Bola.com, Jakarta - Jelang Piala Dunia 2022 Qatar, Timnas Prancis mendapat atensi dari publik. Satu di antaranya, ada anggapan kalau sedang terjadi perang internal jelang penentuan skuad inti.
Hal itu terjadi karena membludaknya pemain bintang di tim berjuluk Les Bleus. Situasi ini membuat sang pelatih, Didier Deschamps, pusing tujuh keliling terkait siapa saja pemain yang akan menempati starting XI.
Baca Juga
Jujur Banget Striker MU Mengaku Jiplak Gaya 3 Bomber Senior : Unik, Wayne Rooney Malah Enggak Masuk
Chelsea Kena Ulti di Markas Arsenal, Reaksi Istri Thiago Silva Bisa Bikin Telinga Merah : Tapi Kok Pakai Emoji Monyet ?
Satu Opsi yang Wajib Dieksekusi Liverpool dan Arsenal Jika Ingin Tambah Yahud, Ada Jeremie Frimpong dan Viktor Gyokeres : Berani Ambil ?
Advertisement
Deschamps harus cepat memutuskan, mengingat hajatan sepak bola terakbar sebentar lagi dimulai. Berdasarkan jadwal yang telah dirilis FIFA, kenduri yang menyedot perhatian seluruh dunia itu akan dimulai pada 21 November 2022.
Misi Berat
Timnas Prancis mengusung misi yang sangat berat. Sebagai juara bertahan, kampiun 1998 dan 2018 ini, pastinya bertekad memperpanjang rekor di pentas paling bergengsi. Berada di Grup D, Prancis akan memulai petualangan kontra pesaing yakni Australia, Denmark, dan Tunisia.
Di atas kertas, Prancis jelas lebih dijagokan untuk melangkah ke fase selanjutnya. Namun, jika terlalu anggap remeh, bukan tak mungkin nasib mereka akan sama seperti di Piala Dunia 2002. Saat itu, Les Bleus, yang merupakan juara bertahan, terhenti di fase grup.
Advertisement
Nah, sekarang, mari kita lihat seperti apa kondisi terkini skuad besutan Deschamps, khususnya persaingan di lini tengah dan di lini depan.
Advertisement
Paul Pogba Vs Eduardo Camavinga
Kabar buruk berhembus dari Turin. Gelandang Juventus yang juga andalan Prancis di tim nasional, Paul Pogba, masuk ruang medis. Pemain yang pernah disia-siakan Manchester United itu dibekap cedera meniskus lateral kaki kanan saat sesi latihan.
Usai operasi, pilar 29 tahun itu harus beristirahat dalam jangka waktu yang cukup lama. Bahkan, tak menutup kemungkinan, Pogba harus melewati Piala Dunia 2022. Ini jelas kerugian besar bagi Prancis.
Advertisement
Masih Muda
Tapi tenang saudara-saudara. Masih ada Camavinga. Tapi bukankah Camavinga masih berusia 20 tahun dan minim jam terbang internasional?
Tunggu dulu. Meski masih imut-imut, Camavinga sosok petarung dengan kemampuan di atas rata-rata. Ikut berkontribusi selama Liga Champions musim lalu yang berakhir juara bagi Los Blancos, merupakan bukti kalau Camavinga tak boleh dipandang sebelah mata.
Advertisement
Jadi bagaiman bos Deschamps, Pogba atau Camavinga?
Advertisement
Antoine Griezmann Vs Christopher Nkunku
Di lini depan, Deschamps tentunya sudah punya dua pilihan utama. Keduanya adalah Kylian Mbappe dan Karim Benzema. Khusus Benzema, striker Real Madrid itu kembali dipanggil ke timnas setelah beberapa tahun hanya duduk di rumah sebagai penonton.
Performa bomber gaek 43 tahun itu bersama Los Blancos musim lalu membuat Deschamps terkesima. Prancis butuh striker pelapis. Ada dua nama yang bersaing: Griezmann vs Nkunku.
Advertisement
Tak Tajam
Griezmann tak setajam dulu. Tombak 31 tahun itu mulai melemah akhir-akhir ini bersama klubnya, Atletico Madrid. Meski begitu, Griezmann adalah pemain kesayangan Deschamps. Tapi Deschamps tak boleh gegabah, mengingat rakyat Prancis terkenal kritis.
Adapun Nkunku masih muda, jauh di bawah Griezmann. Penyerang RB Leipzig itu masih berusia 24 tahun dan jam terbangnya masih kalah moncer dari Griezmann. Meski begitu, Nkunku layak mendapat kesempatan karena mantan pemain Paris Saint Germain itu terus mengalami peningkatan. Musin lalu, dia diganjar sebagai Pemain Terbaik Bundesliga 2021/2022.
Advertisement
Advertisement
Moussa Diaby Vs Kingsley Coman Vs Ousmane Dembele
Masih di lini depan, tiga nama juga bersaing selain Griezmann dan Nkunku. Diaby, Coman, serta Dembele akan berjuang mati-matian guna mendapatkan simpati Deschamps.
Dipinjam dari Juventus pada 2015, Bayern Munchen kepincut dan buru-buru memberikan kontrak resmi kepada Coman dua tahun kemudian. Jelaslah, Coman bukan pemain kaleng-kaleng. Walau bisa dibilang kans sangat tipis, Coman tentunya berharap Deschamps membawanya ke Qatar.
Advertisement
Diaby, juga Dembele, seperti halnya Coman, sama-sama berharap mendapat satu tempat di skuad Deschamps. Diaby yang bermain untk Bayer Leverkusen serta Dembele yang merumput bersama Barcelona, tak ingin melewatkan kesempatan meski peluang untuk dibawa ke Qatar sangatlah tipis.