Kalah dari MU, Persik Legends Sukses Bernostalgia dan Hibur Fans

oleh Gatot Susetyo diperbarui 10 Apr 2016, 20:00 WIB
Cristian Gonzales dkk. bekerja keras untuk meladeni sekaligus menghibur fans Persik dalam laga ekshibisi peringatan 10 tahun Persik juara LI kontra Madura United, Minggu (10/4/2016). Pada laga ini El Loco cs. kalah 1-2. (Bola.com/Robby Firly)

Bola.com, Kediri - Cristian Gonzales dkk. boleh berjaya dengan menjuarai Liga Indonesia (LI) 2006. Namun, pada laga ekshibisi untuk memperingati kejayaan Macan Putih di Stadion Brawijaya, Kediri, Minggu (10/4/2016), mereka harus mengakui keperkasaan Madura United 1-2.

Para mantan pemain Persik yang tergabung di tim Persik Legends itu memang tidak kehilangan sentuhan tekniknya. Namun, tenaga mereka tak mumpuni lagi untuk meladeni pemain Madura United yang khusus dipersiapkan tampil di Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016.

Apalagi tim dadakan yang dilatih Daniel Roekito tersebut tanpa persiapan khusus untuk menghibur publik Kediri guna memperingati satu dasawarsa Persik sebagai kampiun LI 2006.

Ketika Madura United serius berlatih sehari sebelum berlaga, eks pemain Persik malah menghadiri acara dialog dengan stasiun televisi lokal Kediri.

"Kami tanpa persiapan khusus untuk pertandingan ini. Sebagian besar pemain yang saya turunkan hanya beberapa saja yang masih aktif bermain bola. Jadi wajar bila kami kalah," ungkap Daniel Roekito.

Advertisement

Dari skuat Persik Legends yang diturunkan, Cristian Gonzales, Hamka Hamzah, Harianto, Kusnul Yuli, dan Suroso masuk deretan yang masih aktif bermain. Kemudian pemain generasi pendatang seperti Faris Aditama, Qischil Gandrumini, Zahrul Huda, Saiful Indra Cahya, dan Andre. Sisanya, pemain yang sudah dimakan usia atau gantung sepatu.

"Ini bukti membentuk tim tak bisa instan. Semua harus melalui proses panjang. Begitu pula saat kami juara 2006. Sementara Madura United punya pemain yang rata-rata usianya masih di bawah pemain Persik. Mereka juga berlatih dengan program khusus untuk tampil di kompetisi," tutur Daniel.

Arsitek Madura United, Gomes de Oliveira, tetap menganggap duel tersebut prestisius bagi skuatnya. "Meski persahabatan, pertandingan tadi seru. Mantan pemain Persik tetap punya skill hebat. Buktinya, kami kesulitan mengalahkan mereka. Partai tadi bagus untuk menempa pemain saya, setelah kekalahan uji coba melawan Semen Padang lalu," ucap Gomes de Oliveira.

 

Berita Terkait