Bola.com, Jakarta - Kiper Persipura Jayapura, Gerri Mandagi menegaskan, memberikan pandangan terkait maraknya pemain profesionl yang mengikuti turnamen tarkam.
Menurut Gerri, tarkam hanya bisa diikuti pemain yang sudah lepas kontrak dengan klubnya. Namun, jika pemain tersebut terpaksa tarkam demi pemasukan, Gerri menyarankan untuk berhati-hati.
Baca Juga
Tembus Perempat Final Piala Asia U-23 2024, Timnas Indonesia Bisa Jadi Kekuatan Baru di Asia
Kukuh di Puncak Klasemen, Kapan Real Madrid Bisa Merayakan Gelar Liga Spanyol Musim Ini?
Daftar Pemain Berlabel Polisi yang Bisa Ditarik Bhayangkara FC ke Liga 2 demi Promosi ke Liga 1, Termasuk dari Timnas Indonesia
Advertisement
"Yang sudah putus kontrak mungkin bisa bermain.Tapi, yang masih kontrak hati-hati saja. Beberapa klub memang juga tidak ketat dalam membatasi ini," kata Gerri Mandagi kepada Bola.com, Sabtu (28/11/2020).
Setelah penundaan Shopee Liga 1, beberapa pemain profesional nekat ikut tarkam demi mencukupi kehidupan keluarga.
Banyak klub yang tidak melarang pemainnya tampil di tarkam. Tapi, ancaman cedera dan tertular COVID-19 membayangi pemain-pemain yang nekat tampil. Tarkam jauh dari kata layak, baik dari fasilitas lapangan, keamanan hingga kesehatan.
Sedikit berkisah, sebelum bergabung dengan Persipura, Gerri pernah tak bisa menolak undangan tarkam di kampung halamannya Tomohon, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Bayaran Menggiurkan
Banyarannya memang menggiurkan. Untuk sekali tampil dalam hitungan menit, pemain profesioanal bisa dibayar sekitar Rp 1-3 juta.
Namun, bagi Gerri, bukan persoalan bayaran. Gerri ingin memberikan motivasi kepada pemain-pemain muda yang ingin menjadi pemain profesional.
Advertisement
"Sering dulu. Kalau dekat-dekat satu juta kurang lebih. Kalau udah ke daerah yang jauhan, yang memerlukan perjalanan hingga 2 sampai 3 jam perjalanan, bayaran bisa lebih,"Â kata Gerri.
Advertisement