Bola.com, Jakarta - Empat pelatih muda ditunjuk PSSI berguru ke Belanda pada 1991. Satu di antara agendanya adalah melihat pembinaan di akademi Ajax Amsterdam. Kini, satu di antara siswanya, Patrick Kluivert, menjabat sebagai pelatih Timnas Indonesia.
Ya, pada periode 1984 sampai 1994, Patrick Kluivert ditempa di akademi Ajax yang populer disebut De Toekomst, yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia artinya masa depan.
Baca Juga
Patah Tumbuh Skuad Timnas Indonesia di R3 Kualifikasi Piala Dunia 2026: Menanti Debut Ole Romeny, Ragnar Oratmangoen Absen Melawan Australia
Performa Timnas Indonesia U-20 Belum Oke, tapi Pengamat Ini Yakin dengan Pengalaman Indra Sjafri di Kelompok Umur Piala Asia
Wiel Coerver dan Jejaknya di Timnas Indonesia: Antara Olimpiade Montreal dan SEA Games 1979
Advertisement
Gusnul Yakin menjadi satu di antara pelatih Indonesia yang masuk agenda pertukaran pemuda dan budaya di cabang sepak bola. Dia mengungkapkan dipandu instruktur KNVB berkunjung ke akademi yang melahirkan bintang-bintang dunia.
Beberapa bintang sepak bola dunia yang dilahirkan akademi Ajax Amsterdam adalah Johan Cruyff, Marco van Basten, Dennis Bergkamp, Edgar Davids, Frank dan Ronald de Boer, serta Patrick Kluivert yang kini melatih Timnas Indonesia.
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Bersyukur Kluivert Latih Timnas Indonesi
"Saat itu kami fokus mengikuti kursus cara melatih pemain muda Ajax yang diberikan pelatih akademi. Jadi kami tak perhatikan satu per satu pemain mudanya. Saya yakin saat itu Patrick Kluivert ada di sana," kata Gusnul Yakin.
Jika dirunut ke belakang, pada 1991 lalu, Patrick Kluivert berusia sekitar 15 tahun. "Kita kan tidak tahu takdir manusia. Saya pun tak tahu kualitas Patrick Kluivert muda," ucap Gusnul.
"Berikutnya, dia jadi bintang sepak bola Eropa dan Dunia. Lalu sekarang dia melatih Timnas Indonesia. Ya, kita bersyukur Timnas Indonesia dilatih Patrick Kluivert yang meniti kariernya benar-benar dari bawah," ucapnya.
Â
Advertisement
Nama-Nama Tenar jadi Perhatian
Pada masa itu, lanjut pengamat sepak bola senior asal Malang itu, pemain tenar seperti Gerald Vanenburg, Marco Van Basten, Ruud Gullit, Dennis Bergkamp, hingga Edwin van der Sar jadi perhatian utama ketimbang bakat muda yang belum muncul.
"Kita waktu di Belanda hanya ingin dekat dan melihat langsung skill pemain hebat masa itu. Sama lah seperti pemain top Indonesia sekarang, waktu mudanya tak ada yang ingin foto bersama," ujarnya.
Namun, Gusnul Yakin sangat berkesan menyaksikan persiapan Timnas Belanda asuhan Rinus Michels menghadapi partai melawan Siprus pada kualifikasi Piala Eropa 1992.
Â
Foto Barang Van Basten
Selain dapat melihat dan menyerap cara melatih Rinus Michels, Gusnul Yakin berkesempatan foto bareng dengan Marco Van Basten.
"Sesi foto dengan pemain Timnas Belanda lebih ketat dibanding saat kami foto dengan Gerald Vanenburg dan Danny Blind di klub PSV dan Ajax. Saya bisa foto dengan Van Basten pun mencuri-curi. Ya, hasil fotonya seperti itu," katanya.
Advertisement