Arema Terancam Kehilangan Elias Alderete di Pertengahan Musim  

oleh Iwan Setiawan diperbarui 17 Jul 2020, 16:45 WIB
Elias Alderete saat latihan dengan Arema. (Bola.com/Iwan Setiawan)

Bola.com, Malang - Arema FC sudah berbicara dengan semua pemain asing terkait renegosiasi kontrak untuk lanjutan Shopee Liga 1 2020. Dari empat pemain asing, ada satu yang mengajukan permintaan khusus, yaitu Elias Alderete, yang kemungkinan bisa pergi pada pertengahan musim. 

Seperti aturan dari PSSI, sejak September hingga kompetisi usai, gaji para pemain di Liga 1 2020 dipangkas 50 persen. Para pemain asing Arema FC tidak keberatan dengan kebijakan itu. 

Advertisement

Namun, khusus Elias Alderete ada catatan khusus, karena statusnya pemain pinjaman hingga November. Setelah itu ada opsi dia kembali ke klub lamanya, Chacarita Juniors (Argentina), atau tim lain yang memberikan tawaran kontrak lebih bagus.

“Kami sudah berkomunikasi dengan agen pemain asing. Mereka tidak masalah ada penurunan gaji. Tapi khusus Elias, dia minta diberikan kebebasan jika nanti ada tawaran yang lebih bagus kepadanya. Prinsipnya kami tidak masalah,” kata General Manager Arema, Ruddy Widodo, Jumat (17/7/2020). 

Arema nantinya akan meminta pertimbangan dari pelatih kepala, Mario Gomez. Jika memang Elias dapat tawaran lebih bagus dan kemudian pergi, Arema harus sudah punya opsi lain.

“Kebetulan mungkin November atau Desember itu tengah musim dan ada jendela transfer,” imbuh Media Officer Arema FC, Sudarmaji.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

2 dari 2 halaman

Masih Proses Adaptasi

Elias Alderete, striker Arema dihadang bek Persib Victor Igbonefo dan kiper Teja Paku Alam. (Iwan Setiawan/Bola.com)

Elias merupakan pemain asing pertama Arema yang didatangkan dengan status pinjaman. Singo Edan tidak bisa mematenkan kontraknya.

Selain itu, usia Elias juga masih 24 tahun. Bisa jadi dia ingin cari petualangan yang lebih bagus di negara lain.

Dari tiga pertandingan yang sudah dijalani Arema FC di Liga 1, Elias baru turun dalam 2 pertandingan dan mencetak satu gol. Kontribusinya belum terlihat mencolok karena masih dalam tahap adaptasi dengan sepak bola Indonesia dan gaya main Arema. Gol perdana yang dicetaknya di Liga 1 juga berasal dari tendangan penalti.