Sukses


4 Pelatih BRI Liga 1 yang Bersitegang dengan Shin Tae-yong: Kompak Kritik TC Jangka Panjang Timnas Indonesia

Bola.com, Jakarta - Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, mendapatkan tantangan berat setiap mengumpulkan pemain untuk mengikuti pemusatan latihan. Shin Tae-yong menjadi sasaran tembak dari pelatih klub BRI Liga 1 akibat pemanggilan pemain.

Drama ini terus berulang saat Shin Tae-yong mengumpulkan pemain untuk Timnas Indonesia senior maupun kelompok umur. Maklum, Shin Tae-yong sering menggelar pemusatan latihan dalam durasi jangka panjang saat jasa sang pemain masih dibutuhkan klub.

Shin Tae-yong sebenarnya tak membuat keputusan tersebut secara sepihak. Namun, proses komunikasi pelatih asal Korea Selatan itu acap kali dikritik oleh pelatih-pelatih klub BRI Liga 1.

Lantas, siapa saja pelatih klub BRI Liga 1 yang pernah beda pendapat dengan pelatih Shin Tae-yong seputar pemusatan latihan Timnas Indonesia? Berikut ini empat di antaranya.

2 dari 5 halaman

Thomas Doll (Persija Jakarta)

Pelatih Persija Jakarta, Thomas Doll, menjadi yang terbaru secara terang-terangan mengkritik Shin Tae-yong. Ini kali kedua Thomas Doll menyerang keputusan Shin Tae-yong seputar pemusatan latihan Timnas Indonesia, khususnya U-20.

Pelatih Thomas Doll merasa tak pernah diajak ngobrol oleh Shin Tae-yong saat memanggil pemain Persija. Maklum, pada pemusatan latihan Timnas Indonesia U-20 kali ini Persija harus melepas sembilan pemain saat BRI Liga 1 masih berjalan.

"Saya mengirim banyak pemain muda, akan tetapi tak pernah dihubungi. Tak ada yang mengatakan apa pun. Ini tidak bagus. Saya bekerja di banyak negara, di Eropa, di Jerman, namun ada komunikasi antara pelatih klub dan tim nasional," tegas Thomas Doll.

3 dari 5 halaman

Bernardo Tavares (PSM Makassar)

Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares, juga sempat bersitegang dengan Shin Tae-yong saat pemanggilan tiga pemain untuk mengikuti pemusatan latihan Timnas Indonesia. Ketika itu, Shin Tae-yong memanggil Dzaky Asraf, Ramadhan Sananta, dan Yakob Sayuri.

Bernardo Tavares merasa heran dengan pola pemusatan latihan jangka panjang yang ada di Indonesia. Meski demikian, pelatih asal Portugal itu tetap menghormati keputusan Shin Tae-yong.

"Sesuatu hal yang baru saya lihat sepanjang hidup saya, pemain dipanggil berbulan-bulan untuk mengikuti agenda training camp atau apa. Sepak bola mana pun, di tempat saya sebelumnya tidak ada seperti ini," tegas Bernardo Tavares.

4 dari 5 halaman

Luis Milla (Persib Bandung)

Pelatih Persib Bandung, Luis Milla, juga mengeluhkan pemanggilan pemain untuk mengikuti pemusatan latihan Timnas Indonesia. Menurut Luis Milla, seharusnya pemusatan latihan tidak perlu dilakukan dalam waktu yang lama.

"Memang menurut saya, ini agak terlalu lama. Akan tetapi, pelatih tim nasional membutuhkannya dan saya bisa memahami itu," ucap Luis Milla.

Luis Milla pernah melakukan hal itu saat memimpin Timnas Indonesia. Pelatih asal Spanyol itu paling lama mempersiapkan tim selama dua pekan.

5 dari 5 halaman

Aji Santoso (Persebaya Surabaya)

Tak hanya pelatih asing, kritikan juga datang dari pelatih lokal, Aji Santoso. Pria yang kini menukangi Persebaya Surabaya itu merasa dirugikan dengan banyaknya agenda pemusatan latihan Timnas Indonesia di semua level.

Aji Santoso menilai, timnya tidak pernah full saat melakoni BRI Liga 1. Penyebabnya adalah keluar masuknya pemain yang mengikuti ageenda pemusatan latihan dari Shin Tae-yong.

"Tim saya ini mulai awal sampai pekan ke-12, baru sekali full team, yaitu saat melawan Arema. Sebelumnya, sama sekali tidak pernah full team," kata Aji Santoso pada medio Desember 2022.

Video Populer

Foto Populer