Rahmat Syamsuddin: Penerus Andi Oddang yang Mulai On Fire di PSM

oleh Abdi Satria diperbarui 03 Agu 2016, 12:00 WIB
M. Rahmat Syamsuddin digadang-gadang jadi penerus Andi Oddang di PSM. (Bola.com/Abdi Satria)

Bola.com, Makassar - Pamor Muhammad Rahmat Syamsuddin sempat dianggap mulai memudar menyusul penampilannya yang merosot pada awal putaran pertama Torabika Soccer Champioship (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredoo.

Padahal, striker berusia 28 ini sempat digadang-gadang jadi penerus Andi Oddang, kapten PSM yang memutuskan mundur usai ISL 2014 berakhir. Kecepatan, tendangan dua kaki yang sama baik plus sundulan akurat jadi nilai plus mahasiswa tingkat akhir Universitas Muhammadiyah Makassar ini.

Di ISL 2016, Rahmat mencetak enam gol dalam tujuh partai bersama PSM. Koleksi gol ini menandai kembalinya sang striker setelah absen selama tujuh bulan di lapangan hijau karena cedera lutut.

Di era Alfred Riedl pada ISL 2015, Rahmat jadi pilihan utama di lini depan. Tetapi, kompetisi terhenti. Ketajaman Rahmat pun tidak terasah maksimal pada sejumlah turnamen yang diikuti Juku Eja seperti Piala Presiden, Piala Jenderal Sudirman, dan Piala Bhayangkara.

Pada era Luciano Leandro sebagai pelatih PSM, Syamsuddin tetap jadi pilihan utama pada sejumlah partai uji coba yang dilakoni PSM. Namun, di awal TSC 2016 Rahmat tidak mendapat tempat di tim utama Luciano karena sibuk mengurus kelahiran anaknya, Alifah Azzahra Rahmat (3 bulan), dan kemudian sakit demam.

Advertisement

Rahmat seperti kehilangan ketajamannya. Beruntung Robert masih percaya dengan kemampuannya. Rahmat tetap masuk line-up PSM meski tidak pernah tampil penuh.

Bulan Juli, boleh dikatakan jadi momentum kebangkitan Rahmat lewat dua golnya di kandang lawan. Masing-masing satu gol ke gawang Madura United (20/7/2016) dan Mitra Kukar (31/7/2016).

Rahmat pun siap bersaing jadi starter Juku Eja, meski Robert mendatangkan Titus Bonai dan Luiz Ricardo (Brasil). Kehadiran keduanya membuat persaingan lini depan semakin ketat, karena selain Rahmat, PSM juga memiliki Ferdinand Sinaga dan Muchlis Hadi Ning Syaifulloh.

Kepada Bola.com, Selasa (2/8/2016), mantan striker timnas era dualisme PSSI ini mengungkapkan perasaan serta faktor utama yang membuat motivasi dan kepercayaan dirinya kembali. Berikut penuturannya.

2 dari 2 halaman

Percaya proses

Anda sempat dinilai habis karena tidak mampu tampil baik dan mencetak gol buat PSM di TSC 2016?

Saya akui sempat kehilangan kepercayaan diri dan itu memengaruhi penampilan saya bersama PSM. Padahal, saya merasa tidak ada masalah dalam kebugaran. Cedera lutut saya sudah sembuh total. Saya pun sudah berusaha keras dalam latihan. Tapi, entah kenapa, saat tampil bersama PSM, saya bermain buruk dan tidak mencetak gol.

Saya sampai tidak habis pikir kenapa bisa begini. Apalagi, saya tidak ingin mengecewakan suporter yang tetap memberi dukungan buat saya dan PSM yang sedang terpuruk.

Suporter menilai penampilan Anda mulai membaik belakangan ini. Apa resepnya?
Yang pertama, saya ucapkan terima kasih kepada Allah SWT yang mengeluarkan saya dari kesulitan. Kedua, kepada suporter dan coach Robert Alberts yang tetap percaya dengan kemampuan saya.

Paramitha, istri saya dan Azzahra juga sangat berperan. Keduanya membuat saya selalu termotivasi dan fokus dalam latihan untuk meningkatkan penampilan. Alhamdulillah, sejauh ini saya merasa lebih baik dari hari ke hari.

M. Rahmat Syamsuddin digadang-gadang jadi penerus Andi Oddang di PSM. (Bola.com/Abdi Satria)

Sebagai pemain asli Makassar dan berkarier di PSM, bagaimana Anda melihat fenomena Juku Eja, tim besar yang sedang terpuruk di TSC 2016?
Saya termasuk orang yang percaya dengan proses. Saat ini, faktanya PSM memang berada di papan bawah. Tapi, saya percaya manajemen dan pelatih sudah memiliki solusi untuk mengembalikan penampilan dan prestasi PSM. Semoga PSM lebih baik pada putaran kedua nanti.

Coach Robert memasukkan Titus Bonai dan Luiz Ricardo di putaran kedua. Anda merasa terancam dengan kehadiran mereka?
Tidak masalah. Saya yakin coach Robert sudah memikirkannya. Saya melihatnya dari sisi positifnya saja, yakni PSM bakal lebih kuat dan solid pada putaran kedua. Soal siapa yang terpilih untuk dimainkan, itu urusan pelatih. Sebagai pemain, tugas saya adalah berlatih keras agar siap bila diturunkan pelatih.

Bagaimana kuliah Anda?
Saya tinggal membuat skripsi sebagai tugas akhir. Sementara ini, saya ambil cuti kuliah dulu karena ingin fokus bersama PSM Makassar di TSC 2016.