Hasil Laga Kontra Lyon Tidak Memengaruhi Masa Depan Maurizio Sarri di Juventus

oleh Benediktus Gerendo Pradigdo diperbarui 02 Agu 2020, 21:30 WIB
Pelatih Juventus, Maurizio Sarri, memberikan instruksi kepada Cristiano Ronaldo pada laga Serie A di Stadion Allianz, Turin, Minggu (15/12). Juventus menang 3-1 atas Udinese. (AFP/Isabella Bonotto)

Bola.com, Jakarta - Juventus bergeming walau ada desakan yang meminta agar pelatih Maurizio Sarri, dipecat. Bahkan seandainya Juventus gagal di Liga Champions pun, masa depan Maurizio Sarri tetap terjamin di Turin.

Maurizio Sarri berhasil mempersembahkan Scudetto bersama Juventus pada musim perdananya. Klub berjulukan Bianconeri itu finis di puncak klasemen Serie A dengan keunggulan satu poin atas Inter Milan setelah giornata terakhir dimainkan.

Advertisement

Keberhasilan tersebut memang dinodai dengan hasil negatif dalam pertandingan terakhir. Juventus kalah 1-3 dari AS Roma di giornata 38 Serie A musim ini. Namun, mereka tetap menjadi juara karena sudah memastikannya sejak pekan lalu.

Desakan kepada manajemen Juventus untuk memecat Maurizio Sarri pun tidak terelakkan, terutama karena performa Juventus yang menurun setelah memastikan diri meraih Scudetto.

Tak hanya itu, sejumlah hasil buruk yang dialami Juventus setelah Serie A digelar kembali paska-lockdown karena pandemi virus corona, serta kegagalan menjuarai Coppa Italia menjadi pendukung tuntutan itu bergabung.

Video

2 dari 3 halaman

Juventus Ingin Mempertahankan Sarri

Striker Juventus, Cristiano Ronaldo bersama Maurizio Sarri melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Lazio pada laga Serie A di Stadion Allianz, Turin, Senin (20/7/2020). Juventus menang 2-1 atas Lazio. (AFP/Isabella Bonotto)

Perlu diketahui bahwa dua pertandingan terakhir Juventus di pentas Serie A berakhir dengan kekalahan. Jelas, ini menjadi pertanda buruk buat mereka yang akan melangsungkan laga leg kedua babak 16 besar Liga Champions.

Saat ini, Juventus sedang tertinggal 0-1 secara agregat dari lawannya, Lyon. Mereka wajib meraih kemenangan jika ingin lolos ke babak selanjutnya di Allianz Stadium yang tidak akan diisi oleh fans setianya.

Juventus sangat mendambakan trofi Liga Champions yang sudah lama tidak mampir di kabinetnya. Meski begitu, kalau Juventus gagal lagi pada musim ini, klub tidak akan memecat Sarri.

"Satu pertandingan tak bisa memengaruhi penilaian satu musim," ungkap direktur Juventus, Fabio Paratici, kepada Sky Sport Italia sesaat jelang laga kontra AS Roma digelar.

3 dari 3 halaman

Harus Diapresiasi

Para pemain Juventus melakukan selebrasi usai menjuarai Serie A musim 2019-20 di Stadion Allianz, Sabtu (1/8/2020). Perayaan tersebut sedikit ternodai setelah Juventus harus takluk dari AS Roma dengan skor 1-3. (Photo by Isabella BONOTTO / AFP)

Paratici pun tidak lupa untuk mengingatkan bahwa torehan menjuarai Serie A patut diapresiasi. Walaupun Juventus, bisa dikatakan, telah khatam menjuarai ajang tersebut selama sembilan musim terakhir.

"Meraih Scudetto rasanya selalu luar biasa, kerap kali kami melupakan bahwa menjuarainya sembilan musim berturut-turut adalah sesuatu yang tidak pernah terpikirkan," ujar direktur Juventus itu.

"Terutama saat saya tiba di sini 10 tahun lalu bersama dengan presiden. Jika dulu orang-orang mengatakan itu, kami akan berpikir bahwa mereka sudah gila. Jadi mari mengapresiasi hasil yang kami raih musim ini," pungkasnya.

Setelah ini, Juventus akan melakukan persiapan untuk melakoni laga leg kedua babak 16 besar Liga Champions kontra Lyon. Pertandingan tersebut akan dilaksanakan pada hari Sabtu (8/8/2020) mendatang.

Sumber: Football Italia

Disadur dari: Bola.net (Yaumil Azis, published 2/8/2020)

Berita Terkait