Sukses


Kenangan Boy Jati Asmara, Eks Persib yang Tidak Kecewa Menolak Jadi PNS di Bandung

Bola.com, Jakarta - Persib Bandung pernah memiliki pemain andalan yang juga merupakan putra daerah, yaitu Boy Jati Asmara. Striker linah itu memperkuat Maung Bandung pada 2004 hingga 2007.

Sebagai pemain kelahiran Bandung, Boy Jati masuk daftar pemain yang menjadi kebanggaan bobotoh. Meski setelah beberapa musim di Persib Bandung, ia sempat hijrah ke sejumlah klub. Deltras Sidoarjo, PSMS Medan, Persitara Jakarta Utara, hingga Arema pernah menjadi pelabuhan dalam kariernya.

Sedikit mengengok ke belakang, atau saat dirinya berseragam Persib Bandung, Boy Jati Asmara pernah nyaris menjadi seorang pegawai negeri sipil (PNS). Hal tersebut diungkapkannya dalam kanal Youtube Republik Bobotoh baru-baru ini.

Tepatnya pada musim 2007, ketika beberapa pemain Persib mendapatkan tawaran menjadi aparatur sipil negara oleh Wali Kota. Selain Boy Jati, sejumlah pemain Persib mendapatkan kesempatan yang sama. Namun, Boy Jati Asmara justru menolaknya ketika itu.

"Sempat ditawarkan menjadi PNS pada 2007 oleh Pak Dada Rosada. Ketika itu memang tidak berniat, fokus saja di sepak bola. Waktu itu ada saya, Gilang Angga Kusuma, Eka Ramdani, dan Dicky Firasat," beber Boy Jati Asmara.

"Saya bilang tidak, dan fokus saja dengan sepak bola. Alhamdulillah saya juga tidak menyesal sampai saat ini. Rezeki ada di mana saja dan disyukuri," ujar mantan pelatih Persib Bandung itu.

Video

2 dari 2 halaman

Menjadi Pelatih

Boy Jati Asmara memutuskan pensiun dari sepak bola pada 2017. Klub terakhir yang ia bela sebelum menyatakan gantung sepatu adalah Persepam Madura pada ajang Indonesia Soccer Championship 2016.

Kemudian tekad mantan pemain Persib Bandung itu bulat untuk benar-benar pensiun pada usia 35 tahun. Kini Boy Jati Asmara sibuk menjadi pelatih di SSB Uni Bandung.

"Terakhir saya main di Persepam Madura pada 2016. Ketika itu kompetisi lagi tidak stabil, usia saya pun sudah masuk 35 tahun. Daripada saya main ke sana ke sini dan tidak di kasta tertinggi, dan itu bukan masalah pengakuan, tapi nilai pemain," ujarnya.

"Saya merasa itu sudah kurang mentungungkan bagi saya. Sudah saatnya berhenti dan meninggalkan sepak bola. Sempat ingin total untuk menjalankan usaha," lanjut Boy Jati Asmara.

Video Populer

Foto Populer