Bola.com, Jakarta - Musim 2024/2025 berakhir pahit bagi Leicester City. Kekalahan tipis 0-1 dari Liverpool di kandang sendiri pada hari Minggu lalu tidak hanya menambah daftar hasil mengecewakan, tetapi juga memastikan nasib mereka: terdegradasi dari Premier League.
Dalam pernyataan resmi klub, situasi ini dibungkus dengan kalimat yang lebih halus—"posisi kami di Championship musim 2025/26 telah dikonfirmasi",
Baca Juga
Advertisement
Namun, realitasnya jauh dari sekadar permainan kata. Leicester berada di peringkat ke-19 dengan hanya 18 poin dari 33 pertandingan—hasil dari empat kemenangan sepanjang musim.
Dengan Ruud van Nistelrooy memimpin dari pinggir lapangan, performa tim justru makin tumpul, bahkan gagal mencetak satu gol pun di sembilan laga kandang terakhir di liga.
Kini, setelah degradasi resmi, satu di antara ikon terbesar klub, Jamie Vardy, angkat bicara—dan komentarnya tidak main-main.
Sang striker, yang telah menjadi simbol kebangkitan Leicester selama lebih dari satu dekade, menyampaikan rasa frustrasinya secara terbuka dalam sebuah unggahan emosional di media sosial.
Berita Video, Borussia Dortmund sukses kalahkan Borussia Monchengladbach pada Minggu (20/4/2025)
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Isi Hati Jamie Vardy
Dalam pernyataan tersebut, Jamie Vardy tidak berusaha mencari pembenaran. Ia langsung menegaskan rasa kecewanya terhadap performa klub.
"Di titik ini, saya bahkan tak tahu harus berkata apa. Tak ada kata-kata yang bisa menggambarkan rasa marah dan sedih saya atas apa yang terjadi musim ini. Tak ada alasan," tulis Vardy.
"Secara kolektif, baik sebagai pemain maupun klub, kami gagal. Tidak ada tempat bersembunyi, dan saya tidak akan berpura-pura seolah-olah itu bisa diterima."
"Sebagai seseorang yang sudah lama di klub ini, kami pernah merasakan banyak momen indah dan kesuksesan. Tapi, musim ini? Hanya penuh penderitaan dan, secara pribadi bagi saya, memalukan total. Rasanya menyakitkan, dan saya tahu kalian juga merasakannya," katanya.
"Untuk para fans: saya minta maaf. Maaf kami tidak tampil seperti seharusnya, dan maaf karena kami mengakhiri musim 2025 dengan pertunjukan yang benar-benar kacau," katanya lagi.
Advertisement
Van Nistelrooy di Ambang Pintu Keluar, Fabregas Diincar
Setelah memecat Steve Cooper, masa depan Ruud van Nistelrooy kini juga berada di ujung tanduk. Sumber internal mengungkapkan bahwa jajaran direksi Leicester mulai mempertimbangkan opsi lain untuk musim depan.
Nama pelatih Como, Cesc Fabregas, mencuat sebagai kandidat favorit berkat gaya bermain progresif dan rekam jejak awal yang menjanjikan. Selain itu, Russell Martin dan manajer Sheffield Wednesday, Danny Rohl, juga masuk radar klub.
Dengan hanya bayang-bayang Championship di depan mata, pertanyaan besar kini menyelimuti Leicester: siapa yang mampu mengembalikan semangat dan identitas klub yang pernah menorehkan dongeng terbesar dalam sejarah Premier League?
Sumber: Give Me Sport
Kecaman dan Maaf dari Jamie Vardy
— Jamie Vardy (@vardy7) April 21, 2025
Advertisement