Bola.com, Jakarta - Tak mudah menjadi kapten tim. Ia tak hanya punya punya leadership, kemampuan di atas rata-rata, tapi juga berangasan. Berangasan? Ya, berangasan!
Di kompetisi super sengit seperti Premier League, dimana tenaga dan pikiran terkuras habis, jiwa kepemimpinan, wibawa, serta skill terkadang tidak cukup. Masih butuh 'suplemen' tambahan lainnya, yakni ganas dan kasar.
Baca Juga
Cerita Akhir Penantian Manis Tottenham setelah Menunggu Trofi Selama 17 Tahun, Son Heung-Min Full Senyum: Aku Legenda
5 Catatan Ngenes MU Setelah Kandas di Final Liga Europa: Setan Merah Kalah 4 Kali dari Spurs Musim Ini!
Antar Spurs Bungkam MU di Final Liga Europa, Ange Postecoglu Bukan Badut: Trofi Mengubah Tim Ini, Bukan Finis Ketiga di Premier League
Advertisement
Dalam sejarah Premier League, Manchester United (MU) pernah punya kapten yang terkenal temperamental. Meski gampang naik darah dan doyan berkelahi, kehadiran mereka justru sangat dinanti, terlebih saat duel sarat gengsi atau partai big match lainnya.
Namun, perlu dicatat, walau dianggap 'biang kerok' tetapi prestasi mereka bersama Manchester United tercatat dengan tinta emas di lembaran sejarah.
Oleh karena itulah, sampai detik ini pun, nama mereka tetap harum di hati para fans serta pecinta sepak bola sejagat.
Penasaran siapa saja kapten Setan Merah yang dimaksud? Berikut tiga di antaranya yang sukses mengukir sensasi maupun prestasi selama mereka memperkuat Red Devils:
Berita video spotlight kali ini membahas tentang empat penyerang yang kabarnya diinginkan oleh Manchester United, salah satunya ialah Victor Osimhen.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Roy Keane
Awas, ada Roy Keane! Tak ada lawan yang tak gentar setiap kali mendengar nama itu. Roy Keane memang sosok yang mengerikam sekaligus mencekam setiap kali namanya tertera di daftar pemain Manchester United.
Ban kapten melingkar di lengannya yang kekar pada 1997 atau tiga musim sejak Sir Alex Ferguson mengangkutnya dari Nottingham Forest sejak 1993.
Di bawah kepemimpinan Roy Keane di lapangan, MU makin tampil galak di lapangan. Bagaimana tidak, Roy Keane, lewat penampilannya yang beringas, secara tak langsung menjadi inspirasi bagi rekan-rekannya untuk tetap fight.
Bukan rahasia lagi, Roy Keane kerap terlibat permainan keras menjurus kasar dan perseteruan abadinya dengan legenda Arsenal, Patrick Vieira, menjadi cerita tersendiri di kasta teratas Inggris.
Selama berkostum Manchester United, living legend yang kini berusia 53 tahun telah memenangkan sekoper trofi berfgengsi, baik di kompetisi domestik maupun zona Eropa.
Advertisement
Eric Cantona
Lima tahun di Manchester United, dari 1992 hingga 1997, banyak kenangan manis yang ditiggalkan King Eric di Old Trafford. Salah satu momen terindah ketika ia didapuk Sir Alex Ferguson menjadi kapten pada musim 1996/1997.
Bisa jadi, penunjukan tersebut agar Cantona bisa meredam sifat terperamentalnya menyusul insiden tendangan 'kungfu' saat Setan Merah menyatroni kandang Crystal Palace di Selhurst Park pada 25 Januari 1995.
Tetap saja, Cantona adalah Cantona. Legenda sepanjang masa Manchester United asal Prancis tetap dikenal sebagai pemain berangasan, meski posisinya sudah naik kelas sebagai kapten.
Nemanja Vidic
Walau tak sebeken Eric Cantona dan Roy Keane, Nemanja Vidic tetaplah seorang kapten dan pahlawan Manchester United pada masanya.
Tak seperti dua pendahulunya yang bermain di lini tengah dan lini depan, Vidic bertugas di sektor pertahanan. Ia terkenal agresif, tak kenal takut, dan mampu bertarung dalam situasi dan kondisi apa pun.
Seperti umumnya orang Serbia, Nemanja Vidic nyaris tanpa ekspresi. Wajahnya dingin dan kaku, selaras dengan tatapan matanya yang tajam.
Nemanja Vidic mendarat di Old Trafford pada 2006. Setelah sekian purnama berduel, ia lalu dipercaya sebagai kapten pada musim 2010/2011.
Status kapten terkadang melupakan Vidic untuk bermain lebih kalem. Tak jarang, sikap agresifnya masih muncul, terlebih saat duel-duel krusial.
Untuk dedikasinya yang luar biasa, fans tetap mengenang Vidic sebagai salah satu kapten yang bertabur trofi bersama Manchester United.
Advertisement