Kesampingkan Koordinator SOS, PSIS Fokus Evaluasi Tim

oleh Vincentius Atmaja diperbarui 22 Des 2018, 06:30 WIB
PSIS untuk sementara memilih fokus pada evaluasi tim pasca musim 2018 ketimbang fokus ke persoalan tuduhan pengaturan skor. (Bola.com/Samsul Hadi)

Bola.com, Semarang - Bila manajemen Arema segera melaporkan koordinator Save Our Soccer (SOS), Akmal Marhali, langkah berbeda ditempuh PSIS Semarang. Baik Arema dan PSIS sama-sama disebut Akmal terlibat dugaan praktik pengaturan skor di Liga 1.

Akmal menyinggung nama dua klub tersebut, yang dinilai terseok-seok pada awal musim, namun berhasil lolos dari jerat degradasi. PSIS sempat tertatih di awal musim dan berkutat di jurang degradasi. Namun, perlahan PSIS bangkit dimulai saat paruh musim hingga akhirnya menyegel peringkat ke-10 di klasemen akhir Liga 1 2018.

Advertisement

Akmal menyebut PSIS bangkit dari keterpurukan karena adanya orang dalam. Oleh Akmal Marhali, hal tersebut ditengarai potensi pengaturan skor.

Kubu PSIS sempat pasang badan menanggapi pernyataan Akmal Marhali. Melalui CEO PSIS, AS Sukawijaya, meminta Save Our Soccer (SOS) bukti yang bisa dipertanggungjawabkan.

Bila Arema mengancam akan melaporkan Akmal kepada pihak berwajib atas dasar pencemaran nama baik, bagaimana dengan PSIS?

Melalui Direktur Utama klub, Khairul Anwar, tim berjulukan Mahesa Jenar belum terlalu memikirkan tudingan yang dilakukan Akmal Marhali dengan membawanya ke ranah hukum.

"Terus terang untuk sementara kami tidak memikirkan hal itu dulu. Bukannya kami abaikan, tapi karena fokus PSIS saat ini adalah mengevaluasi kiprah selama kompetisi 2018 dalam RUPS Jumat malam. Terutama laporan keuangan selama satu musim kami jalani," jelas Khairul Anwar kepada Bola.com, Jumat (21/12/2018).

Meski masih santai menanggapi tuduhan dari Save Our Soccer, PSIS bukan berarti bakal melupakan kasus tersebut. PSIS bakal melakukan cara yang sama seperti yang akan dilakukan Arema. Namun, hal-hal yang jauh lebih penting menjadi perhatian utama tim kebanggaan Kota Lunpia ini.

"Kami belum ada komunikasi dengan Arema, yang juga disebut-sebut saudara Akmal Marhali. Sekali lagi kami akan lakukan bertahap, evaluasi, program persiapan tim, pembentukan tim, kemudian baru melanjutkan kasus itu," ucap Khairul Anwar.