Bola.com, Sleman - PSS Sleman memberikan tanggapan mengenai keputusan PSSI yang membubarkan Shopee Liga 1 2020.
PSSI memutuskan kompetisi 2020 berstatus force majeure, tidak ada tanpa pemenang dan tim yang terdegradasi. Untuk musim selanjutnya, tidak ada perubahan tim peserta.
Baca Juga
Piala AFF U-19 2024: Trivia Winger Ganas Timnas Indonesia U-19 yang Bisa Membuat Malaysia Terkapar
Seberapa Spesial Timnas Malaysia, Lawan Timnas Indonesia U-19 di Semifinal Piala AFF U-19 2024
Duel Pelatih Timnas Indonesia U-19 Vs Malaysia di Semifinal Piala AFF U-19 2024: Si Paling Pengalaman di ASEAN Lawan Jebolan La Masia
Advertisement
Dirut PSS Sleman, Marco Gracia Paulo, menyebut PSSI telah mengambil tindakan yang sudah lama ditunggu klub dengan hasil yang memuaskan.
"Tidak adanya juara dan degradasi, serta tak berubahnya komposisi peserta Liga 1 dan Liga 2 merupakan keputusan yang adil. Begitu juga dengan masalah gaji yang diserahkan kepada masing-masing klub," terang Marco Gracia Paulo, Kamis (21/1/2021).
Perihal kontrak pemain, mantan Deputi Sekjen PSSI tersebut menilai hal ini bisa membuat para pemain merasa tenang. Sebelumnya, pemain hanya bisa menunggu sesuatu yang tidak jelas.
Menurut Marco, mengenai keputusan kontrak pemain berdasarkan klausul situasi kahar merupakan solusi terbaik. PSS Sleman pun dengan senang menjalankannya.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Berita video tercipta gol tercepat dan perdana di Shopee Liga 1 2019 saat PSS Sleman mengalahkan Arema FC 3-1 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Rabu (15/5/2019).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Usul Format 2 Wilayah
Marco Gracia Paulo juga mengutarakan gagasan tentang format ideal untuk kompetisi musim 2021. Satu di antaranya adalah format dua wilayah yang dirasa paling pas untuk menjalankan kompetisi dalam masa pandemi COVID-19.
"Setelah melalui rangkaian ajang pra musim di bulan Februari-Maret, baru kemudian jadwal pelaksanaan kompetisi di bulan Mei atau Juni sampai Desember 2021," papar Marco.
PSS Sleman juga meminta federasi segera merealisasikan wacana kompetisi tahun 2021, terutama perihal jadwal yang diusulkan setelah Idul Fitri 2021 atau bulan Juni.
"Bisa setelah Idul Fitri, logikanya tidak mungkin secara kompetisi penuh. Namun dengan format dua wilayah, karena jadwal akan panjang pemain rentan cedera," ungkapnya.
Advertisement