Sukses


5 Alasan Solskjaer Layak Dipertimbangkan Jadi Manajer Permanen Manchester United

Bola.com, Jakarta - Masa bulan madu Ole Gunnar Solskjaer di Manchester United masih berlanjut. Dia berhasil membawa Setan Merah meraih lima kemenangan beruntun di berbagai ajang. 

Kemenangan terakhir diraih di ajang Piala FA. MU menundukkan Reading 2-0 di Old Trafford pada babak ketiga, Sabtu (5/1/2019). 

Meski menunjukkan start gemilang, Solskjaer tetap berstatus manajer interim, menggantikan Jose Mourinho yang didepak manajemen. Dia hanya dikontrak hingga musim 2018-2019 berakhir. 

Wacana untuk menjadikan Solskjaer sebagai manajer permanen mulai mencuat, terutama dari fans. Solskjaer dianggap layak dipertimbangkan menjadi kandidat manajer tetap Manchester United.

Dia dinilai mampu menyuntikkan semangat baru dan meniupkan perubahan di skuat MU. Red Devils mampu tampil lebih agresif, selalu haus gol, serta mampu bertahan dengan baik. 

Di tangan Solskjaer, beberapa pemain juga menunjukkan perubahan positif, seperti Paul Pogba, Marcus Rashford, hingga Romelu Lukaku. 

Pelatih Tonttenham Hotspur, Mauricio Pochettino, masih menjadi target nomor 1 United untuk menjadi manajer permanen. Namun, Setan Merah diprediksi bakal dituntut merogoh kocek sangat dalam untuk membuat bos Tottenham, Daniel Levy, mau melepas Pochettino. Ini pula yang jadi alasan Solskjaer tetap punya peluang tetap di Old Trafford.  

Inilah lima alasan Ole Gunnar Solskjaer layak dipertimbangkan menjadi manajer permanen Manchester United, seperti dilansir Mirror, Minggu (6/1/2019): 

 

2 dari 6 halaman

Catatan Kemenangan

Solskkaer menjadi manajer kedua dalam sejarah Manchester United yang membukukan lima kemenangan beruntun pada laga perdana. Manajer pertama yang melakukan itu adalah Sir Matt Busby. 

Berkat rentetan kemenangan itu, Setan Merah hanya berjarak enam poin dari peringkat keempat, Chelsea. Padahal kompetisi Premier League masih menyisakan 17 pertandingan.

Jika berhasil mengamankan tiket ke Liga Champions musim depan, Solskjaer berarti bisa melampaui target petinggi klub. Saat itu dia hanya diminta mendinginkan ruang ganti yang memanas di era Jose Mourinho. 

Pada laga selanjutnya di Premier League, MU akan menantang Tottenham Hostpur di Wembley. Kemenangan atas Pochettino akan mengatrol reputasi Solskjaer dan memperbesar peluangnya mendapat kontrak permanen. 

 

3 dari 6 halaman

Faktor Ferguson

Mantan manajer Manchester United, Sir Alex Ferguson, kembali menunjukkan pengaruhnya di direksi klub. Dia disebut berperan besar dalam keputusan MU mendatangkan Solskjaer sebagai manajer interim. 

Fergie juga yang dikabarkan menjadi instrumen penting dalam pemecatan Mourinho. Setelah itu, dia ikut berperan memboyong Solskjaer dan Mike Phelan sebagai asisten pelatih. 

Jika Solskjaer mampu terus menjaga laju positif Manchester United, peluangnya mendapat dukungan Ferguson sangat terbuka lebar. Apalagi, dia diketahui kerap berkomunikasi dengan Ferguson, bahkan saat menangani Molde.  

 

4 dari 6 halaman

Faktor Paul Pogba

Paul Pogba seperti terlahir kembali menjadi instrumen penting di Manchester United sejak kedatangan Solskjaer. Padahal, Mourinho pernah menyebutnya sebagai virus. 

Perselisihan Mourinho dan Pogba terus menjadi sorotan media. Pogba juga seperti kehilangan sentuhan apik yang pernah diperlihatkannya di Juventus serta saat mengantar Timnas Prancis menjadi juara dunia 2018. 

Statistik Pogba melonjak positif di era Solskjaer. Dia membukukan 4 gol dan 4 assist dalam tiga pertandingan. Pada era Mourinho, dia hanya mencatatkan 3 gol dan 3 assist dalam empat pertandingan terakhir. 

 

5 dari 6 halaman

Kebebasan Berekspresi

Salah satu instruksi yang dilontarkan Solskjaer adalah memberi tahu Marcus Rashford dan Anthony Martial untuk tak lagi menghabiskan energi untuk membantu pertahanan. Mereka diminta tampil lebih eksplosif di lini depan. 

Kedua pemain sepertinya dibatasi pergerakannya di bawah Mourinho, namun kini bisa beroperasi lebih ke depan di lapangan. 

Rashford kembali diplot menjadi penyerang tengah seperti yang disukainya. Golnya ke gawang Newcastle United pada tengah pekan juga menjadi bukti janji Solskjaer untuk membantunya jadi penyerang yang lebih baik. 

Solskjaer berhasil mengangkat performa pemain karena bisa mempercayai penuh pemain-pemainnya. 

 

6 dari 6 halaman

Stabilitas Pertahanan

Solskjaer lebih berani menginstruksikan full back bermain lebih ke depan, sehingga Manchester United kerap memegang kendali serangan. 

Dengan taktik tersebut, Nemanja Matic dan Ander Herrera, ikut membantu bertahan di lini tengah. Victor Lindelof juga berkembang bagus di bawah arahan Solskjaer. 

Setan Merah memang masih membutuhkan bek tengah dan bek kanan baru jika ingin lebih kompetitif. Namun, taktik Solskjaer membuat pertahanan Manchester United menjadi lebih stabil. Terbukti, MU hanya kebobolan tiga gol dalam lima pertandingan terakhir. 

 

Video Populer

Foto Populer