Bola.com, Jakarta - Manajemen PSIS Semarang ogah buru-buru memasang target untuk menghadapi kompetisi musim depan. Ada beberapa faktor yang mesti dipertimbangkan Mahesa Jenar sebelum merumuskan misinya di musim 2024/2025.
Chief Executive Officer (CEO) PSIS Semarang, Yoyok Sukawi, menyebut bahwa pihaknya masih menunggu kepastian regulasi musim 2024/2025. Pasalnya, muncul wacana beberapa perubahan yang bakal diterapkan federasi.
Baca Juga
Satu Striker Asing PSIS Mulai Pulih dari Cedera, Problem Akut di Lini Depan Dapat Teratasi?
Dua Bek Asing PSIS Berbagi Pengalaman Kuliner di Indonesia: Terkejut Harga Murah, tapi Memanjakan Lidah
Nasib Apes PSIS Setelah Dipermalukan Arema FC: Adi Satryo Nggak Bisa Jalan, Dewangga Dibawa ke Rumah Sakit
Advertisement
Salah satunya yakni jumlah penggunaan pemain asing yang bisa meningkat hingga delapan slot. Selain itu, Yoyok juga menunggu kepastian soal rencana penghapusan regulasi championship series.
“Jika bicara target untuk musim depan, saat ini kami masih menunggu terlebih dahulu kepastian regulasi terbaru dari PSSI ini. Termasuk soal jumlah pemain asingnya berapa,” kata Yoyok Sukawi.
“Namun, yang jelas, untuk musim depan kami tetap ingin mengejar championship series. Namun, kabarnya skema ini mau diubah kembali. Kami juga masih belum tahu. Jadi, kami tunggu dahulu,” imbuhnya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Sudah Lakukan Evaluasi
Musim lalu, PSIS sebetulnya mengincar posisi empat besar klasemen demi melaju ke fase championship series. Sayang, target ini meleset karena Mahesa Jenar hanya bisa finis di peringkat keenam.
Yoyok menjelaskan, faktor utama dari kegagalan ini bersumber dari terusirnya skuad asuhan Gilbert Agius dari Stadion Jatidiri. Berjuang menjadi tim musafir memaksa Mahesa Jenar kehilangan banyak kekuatan.
“Berdasarkan hasil evaluasi kemarin, kegagalan kami menembus target empat besar ini disebabkan karena kami tidak punya homebase. Makanya, sekarang PSIS sedang mencari homebase alternatif,” ujarnya.
“Kalau PSIS ingin berprestasi sebenarnya simpel saja, mainnya harus di Semarang. Kalau kami bermain di Magelang, kekuatan tempur kami berkurang 50%. Dan itu semua klub yang musafir mengakuinya,” imbuhnya.
Advertisement
Siapkan Alternatif
Oleh karena itu, PSIS akan berusaha mematangkan rencananya untuk berkandang di Kota Semarang musim depan. Namun, mereka harus mencari alternatif karena Stadion Jatidiri belum bisa digunakan.
Dua opsi yang saat ini tengah digodok oleh manajemen ialah Stadion Wujil, Ungaran, dan Stadion Universitas Diponegoro (Undip). Dua venue ini jadi lokasi yang strategis jika Mahesa Jenar ingin tetap berkandang di Kota Lumpia.
“Jadi, saya tidak ingin mencari-cari alasan. Saat ini kami sedang mempersiapkan homebase alternatif yang berada di Kota Semarang. Kami punya dua alternatif, yakni Stadion Wujil dan Stadion Undip,” katanya.