Isu Ban Kapten Arsenal Mencuat Usai Reaksi Declan Rice, Martin Odegaard Tetap Jadi Pilihan

Sebagai salah satu figur utama dalam kelompok kepemimpinan Arsenal, Rice justru dikenal memiliki standar tinggi dan keinginan kuat untuk melihat tim tampil lebih baik.

Martin Odegaard tetap dipercaya sebagai kapten utama Arsenal. Pemain asal Norwegia itu dinilai memberikan pengaruh besar, tidak hanya di atas lapangan tetapi juga di ruang ganti. Ia dikenal sebagai pemimpin yang tenang, konsisten, dan mampu menjaga stabilitas tim, terutama saat Arsenal melalui periode sulit musim ini.

Dipahami bahwa Odegaard berbicara langsung kepada skuad setelah pertandingan melawan Wolves. Ia bekerja bersama staf pelatih untuk mengevaluasi performa tim serta memastikan kesalahan yang terjadi tidak terulang. Dalam situasi tertentu, Odegaard juga berperan melindungi para pemain muda agar tetap percaya diri di tengah tekanan kompetisi.

Keputusan menunjuk Odegaard sebagai kapten bukan tanpa pertimbangan matang. Mikel Arteta sebelumnya menjelaskan alasan di balik pilihan tersebut, termasuk saat klub mengonfirmasi penunjukan kapten pada musim panas lalu.

“Martin punya ratusan kualitas dan semua orang yang mengenalnya akan segera menyadarinya,” ujar Arteta.

“Yang terbesar adalah, untuk menjadi kapten, dihormati dan terutama dikagumi, dia tidak perlu berteriak. Itu kualitas yang sangat besar. Banyak orang bicara dan berteriak, tapi ketika pintu tertutup, mereka bertindak sangat berbeda. Martin tidak perlu membuka mulut dan semua orang berkata, ‘dia kapten saya, saya ingin dia mewakili kami, saya percaya 100 persen padanya, dialah orang yang saya ingin berada di samping saya.’”

Arteta juga mengungkapkan bahwa keputusan tersebut diambil melalui kesepakatan penuh di dalam skuad Arsenal. Ia menegaskan tidak ada keraguan sedikit pun mengenai siapa yang layak memimpin tim.

“Dengan selisih yang sangat jauh, benar-benar jauh, semua orang memilih orang yang sama, yaitu Martin Odegaard. Itu adalah tanda paling jelas tentang bagaimana perasaan mereka mengenai siapa yang harus menjadi kapten untuk bertahan, berkembang, dan memenangkan pertandingan yang ingin kami menangkan.

Jadi, tidak ada keraguan soal itu.”

Saat Odegaard tidak tersedia, Arsenal memiliki struktur kepemimpinan yang jelas. Klub disebut memiliki empat pemain lain yang siap mengemban peran kapten, yakni Bukayo Saka, Declan Rice, Gabriel Magalhaes, dan Mikel Merino. Selama Odegaard mengalami cedera, Saka menjadi pemain yang paling sering mengenakan ban kapten.

Rice pernah menyampaikan dukungan penuh terhadap Odegaard secara terbuka. Ia menegaskan bahwa sang kapten mendapat respek penuh dari ruang ganti dan memiliki pengaruh besar dalam kehidupan tim sehari hari.

“Ya, dia luar biasa, dia pemimpin kami, dia kapten kami,” kata Rice awal musim ini.

“Dia berlatih setiap hari, bermain di setiap menit setiap pertandingan, dan dia salah satu pribadi terbaik yang pernah saya lihat di luar lapangan dari cara dia menjalani hidupnya. Dia mendapat respek penuh dari ruang ganti, dari cara dia menuntut, mendorong tim, dan cara dia berbicara. Kamu mungkin tidak melihatnya sebagai karakter seperti itu, tapi di balik layar dia benar-benar seperti itu," katanya.

"Dia luar biasa bagi kami. Saya tidak ingin orang lain menjadi kapten kami, dan saya rasa para pemain juga merasakan hal yang sama. Tentu saja, setiap orang bisa mengalami penurunan performa. Saya juga pernah mengalaminya, tapi itu tidak masalah karena dia bisa tampil di panggung terbesar.”

Sumber: Express

Penulis: Roger Ali