantis) tipe barracuda plus kapal feri secara privat.

    "Saya tidak tahu kalau ke stadion harus naik kendaraan seperti ini. Tentu sangat terkejut tapi pengalaman baru bagi saya," kata top scorer National Premier League (NPL) Australia 2015 bersama Bayswater City itu.

    Suasana di dalam mobil rantis (kendaraan taktis) Polri saat Arema Cronus usai bertanding melawan Madura United di Stadion Gelora Bangkalan, Jumat (6/5/2016). (Bola.com/Iwan Setiawan)

    Di dalam rantis, Giron tampak antusias menikmati perjalanan. Pelatih Milomir Seslija yang duduk di depannya bersama Goran Gancev banyak memberikan masukan sekaligus menggoda dia. "Rivalitas dengan suporter Surabaya memang tinggi. Karena ke Madura harus lewat Surabaya, jadi lebih aman pakai kendaraan seperti ini," kata Milo.

    Di tengah perjalanan Giron kembali terperangah. Dia baru sadar saat berangkat dari sebuah hotel di daerah Surabaya ke Madura, mereka harus melewatinya dengan naik kapal feri.

    Rombongan Tim Singo Edan tidak melewati jalur darat via tol Suramadu, melainkan memilih jalur ke pelabuhan Tanjung Perak menyeberangi selat Madura dengan kapal. "Sebenarnya kita mau ke mana. He-he-he," kata Giron sambil tersenyum.

    Melihat rekannya bingung, Gancev coba menggodanya. "Ini mau mengantar kamu pulang ke Australia, tapi naik kapal," canda bek asal Makedonia itu.

    Ketika di kapal, pemain kelahiran Kolombia ini sempat turun dari mobil dan menikmati perjalanan. Dia juga ramah melayani permintaan foto dari petugas di kapal.

    Keceriaan pemain Arema Cronus saat berada di atas mobil rantis Polri di dalam kapal feri seusai bertanding melawan Madura United di Stadion Gelora Bangkalan, Jumat (6/5/2016). (Bola.com/Iwan Setiawan)

    Sayangnya, ketika tampil di pertandingan, performanya belum oke. Giron tak punya peluang dan pergerakannya selalu bisa ditutup oleh bek Madura United, Fabiano Beltrame.

    Namun terlepas dari hal itu, pengalaman pengamanan ekstra tersebut membuat mentalnya lebih kuat. Gustavo Giron baru tahu kalau rivalitas klub di Indonesia sangat tinggi. Tapi keamanan pemain sangat diutamakan.

    Lalu, apa yang terjadi saat pemain Arema berada di dalam mobil rantis?

    Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

    2 dari 2 halaman

    Dugem di Rantis

    Ketegangan sempat dialami pemain Arema Cronus yang diangkut empat Barracuda. Manajer tim Singo Edan Ruddy Widodo punya cara sendiri untuk membuat suasana jadi gembira. Dalam perjalanan, pulang dan pergi, setiap mobil memutar house music.  

    Suasananya pun seperti sedang dugem karena dalam rantis cukup gelap dan rasanya dingin karena AC cukup kencang. "Saya sengaja berpesan agar setiap mobil diputar lagu yang ritmenya cepat. Di beberapa tur sebelumnya lagunya Michael Jackson yang sering diputar. Ini untuk membuat suasana rileks dan membakar semangat pemain," kata Ruddy.

    Suasana di dalam kapal feri yang berisi tim Arema Cronus dan mobil rantis saat menyeberang Selat Madura usai melawan Madura United, Jumat (6/5/2016). Rantis dan kapal feri ini disewa khusus oleh Arema Cronus. (Bola.com/Iwan Setiawan)

    Memutar lagu dalam kendaraan ini tidak terjadi dalam semua pertandingan. Jika bukan laga yang sarat emosi, tidak ada musik yang menggema dalam bus. Pemain memilih bermain dengan ponsel masing-masing.

    Kebetulan, duel melawan Madura United tensinya tinggi karena banyak mantan pemain Arema di sana. Selain itu, pemain sudah tegang dengan kabar ada oknum Bonekmania yang melakukan sweeping di perbatasan Surabaya-Madura.

    Ketika di kamar ganti, alunan musik masih terdengar. Kali ini dari sebuah sound portable yang dibawa salah satu pemain. Lagu dangdut remix yang diputar. Tidak sedikit pemain yang berjoget untuk bersenda gurau.

    Terapi itu cukup sukses, karena masih bisa membawa pulang satu poin dari markas MU. Padahal, dalam pertandingan itu Arema banyak ditekan dan main dengan 10 pemain sejak menit ke-75. 

    Pemain Arema Cronus, Srdan Lopicic dan rekan-rekannya naik mobil rantis (kendaraan taktis) Polri usai bertanding melawan Madura United di Stadion Gelora Bangkalan, Jumat (6/5/2016). (Bola.com/Iwan Setiawan)

    Cerita mendebarkan tapi seru juga dialami Aremania. Kabar sweeping dari oknum Bonek tak menyurutkan 24 Arek Malang untuk menyeberangi selat Madura mendukung Esteban Vizcarra dkk. 

    Akan tetapi, Aremania gagal menonton di Stadion Gelora Bangkalan. Awaydays Aremania kali ini berakhir di Mapolres Bangkalan. Mereka diamankan di Mapolres untuk menghindari insiden yang tak diinginkan. Aremania pun menonton aksi Hamka Hamzah cs. lewat siaran langsung SCTV Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredoo di kantor polisi.

    Video Populer

    Foto Populer