Bola.com, Malang - Alfin Tuasalamony sempat kehilangan posisinya sebagai bek kanan utama Arema FC. Dia digeser oleh Agil Munawar sejak pertandingan melawan Madura United pada 20 Juli silam.
Semula, Alfin absen karena akumulasi kartu dan cedera. Namun, Agil bermain lebih luar biasa. Sementara Alfin yang sempat digeser sebagai bek kiri menggantikan Ahmad Alfarizi justru bermain dibawah performa terbaik. Sehingga dia mendapatkan kritikan dari Aremania beberapa waktu lalu.
Baca Juga
Tampil di Semifinal Piala Asia U-23 2024, Timnas Indonesia U-23 Diminta Lupakan Euforia setelah Tendang Korea Selatan
Timnas Indonesia U-23 ke Semifinal Piala Asia U-23 2024, Pengamat: Shin Tae-yong Bawa Sepak Bola Indonesia Naik Level
Yuk Ramaikan Roaring Night IndoSpurs Jakarta Pekan Ini Bertajuk Derbi London: Tottenham Vs Arsenal
Advertisement
Tapi dalam beberapa kali sesi latihan, Alfin mulai dicoba dalam skuat utama bergantian dengan Agil.
Pelatih Arema, Milomir Seslija mengaku ingin mengembalikan semua pemain dalam permainan terbaik. “Setiap pemain ada masa naik dan turun. Putaran kedua nanti kami coba membuat mereka bisa dalam kondisi terbaik,” kata Milo.
Sejak direkrut pertengahan musim lalu, Alfin bermain lumayan konsisten. Dia memang sering berkutat dengan cedera. Namun, baru kali ini dia kehilangan posisi di tim utama.
Asisten pelatih Arema FC, Kuncoro mengakui jika kondisi Alfin pasca cedera engkel memang belum ideal. Mengingat dia melewatkan beberapa sesi latihan. “Di tim ini, setiap pemain punya kesempatan. Tapi mereka harus menunggu momentum untuk dapat giliran bermain,” kata Kuncoro.
Persaingan Ketat
Artinya, persingan bek kanan Arema FC pada putaran kedua akan lebih ketat. Agil tidak ingin kehilangan posisinya, mengingat musim lalu Agil hanya dapat kesempatan main dua kali. Sementara sekarang dia sudah tampil dalam 9 laga.
Dari segi pengalaman, sebenarnya Alfin lebih unggul. Pemain asal Ambon ini sempat jadi bagian dari timnas kelompok usia dan sempat bermain untuk sejumlah tim besar. Seperti Persija Jakarta, Bhayangkara FC dan Sriwijaya FC.
Advertisement
Sementara Agil merupakan alumni Diklat Persib yang sempat bermain untuk PS TNI. Dari usia, Agil lebih tiga tahun muda. Namun dia punya kecepatan ketiga menghadapi striker lawan. Sementara Alfin lebih berpengalaman dan punya ketenangan ketika ikut membantu serangan.
“Pertimbangan menurunkan pemain juga melihat seperti apa lawan yang dihadapi. Yang terpenting semua pemain sama-sama ingin memberikan kontibusi. Ini situasi yang bagus untuk tim,” jelas Kuncoro.
Advertisement