Superstar : Angel Di Maria dan Malaikat Kematian untuk Real Madrid

oleh Nurfahmi Budi diperbarui 19 Sep 2019, 12:05 WIB
Pemain sayap Paris Saint-Germain (PSG), Angel Di Maria melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Real Madrid pada laga Grup A Liga Champions di Parc des Princes, Rabu (18/9/2019). PSG berhasil menaklukkan tamunya Real Madrid 3-0. (AP Photo/Francois Mori)

Bola.com, Jakarta - Malaikat kematian mendatangi Zinedine Zidane dan Floretino Perez. Kalimat tersebut menjadi pembuka dari sebuah artikel yang diunggah di Squawka. Latarnya tak lain kekalahan telak Real Madrid dari Paris Saint-Germain (PSG), di Parc des Princes.

Real Madrid takluk 0-3 dari PSG pada Matchday 1 Liga Champions 2019-2020. Aktor antagonis utama untuk para pendukung Real Madrid adalah Angel Di Maria. Penyerang sayap tersebut membuat kiper El Real, Thibaut Courtois, terus mencatat hasil tak menyenangkan sepanjang awal musim ini.

Advertisement

Dua kali Angel Di Maria menaklukkan Thibaut Courtois. Mantan penggawa Real Madrid tersebut merobek jala mantan klubnya pada menit ke-14 dan 33'. Reaksi emosional Angel Di Maria menjadi pandangan bagi para penonton yang hadir di Taman Para Pangeran, atau via layar kaca.

Dua gol tersebut membuktikan kelas Angel Di Maria yang tak menurun sejak pergi dari Real Madrid. Sempat dianggap habis di Manchester United, pemain berusia 31 tahun tersebut justru mengharumkan namanya sendiri di PSG.

 

2 dari 3 halaman

Masih Konsisten

Gelandang PSG, Angel Di Maria, mendapat arahan dari Thomas Tuchel, saat melawan Strasbourg pada laga Liga 1 Prancis di Stadion Parc des Princes, Sabtu (14/9). PSG menang 1-0 atas Strasbourg. (AP/Francois Mori)

Di Maria masih memiliki konsistensi di lapangan. Itu pula yang membuat Pelatih PSG, Thomas Tuchel tak perlu banyak berkomentar terkait performa Angel Di Maria. Ia menyebut, sudah seharusnya Angel Di Maria mendapat gol, lalu membahagiakan fans PSG.

Selain dua gol dari Angel Di Maria, kemenangan PSG juga ikut disumbang aksi Thomas Meunier pada menit ke-91. Berkat kemenangan 3-0 tersebut, PSG berada di puncak klasemen sementara Grup A.

Unsur 'malaikat yang mematikan' juga menjadi sematan resmi untuk Angel Di Maria. Maklum, pesepak bola kelahiran kota Rosario tersebut menjadi orang ketiga yang sanggup mencetak gol ke gawang Real Madrid dan Barcelona di Liga Champions.

Kelangkaan pesepak bola seperti Angel Di Maria hanya bisa disamai dua pendahulunya, yakni Mario Jardel dan Andriy Shevchenko. Sebelumnya, Di Maria mencetak dua gol ke gawang Barcelona pada Leg 1 Babak 16 Besar Liga Champions 2016-2017. Saat itu, PSG membekap Barcelona dengan skor 4-0 di Parc des Princes.

 

3 dari 3 halaman

Rekor Argentina

Penyerang Paris Saint-Germain, Angel Di Maria, melakukan selebrasi usai membobol gawang Real Madrid pada laga Liga Champions di Stadion Parc des Princes, Rabu (18/9/2019). PSG menang 3-0 atas Real Madrid. (AP/Francois Mori)

Aktivitas menjebol jala Barcelona dan Real Madrid juga membuatnya masuk ke buku rekor. Angel Di Maria menjadi orang kedua asal Argentina yang sanggup menjebol jala dua raksasa Spanyol tersebut, setelah Sergio Aguero.

Performa meyakinkan dan ketajaman Angel Di Maria menjadi jawaban rasa khawatir fans PSG. Maklum, armada Thomas Tuchel turun tanpa tiga bomber utama, yakni Neymar, Kylian Mbappe dan Edinson Cavani. Walhasil, kalangan media di Prancis ramai-ramai membubuhi artikel mereka dengan kalimat, "masihkah buruh trio NMC?, jawabannya ada Di Maria,".

Berkat aksi Angel Di Maria dkk membuat PSG menjadi tim pertama yang sanggup menaklukkan Real Madrid pada laga pembuka Liga Champions. Kali terakhir El Real jatuh terjerembab terjadi saat takluk dari Lyon pada 2006.

Selain itu, Di Maria juga membuat Real Madrid mencetak catatan negatif. Yup, dua gol Di Maria dan satu dari Thomas Meunier menjadikan Real Madrid selalu kebobolan dalam sembilan laga terakhir di seluruh kompetisi.

Jadi, aksi Di Maria memang bisa disejajarkan dengan keabsahan terhadap kalimat pembuka tulisan ini. Setuju?

Sumber: psg.fr, Squawka, UEFA

 

Berita Terkait