Bojonegoro, Kota Minyak yang Tak Pernah Habis Melahirkan Talenta Sepak Bola

oleh Gatot Susetyo diperbarui 08 Mei 2018, 15:15 WIB
Striker Timnas Indonesia U-19, Hanis Saghara, menggiring bola saat melawan Kamboja U-19 pada laga persahabatan di Stadion Patriot, Bekasi, Rabu (4/10/2017). Indonesia menang 2-0 atas Kamboja. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Bola.com, Bojonegoro - Jika menyebut nama Bojonegoro, dalam pikiran orang akan langsung terbersit sebuah wilayah kecil di sebelah barat Jawa Timur yang terkenal sebagai penghasil minyak. 

Bojonegoro adalah kabupaten yang berimpitan dengan Kabupaten Blora sebagai batas dengan Jawa Tengah. Bojonegoro dan Cepu (Blora) populer dengan pengolahan minyak bumi. Namun, selama rentang waktu 2003-2012, nama klub Persibo Bojonegoro mencuat di pelataran sepak bola nasional.

Advertisement

Kiprah klub berjulukan Laskar Angling Darma ini dimulai dari kasta terendah Divisi Dua. Tahap demi tahap menapaki tangga kasta di kompetisi nasional, Persibo akhirnya bisa mentas dan bertengger di level tertinggi. Bahkan, mereka pernah jadi kampiun Piala Indonesia 2012.

Gelar juara itu mengantar Persibo sebagai wakil Indonesia di Piala AFC. Sayangnya, karena minim dana, prestasi Persibo di tingkat Asia ini hanya jadi bulan-bulan lawan. Konflik di tubuh PSSI dan dualisme kompetisi yang berakibat pembekuan oleh FIFA berdampak luas.

Setelah terjadi islah antara dua kubu yang berseteru, akhirnya Persibo jadi salah satu korbannya. Persibo mendapat sanksi dan sempat hilang dari kontes sepak bola nasional. Pada Kongres PSSI terakhir, status keanggotaan Persibo dipulihkan, namun mereka harus merangkak lagi dari kasta terbawah yakni Liga 3.

Sejak era keemasan hingga kini, Persibo tak pernah berhenti melahirkan pesepakbola berbakat. Diawali munculnya Samsul Arif Munif dan No an Setia Sasongko. Kedua ikon Bojonegoro ini masih eksis di Liga 1.

Generasi berikutnya disusul Bijahil Chalwa. Prestasi Chalwa tak secemerlang Samsul Arif dan Novan Setia yang sempat membela timnas Indonesia. Kini Bojonegoro punya kebanggaan lagi dengan lahirnya Hanis Saghara Putra di Timnas Indonesia U-19.

"Pembinaan di Bojonegoro tak pernah berhenti. Meskipun Persibo disanksi dan vakum, namun Askab PSSI Bojonegoro terus membina pemain muda lewat kompetisi rutin. Kami hanya kehilangan klub kebanggaan, namun pembinaan jalan terus," tutur Mustajib, Ketua Askab PSSI Bojonegoro.

Berita Terkait