Bola.com, Kediri - Sejak penyelenggaraan turnamen kawasan ASEAN 1996 silam, Timnas Indonesia melahirkan bintang-bintang lapangan hijau. Mulai dari posisi kiper atraktif, bek tangguh, gelandang elegan, hingga penyerang ganas.
Meskibelum pernah menjuarai gelaran yang telah beberapa kali berganti nama mulai Piala Tiger 1996 hingga kini bertajuk ASEAN Championship Mitsubishi Electric Cup 2024, Timnas Indonesia tak pernah kekurangan generasi bertalenta emas.
Baca Juga
Advertisement
ASEAN Championship Mitsubishi Electric Cup 2024 merupakan hajatan ke-15 yang diselenggarakan Sub Konfederasi AFF. Thailand menjadi peraih gelar juara terbanyak dengan tujuh kali kampiun. Disusul Singapura empat kali, Vietnam dua kali, dan Malaysia sekali.
Sementara Timnas Indonesia yang telah enam kali melaju ke babak final harus puas dengan status spesialis runner-up. Episode 2024 yang akan diputar 8 Desember 2024-5 Januari 2025, PSSI dan pelatih Shin Tae-yong sepakat membidik target lolos ke final.
Tim Garuda yang tergabung di Grup B bersama Vietnam, Myanmar, Laos, dan Filipina akan menurunkan pemain U-22 ditambah sedikit para senior. Kendati begitu, patut dinanti lahirnya bintang-bintang masa depan Indonesia di ajang ini.
Khusus membahas lini tengah, Timnas Indonesia pernah memiliki gelandang elegan yang menjadi jenderal dan dirigen sektor vital ini. Bahkan di antaranya adalah kapten tim yang memimpin pertempuran di even dua tahunan tersebut.
Selama 14 kali gelaran Piala AFF lalu Timnas Indonesia punya gelandang hebat. Tanpa mengabaikan jasa para gelandang lainnya, kini kita bahas yang kebetulan mereka berasal dari luar Jawa.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
1. Fachri Husaini
Pada perhelatan perdana Piala AFF di Singapura, Fachri Husaini jadi panutan bagi skuad Timnas Indonesia. Saat itu pemain kelahiran Lhokseumawe, Aceh itu membela PKT Bontang.
Pada umumnya karakter pemain dari Serambi Mekkah, Fachri Husaini juga tampil total dengan determinasi tinggi. Di Piala AFF 1996, Indonesia harus puas menempati peringkat keempat di bawah Thailand, Malaysia dan Vietnam.
Dari total 18 gol yang dicetak Timnas Indonesia di fase grup dan perebutan posisi ketiga, mantan pelatih Timnas Indonesia U-16 ini menyumbang tiga gol. Bola itu masing-masing dimasukkan ke gawang Laos satu gol dan Myanmar dua gol.
Advertisement
2. Bima Sakti Tukiman
Meski nama Bima Sakti Tukiman berbau kata Jawa, sejatinya dia kelahiran Balikpapan, Kaltim. Semasa kariernya, Bima bermain sebagai gelandang. Dia terkenal akan tendangan bebasnya yang keras dan akurat.
Bima Sakti salah satu pemain sukses di Timnas Indonesia dan klub. Pemain didikan Diklat Mandau Bontang ini bergabung dengan pemain berbakat Indonesia dalam program Primavera yang dididik di Sampdoria, Italia.
Bima Sakti sempat bermain di Eropa bersama klub Helsingborg, kontestan Liga Swedia. Sepulang dari perantauan di Eropa, dia langsung balik ke Bontang membela PKT.
Saat Piala AFF 1998 yang dilaksanakan di Vietnam, prestasi Timnas Indonesia ada peningkatan dengan menempati urutan ketiga. Naik satu setrip dari gelaran pertama di Singapura 1996.
Timnas Indonesia saat itu diasuh almarhum Rusdy Bahalwan. Bima Sakti pun jadi saksi hidup kasus kontroversial ketika Mursyid Efendi melakukan gol bunuh diri ke gawang Timnas Indonesia.
Sepak bola Gajah yang main sabun itu dilakukan ketika Indonesia melawan Thailand di partai penutup Grup A. Kedua negara sama menghindari bertemu Vietnam di semifinal.
Lepas soal kontroversi tersebut, Bima Sakti tampil cemerlang. Total dia mencetak tiga gol masing-masing ke gawang Filipina, Myanmar, dan Thailand.
3. Firman Utina
Firman Utina adalah gelandang kelahiran Manado, Sulut. Karirnya terus melesat sejak bakatnya ditemukan almarhum pelatih Benny Dolo dari Persma Manado untuk diboyong ke Persita Tangerang.
Karier Firman Utina di kompetisi sangat gemilang. Dia pernah memperkuat klub-klub besar, seperti Persija, Sriwijaya FC, Arema hingga Persib.
Firman Utina dikenal sebagai gelandang yang memiliki kemampuan operan pendek maupun panjang yang akurat. Dia juga piawai mengatur tempo permainan, akselerasi dan daya jelajah yang tinggi di lapangan tengah.
Berkat kelebihannya itu sehingga dia menjadi salah satu pemain langganan Timnas Indonesia dalam beberapa tahun.
Dia tampil pada dua edisi Piala AFF 2008 dan 2010. Pada debutnya pada even yang digelar di Indonesia itu, Firman Utina mencetak dua gol ke jala Myanmar dan Thailand.
Dua tahun berikutnya, Firman Utina juga mencetak brace ke gawang Laos.
Advertisement