Serie A Akan Dihentikan Jika Ada Pemain Terjangkit Virus Corona

oleh Gregah Nurikhsani diperbarui 07 Mar 2020, 23:00 WIB
Warga mengenakan masker berjalan masuk ke sebuah stasiun kereta bawah tanah di Milan, Italia (24/2/2020). enam orang meninggal dan 222 lainnya teruji positif infeksi COVID-19 di Italia. (Xinhua/Daniele Mascolo)

Bola.com, Milan - Presiden FIGC, Gabirele Gravina berencana menskorsing Serie A jika ada satu saja pemain yang mengidap virus corona. Italia memang menjadi satu negara Eropa paling parah terkena dampak penyakit dari China itu.

Hingga berita ini turun, tercatat ada 4.634 pasien yang positif menderita virus corona. Jumlah kematian pun bertambah menjadi 197 korban jiwa.

Advertisement

Serie A Italia dan kegiatan olahraga lain di sana sudah dihentikan hingga 3 April. FIGC pun mengatakan siap menghentikan Serie A secara total jika ditemukan ada satu pesepak bola positif mengidap virus corona.

"Jika ada satu saja pemain Serie A positif virus corona, maka kami akan menghentikan kompetisi," kata Gravina.

Gravina mengatakan, langkah itu merupakan satu opsi terbaik. Menurutnya, kesehatan publik bukan sesuatu yang bisa ditawar dengan apa pun juga.

"Kami harus realistis dalam situasi seperti ini. Kesehatan publik dan atlet sangatlah penting, maka kami harus menemukan prosedur terbaik. Baru setelah itu, kami akan pikirkan dampaknya buat kompetisi tersebut," katanya lagi.

Video

2 dari 2 halaman

Laga Tanpa Penonton Saja Tidak Cukup

Suasana pertandingan Inter Milan dan Ludogorets yang tanpa penonton di Stadion San Siro, Milan, Italia (27/2/2020). Akibat virus COVID-19 yang sedang mewabawah, pertandingan leg kedua babak 32 besar Liga Europa UEFA antara Inter Milan melawan Ludogorets dimainkan tanpa.(Emilio Andreoli, UEFA via AP)

Sebanyak enam pertandingan pekan keenam sudah diundur dan baru akan dipertandingkan pada akhir pekan ini. Gravina lantas beropini bahwa sebetulnya laga tanpa penonton saja tidaklah cukup.

"Bermain tertutup bukan jawaban, tapi melihat para Presiden klub berargumen mengenai untung rugi sungguh menyedihkan, ini tidak menggambarkan sepak bola Italia," papar Gravina.

"Mereka yang berpikiran seperti itu akan merusak sistem keolahragaan di negara ini," katanya memungkasi.

Sumber: Football Italia