5 Keluhan dan Kritik Valentino Rossi untuk Yamaha di MotoGP 2016

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 03 Nov 2016, 07:15 WIB
Valentino Rossi melontarkan sejumlah kritik dan keluhan untuk Yamaha sepanjang MotoGP 2016. (EPA/Fazry Ismail)

Bola.com, Jakarta - Ambisi pebalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi, merengkuh titel juara dunia ke-10 kembali gagal terwujud pada musim ini. The Doctor harus berbesar hati merelakan gelar MotoGP 2016 melayang ke dekapan Marc Marquez, sedangkan dirinya hanya bisa mengunci peringkat kedua di klasemen.

Advertisement

Posisi Rossi sudah tak mungkin bergeser meskipun MotoGP 2016 masih menyisakan satu seri balapan di Valencia, Spanyol, pada 13 November 2016. Rossi lagi-lagi harus puas menjadi runner up sepanjang tiga musim beruntun, sejak 2014 hingga 2016.

Pada awal musim, kans Rossi untuk menyudahi penantian panjangnya meraih gelar juara dunia ke-10 tampaknya cukup menjanjikan. Motor Yamaha YZR-M1 untuk musim 2016 tampak tangguh dan perkasa, jauh melebihi Honda yang tampak kesulitan beradaptasi dengan sistem elektronika baru dan ban Michelin.

Namun, situasi berubah seiring berjalannya musim 2016. Honda mampu membenahi berbagai kekurangan dan tampil perkasa, mengungguli Yamaha yang malah direcoki berbagai masalah di tengah musim berjalan. Semua itu diperparah dengan inkonsistensi Rossi dan Jorge Lorenzo yang empat dan tiga kali gagal finis.

Sebaliknya, hingga satu seri tersisa, Marquez hanya sekali gagal merampungkan balapan. Itu pun ketika titel juara dunia sudah dalam genggaman. Gelar juara dunia MotoGP 2016 sudah diamankan pebalap asal Spanyol tersebut di MotoGP Jepang, alias saat musim ini masih menyisakan tiga seri. 

Valentino Rossi tampaknya tak puas dengan kinerja dirinya maupun Yamaha sepanjang 2016. Beberapa kali dia melontarkan kritikan maupun keluhan terhadap Yamaha, salah satunya soal pengembangan motor yang tak maksimal.

Berikut ini 5 keluhan dan kritikan Rossi untuk Yamaha sepanjang MotoGP 2016:

2 dari 6 halaman

Motor Yamaha Tak Istimewa

Pebalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi. (AP Photo/Vincent Thian)

Motor Yamaha Tak Istimewa

Valentino Rossi pernah menyebut motor Yamaha tak istimewa. Keluhan itu diucapkan setelah menyudahi sesi latihan bebas pertama dan kedua MotoGP Jerman di Sirkuit Sachsenring, pada 17 Juli 2016.

Rossi dan rekan setimnya, Lorenzo, hanya menempati posisi ke-14 dan 16 pada latihan bebas kedua.

“Sayangnya pada akhirnya kami mencoba sesuatu di motor yang tak saya sukai. Kami mencoba ban baru, tapi saya tak mampu membuat catatan waktu yang bagus karena terjebak traffic. Jika tidak, saya bisa melaju sedikit lebih cepat. Tetapi, memang potensi kami sama sekali tak istimewa,” kata Rossi, seperti dilansir Autosport.

“Kami harus berusaha lebih cepat dan lebih kompetitif agak bisa bersaing,” sambung Rossi.

3 dari 6 halaman

Pengembangan Motor Kurang Maksimal

Pebalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi. (AP Photo/Joshua Paul)

Pengembangan Motor Kurang Maksimal 

Kritikan dilontarkan Valentino Rossi setelah dirinya dan Jorge Lorenzo gagal bersaing secara kompetitif dengan Marc Marquez. Menurut Rossi, kegagalan Yamaha mengembangkan motor YZR-M1 yang kompetitif pada paruh kedua musim 2016 menjadi penyebab mereka gagal bersaing dengan Honda.

Kondisi ini berbeda dengan yang terjadi pada musim 2014 dan 2015. Saat itu, Yamaha mampu menunjukkan perkembangan positif pada paruh kedua musim. Imbasnya, motor YZR-M1 tampil tangguh dan kompetitif hingga akhir musim, berbeda dengan yang terjadi pada paruh kedua MotoGP musim 2016. 

“Menurut saya, kami memulai (MotoGP musim 2016) dengan sangat baik, tapi pada paruh kedua musim ini, Honda berkembang pesat dan mampu mengatasi problem yang mereka alami pada awal musim. Yamaha juga bekerja, tapi komponen baru yang diberikan kepada kami tidak bekerja baik. Kami tak pernah melangkah (maju),” kata Rossi seperti dilansir Motorsport, pada 17 Oktober 2016.

“Pada tahun lalu dan pada masa lalu, sepanjang musim, biasanya Yamaha terus bekerja dan motor terus berkembang. Tahun ini, komponen datang, kami menjalani tes, tapi nyatanya, kami tetap berada di sana (di level yang sama). Jadi saya pikir itulah kunci (Yamaha tampil tak meyakinkan) pada paruh kedua,” ujar Rossi.

4 dari 6 halaman

Kelemahan Kecepatan di Akhir Balapan

Valentino Rossi merasa kecepatan motor Yamaha kalah jauh dibandingkan Honda di akhir-akhir balapan MotoGP Australia, sehingga dia sulit bersaing dengan Cal Cruthlow. (AP/Rob Griffith)

Kelemahan Kecepatan di Akhir Balapan

Valentino Rossi menyebut Yamaha harus memperbaiki kecepatan pada akhir-akhir balapan. Hal itu diungkapkannya seusai balapan MotoGP Australia (23 Oktober 2016) di Sirkuit Phillip Island, setelah Rossi hanya finis kedua di belakang pebalap LCR Honda, Cal Crutchlow.

Rossi meyebut kecepatan pada akhir-akhir balapan harus menjadi perhatian supaya Yamaha mampu bersaing dengan dengan Honda. Pada balapan tersebut, Crutchlow menang dengan selisih empat detik atas Rossi, yang finis kedua setelah start dari posisi ke-15.

“Pada paruh kedua balapan, Crutchlow, benar-benar menjauh dari saya. Dia cepat, tak ada yang bisa saya lakukan. Saya mendapat beberapa kesulitan pada paruh kedua balapan. Saya rasa, selain berusaha mengembangkan mesin yang lebih kuat, kami harus fokus pada hal itu (kecepatan pada akhir balapan),” kata Rossi, pada 25 Oktober 2016, seperti dilansir Motorsport.

“Hal itu terjadi beberapa kali, di Misano, Silverstone, Aragon. Masalahnya adalah Honda terlihat lebih cepat pada bagian balapan ini. Kami harus berusaha memperbaiki motor, kami sangat cepat tapi kemudian (kecepatan) berkurang, terutama dibandingkan dengan Honda,” imbuh dia.

5 dari 6 halaman

Mulai Tertinggal dari Suzuki

Valentino Rossi (kanan) menilai Yamaha bahkan sudah mulai tertinggal dari Suzuki dalam hal kecepatan. (EPA/Maurizio Brambati)

Mulai Tertinggal dari Suzuki

Seusai MotoGP Australia di Sirkuit Phillip Island, Valentino Rossi bukan hanya merasa motor Yamaha kalah dari Honda. Dia bahkan merasa motor Yamaha sudah mulai tertinggal dari Suzuki, yang notabene bukan pesaing serius mereka pada musim ini.

"Saya merasa saat ini kami bahkan sudah tertinggal jauh dari Suzuki. Beberapa kali saya sempat melihat (Maverick) Vinales begitu cepat dan sulit bagi saya untuk mengejarnya. Saya beruntung bisa memulai balapan dengan lebih baik daripada Vinales di Phillip Island, sehingga saya bisa finis kedua," kata pebalap berusia 37 tahun tersebut, seperti dilansir Motorsport, pada 27 Oktober 2016. 

"Yamaha harus segera mencari solusi untuk masalah ini. Banyak yang harus diperbaiki selain mendapatkan mesin yang lebih kuat, karena saya mengalami banyak kesulitan lain bersama motor musim ini," kata Rossi.

6 dari 6 halaman

Yamaha Lemah Saat Kondisi Kering-Basah

Valentino Rossi menilai Yamaha kesuitan menaklukkan kondisi lintasan yang basah namun kemudian mengering tak rata. (AP Photo/Vincent Thian)

Yamaha Lemah Saat Kondisi Kering-Basah

Sebelum balapan MotoGP Malaysia, Valentino Rossi kembali mengkritik Yamaha. Dia menyebut motor Yamaha masih bermasalah saat balapan pada kondisi yang kering bercampur basah.

Hal itu diungkapkan Rossi seusai sesi latihan bebas kedua MotoGP Malaysia, Jumat (28/10/2016), yang direcoki hujan, namun perlahan lintasan mengering. Gara-gara kondisi tersebut, Rossi akhirnya menyudahi sesi ini dengan berada di posisi ke-13.

“Pagi ini cukup kering, tapi sayangnya tak terlalu kering. Aspalnya sangat bagus, tapi butuh waktu cukup lama untuk kering. Di Malaysia hal ini jadi masalah, karena hujan turun hampir setiap hari,” ujar Rossi, pada 28 Oktober 2016, seperti dilansir Crash

”Pada sore hari kami menjajal trek basah. Pada saat trek sepenuhnya basah dan menggunakan ban basah, saya tak terlalu buruk. Tapi kami punya masalah pada kondisi yang mixed (basah dan sebagian telah mengering),” sambung Valentino Rossi.

 

Berita Terkait