Bola.com, Jakarta - Arsenal sedang menghadapi dilema di bursa transfer Januari ini. Di satu sisi, mereka perlu memperkuat lini serang akibat cedera pemain kunci seperti Bukayo Saka dan Gabriel Jesus. Di sisi lain, klub harus berhati-hati agar tidak merusak rencana jangka panjang mereka.
Bursa transfer musim dingin selalu menjadi waktu yang sulit bagi klub-klub. Jendela transfer yang singkat serta keengganan banyak pemain untuk meninggalkan klub di tengah musim membuat situasi makin rumit.
Baca Juga
Advertisement
Arsenal, yang saat ini berada di posisi kedua klasemen Premier League, tidak terkecuali. The Gunners membutuhkan striker berkualitas, tetapi menghadapi banyak hambatan di pasar transfer.
Target-target jangka panjang Arsenal seperti Benjamin Sesko, Alexander Isak, dan Viktor Gyokeres sulit didapatkan pada Januari ini.
Sesko sudah berkomitmen untuk tetap bersama RB Leipzig, Isak menjadi pemain tak tergantikan bagi Newcastle dalam perebutan tiket Liga Champions, sementara Gyokeres dinilai tidak sepadan dengan dua nama lainnya.
Selain itu, dengan anggaran yang terbatas, Arsenal sulit bersaing dalam transfer besar. Klub telah merencanakan untuk mengalokasikan 60 juta euro pada musim panas mendatang untuk merekrut gelandang Real Sociedad, Martin Zubimendi.
Berita Video, komentar Ilham Jaya Kesuma soal pelatih baru Timnas Indonesia, Patrick Kluivert
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Opsi Alternatif
Menghadapi kendala tersebut, Arsenal harus mencari alternatif yang lebih realistis, baik untuk jangka pendek maupun dengan harga yang masuk akal.
Satu di antara nama yang dikaitkan dengan mereka adalah Matheus Cunha, striker Wolverhampton. Namun, banderol 70 juta pound yang dipasang Wolves membuat Arsenal sulit mengambil keputusan cepat, terlebih lagi Cunha dianggap kurang sesuai dengan gaya permainan Mikel Arteta.
Solusi lainnya adalah mencari pemain pinjaman, terutama mereka yang tidak masuk rencana klub induk.
Pemain dengan pengalaman di Premier League yang siap berkontribusi segera bisa menjadi pilihan ideal untuk Arsenal saat ini.
Advertisement
Risiko Tanpa Rekrutan Baru
Jika Arsenal gagal merekrut pemain baru pada Januari ini, mereka berisiko kehilangan peluang untuk meraih trofi.
Jadwal padat dan cedera pemain telah memengaruhi performa dan hasil tim, seperti terlihat dari kegagalan mereka di Piala FA dan ancaman tersingkir di final Carabao Cup.
Mengandalkan pemain muda atau menunggu kembalinya Saka dan Jesus merupakan langkah berisiko, terutama ketika Arsenal masih harus bersaing di Premier League dan Liga Champions.
Selain kehilangan peluang juara, Arsenal berpotensi menghadapi tekanan besar di musim panas, di mana mereka harus merekrut pemain berkualitas dalam waktu singkat.
Menyeimbangkan Kebutuhan
Arsenal dihadapkan pada dilema besar: bagaimana memenuhi kebutuhan mendesak tanpa mengganggu strategi pengembangan jangka panjang.
The Gunners membutuhkan pemain yang bisa menambah kedalaman skuad dan mendukung Kai Havertz di lini serang, tetapi tanpa mengorbankan rencana untuk mendatangkan target besar seperti Sesko atau Isak di masa depan.
Opsi ideal adalah merekrut pemain dengan kesepakatan jangka pendek atau pemain dengan harga terjangkau yang memiliki pengalaman di Premier League.
Langkah ini akan membantu Arsenal tetap kompetitif musim ini tanpa harus mengeluarkan biaya besar yang bisa mengganggu rencana transfer di musim panas mendatang.
Advertisement
Bukan tanpa Solusi
Dilema transfer Arsenal memang sulit, tetapi bukan tanpa solusi. Keputusan cepat dan bijaksana dalam 10 hari terakhir bursa transfer akan menentukan keberhasilan musim ini sekaligus memengaruhi strategi jangka panjang klub.
Arsenal harus mampu menyeimbangkan kebutuhan mendesak dengan pertimbangan strategis untuk memastikan setiap langkah mereka mengarah pada pertumbuhan yang berkelanjutan.