Andriy Shevchenko, Striker Cerdas di Serie A dan Sangat Sulit Dijaga

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 18 Mei 2020, 18:45 WIB
Shevchenko bergabung dengan AC Milan pada 1999 hingga 2006. Ia menjadi salah satu striker terbaik yang pernah dipunya Rossoneri. (AFP/Paco Serinelli)

Bola.com, Jakarta - Mantan bek Inter Milan, Ivan Ramiro Cordoba, mengenang duel-duel sengitnya dengan eks striker AC Milan, Andriy Shevchenko. Menurutnya, Shevchenko adalah sosok striker cerdas dan paling sulit dijaga.

Andriy Shevchenko dikenang sebagai salah satu penyerang terbaik AC Milan. Shevchenko bermain untuk AC Milan pada 1999 hingga 2006. Setelah itu, dia pindah ke Chelsea.

Advertisement

Bersama Rossoneri, Shevchenko berhasil meraih gelar Serie A musim 2003-2004. Selain itu, dia juga membawa AC Milan menjadi juara Liga Champions musim 2002-2003 dan Coppa Italia pada musim yang sama.

Shevchenko meraih gelar Ballon d'Or pada 2004. Shevchenko mencetak 175 gol dari 322 laga bersama Milan di semua kompetisi.

Dalam sepanjang kariernya, Cordoba sudah berhadapan dengan banyak striker yang hebat. Namun, pria asal Kolombia itu mengakui menjaga Shevchenko benar-benar sulit.

“Sheva adalah yang paling sulit di Italia bukan hanya karena gol yang dia cetak, tetapi karena dia adalah striker yang lengkap dan cerdas. Anda tidak akan pernah bisa membiarkannya keluar dari pandangan Anda, karena baginya inci, bukan meter, yang menjadi penentu," kata Cordoba kepada Gazzetta dello Sport, Senin (18/5/2020). 

"Sheva mulai dari kiri, dari kanan, Anda akan menemukannya di mana-mana, seperti Inzaghi. Tetapi dengan segala hormat, jika Inzaghi berlari saya bisa mengejarnya, jika Andriy Shevchenko berlari itu adalah perjudian, mungkin saya akan mengejarnya, mungkin saya tidak akan mengejarnya. Dan jika Anda tidak bisa menjaganya, sembilan dari sepuluh peluang adalah gol."

 

2 dari 4 halaman

Kerja Keras 

Andriy Shevchenko berhasil mencetak dua gol sekaligus membantu AC Milan menang 6-0 atas Inter Milan, pada laga pekan ke-30 Serie A di San Siro, 11 Mei 2001. (dok. AC Milan)

Shevchenko pernah menyabet dua gelar top scoree Serie A pada musim 1999-2000 dan 2003-2004. Cordoba juga mengaku harus bekerja keras untuk memastikan Shevchenko tidak akan mencetak gol dengan mudah.

“Seorang bek harus selalu membuat penyerang merasa bahwa dia ada di sana, tetapi saya tidak mengingatnya sebagai lawan yang suka merengek, sama sekali tidak," lanjutnya.

"Tetapi di atas semua itu, dia bukan salah satu rival yang membuat Anda ingin mengalahkan mereka, bahkan jika dia melakukan semua yang dia bisa untuk membuat saya marah."

Cordoba juga mengakui striker asal Ukraina itu sudah mencetak gol ke gawang Inter Milan berkali-kali. Shevchenko tercatat mampu menjebol gawang Inter sebanyak 14 kali.

“Ya, beberapa kali. Tetapi beberapa kali dia tidak melakukannya, dia mencetak banyak gol, saya juga sering menghentikannya," kata Cordoba.

"Tapi begitulah sepak bola, Anda selalu ingat siapa yang mencetak gol, hampir tidak pernah ingat dengan mereka yang menghentikannya."

 

3 dari 4 halaman

Tak Pernah Takut

Shevchenko menjadi pencetak gol terbanyak di Serie A pada musim 2003/2004. Ia membantu AC Milan meraih Scudetto untuk pertama kalinya dalam lima tahun. (AFP/Paco Serinelli)

Cordoba mengungkapkan tidak pernah takut dalam menjaga lawan mana pun, termasuk Shevchenko.

“Tidak pernah merasa takut saat harus menghadapi lawan. Pertama karena ada pertahanan tim dan saya selalu percaya pada rekan setim saya. Saya tidak merasa sendirian melawan Shevchenko, tidak pernah," ujar Cordoba.

"Kedua, karena saya tahu itu juga akan menjadi tantangan pribadi, jadi saya mempersiapkan diri secara mental, itu butuh banyak konsentrasi, bukan kecemasan.”

Cordoba mengakui selalu mempelajari permainan Shevchenko sebelum menghadapi Rossoneri.

"Tentu saja, ketika Anda harus berurusan dengan seseorang yang tidak bisa ditebak seperti dirinya, satu-satunya hal yang bisa Anda lakukan adalah mencoba mengurangi peluang dia mengejutkan Anda," bebernya.

 

4 dari 4 halaman

Derby Pertama

Saat bergabung dengan AC Milan, Shevchenko menjadi pemain non Italia pertama yang mampu menjadi topskor sebagai debutan di Serie A dengan 24 gol dari 32 pertandingan. (AFP/Philippe Desmazes)

Cordoba juga berbicara tentang derby Milan pertama bagi Shevchenko. Pemain Ukraina itu mencetak dua gol dalam kemenangan 3-2 untuk Nerazzurri.

“Sebelum hari itu saya hanya melihat dia di TV, tetapi lawan adalah hal lain ketika Anda menghadapinya," kenang Cordoba.

"Saya langsung mengerti dengan siapa saya akan berhadapan. Dan hari itu saya tidak terlalu senang walaupun kami menang, seorang bek selalu ingin menyelesaikan pertandingan dengan tidak kebobolan."

Sumber: Sempre Inter

Disadur dari: Bola.net (Penulis Aga Deta, published: 18/5/2020)

Berita Terkait